Mitos dan Fakta Seputar Pertumbuhan Anak yang Perlu Diluruskan
Halodoc, Jakarta - Sebagai orangtua mungkin ibu menyadari, bahkan mungkin mengalami langsung mengenai larangan dan saran tentang cara mengasuh anak yang dianggap baik. Terkadang saran yang dianggap baik justru bukanlah hal benar-benar baik alias hanya mitos saja.
Biasanya, saran dan masukan tersebut datang dari keluarga terdekat, kerabat, atau teman yang sudah duluan memiliki anak. Namun, apa benar semua saran tersebut adalah fakta atau hanya mitos belaka? Sebelum kamu mempercayai berbagai saran yang mungkin hanya mitos tersebut, sebaiknya ibu mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai pertumbuhan anak.
Baca juga: 3 Cara Biar Anak Tumbuh Tinggi
-
Alat Bantu Berjalan untuk Anak
Mitos: Alat bantu berjalan (baby walker) dapat membantu anak belajar berjalan.
Fakta: Menurut American Academy of Pediatrics, baby walker sebenarnya justru berbahaya.
Si Kecil bisa mengalami celaka, sebab ia tidak bisa melihat kakinya sendiri ketika menggunakan baby walker. Selain itu, baby walker dapat membuat kaki anak bengkok dan tidak melatih anak untuk bisa berdiri dan berjalan. Otot-otot Si Kecil pun kemungkinan belum siap untuk melakukan aktivitas atau bergerak dengan baby walker. Penggunaan alat ini akan berisiko membuat Si Kecil terjatuh dari tempat tertentu, apalagi jika tidak diawasi oleh orangtua.
-
Jika Anak Terlambat Bicara
Mitos: Jangan khawatir bila anak terlambat bicara, nanti juga bisa sendiri.
Fakta: Ibu perlu tahu apabila si kecil belum mampu berbicara.
Segeralah meminta bantuan dokter atau ahli tumbuh kembang anak, jika si kecil menunjukkan tanda-tanda terlambat bicara. Penanganan sejak awal bisa membantu menentukan apakah Si Kecil memiliki masalah tumbuh kembang. Dengan begitu, ibu dapat mengetahui cara penanganannya.
Baca juga: Bagaimana Tahap Tumbuh Kembang Anak yang Ideal
-
Bahaya Minuman Tertentu
Mitos: Kafein akan memperlambat pertumbuhan anak.
Fakta: Memberikan kafein pada anak memang memberikan beberapa efek samping, tapi tidak termasuk menghambat pertumbuhan anak.
Apabila terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein, Si Kecil akan mudah marah, sakit perut, jantungnya berdegup kencang, tekanan darahnya naik, susah tidur, sakit kepala, dan gelisah.
-
Kebiasaan Nonton TV
Mitos: Tidak baik jika anak nonton TV terlalu dekat, terutama untuk mata.
Fakta: Belum ada bukti yang mengungkapkan bahwa menonton televisi terlalu dekat dapat membuat mata jadi rusak atau buta.
Mata anak-anak bisa benar-benar fokus dan mudah merasa kelelahan, berbeda dengan orang dewasa. Namun, kebiasaan menonton televisi terlalu dekat akan membuat Si Kecil mengalami rabun jauh.
-
ASI vs Susu Formula
Mitos: Susu formula sama bagusnya seperti ASI.
Fakta: Air Susu Ibu (ASI) jauh lebih unggul, tidak dapat ditiru, dan tidak tergantikan.
ASI mengandung nutrisi pertumbuhan yang dibutuhkan manusia, sedangkan susu formula yang berasal dari sapi yang mengandung nutrisi berbeda. Di samping itu, nutrisi dan antibodi dalam ASI sangat unik, serta menyesuaikan dengan perkembangan fisik dan mental Si Kecil.
Baca juga: Kurang Tidur Sebabkan Gangguan Otak pada Anak
Komposisi ASI dapat berubah selama masa menyusui dan saat Si Kecil tumbuh, untuk memenuhi kebutuhan buah hati yang juga berubah-ubah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian ASI sebagai pilihan terbaik.
-
Kebiasaan Unik Si Kecil
Mitos: Jika anak sengaja menjulingkan mata, bisa membuat mata juling selama-lamanya.
Fakta: Mata tidak akan juling jika Si Kecil menjulingkan matanya.
Jika Si Kecil terus-menerus menjulingkan matanya atau posisi mata terlihat juling meski ia tidak sengaja melakukannya, disarankan untuk menemui dokter mata supaya si kecil mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Itulah mitos dan fakta mengenai pertumbuhan anak yang perlu ibu ketahui kebenarannya. Tentu ibu akan merasa lebih nyaman jika mengetahui kebenarannya, daripada terbelenggu pada mitos yang tidak jelas. Untuk itu, selalu diskusikan tentang pertumbuhan anak pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat kamu terima secara praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.