Mitos atau Fakta, Peyronie Pengaruhi Kesuburan Pria
Halodoc, Jakarta - Oleh karena statusnya sebagai “senjata” utama kaum adam, masalah di Mr P kerap kali membuat mereka senewen. Dari beragam gangguan Mr P, peyronie merupakan masalah yang enggak boleh dianggap enteng. Pasalnya, kondisi ini amat memengaruhi kehidupan seksual pria dan pasangan mereka pastinya.
Peyronie dalam istilah awam dikenal sebagai Mr P bengkok. Kata ahli, kondisi ini kerap kali mengganggu penetrasi dan membuat hubungan intim jadi menyakitkan. Di samping itu, kondisi ini juga bisa membuat kondisi psikologis pria jadi kurang pede.
Penyakit yang menyerang Mr P ini ditandai ketika bentuknya tampak menekuk. Kebanyakan ke atas atau ke samping. Ketika ereksi terjadi, perubahannya akan semakin kentara. Kok bisa? Nah, menurut penjelasan ahli, kondisi ini terjadi karena pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang Mr P.
Sebenarnya keluhan pada organ pria ini bisa menghantui siapa saja. Tak pandang bulu, tak mengenal usia, apalagi status sosial. Akan tetapi, faktanya sebagian besar pengidapnya merupakan pria usia paruh baya. Menurut data medis, setidaknya 3—9 persen pria di dunia mengidap penyakit peyronie.
Pertanyaannya, apakah penyakit ini dapat memengaruhi kesuburan pria?
Penyebab dan Gejala
Sampai kini biang keladi dari masalah “kebengkokan” Mr. P ini belum terbongkar. Namun, ahli-ahli beranggapan kalau salah satu pemicunya adalah cedera pada pembuluh darah di Mr P yang terjadi berulang. Misalnya, selama berhubungan intim atau berolahraga.
Nah, cederalah inilah yang mengakibatkan perdarahan di dalam Mr P, dan memicu respons sistem imun tubuh yang berdampak pada terbentuknya jaringan parut. Sayangnya, cedera ini tak selalu bisa diingat oleh pengidapnya. Lalu, bagaimana dengan gejalanya?
Berikut tanda dan gejala yang bisa muncul dari penyakit ini:
-
Bentuk Mr P sangat bengkok. Bengkoknya bisa mengarah ke atas, bawah, ataupun samping.
-
Kalus. Terbentuknya jaringan parut (plak) dapat dirasakan di bawah kulit Mr P sebagai benjolan rata atau jaringan garis yang keras.
-
Timbul rasa sakit. Rasa sakit pada Mr P ini bisa muncul ketika pengidapnya ereksi.
-
Disfungsi ereksi. Pengidap penyakit ini bisa mengalami gangguan untuk ereksi dan mempertahankannya.
-
Lebih pendek. Kata ahli, Mr P mungkin bisa memendek karena penyakit ini.
Ketidakmampuan Seks dan Impotensi
Kembali ke pertanyaan di awal, benarkah peyronie dapat memengaruhi kesuburan pria? Menurut ahli, pelengkungan atau kelainan bentuk di Mr P ini bisa menimbulkan rasa sakit atau bahkan ketidakmampuan berhubungan intim. Enggak cuma itu, pembengkakan dan peradangan Mr P di penyakit ini juga bisa meningkatkan risiko bekas luka permanen pada Mr P.
Namun yang perlu ditegaskan, penyakit ini enggak menular dan tak menyebar melalui hubungan intim. Akan tapi, tak boleh juga dimungkiri kalau peyronie akan memperburuk ereksi. Selain itu, terbentuknya jaringan parut sebagai pelengkungan Mr P, juga bisa menghalangi penetrasi selama seks.
Dalam keadaan normal, ereksi Mr P biasanya lurus seperti panah. Namun, ereksi pada pengidap penyakit ini bisa melengkung tajam, ke arah kiri, kanan, atas, ataupun bawah, bahkan lebih pendek sehingga membuat hubungan intim tak mungkin terjadi.
Kecil kemungkinan penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya. Dalam kebanyakan kasus, kondisi akan tetap stabil atau memburuk bila tak ditangani dengan tepat.
Intinya, penyakit ini membuat kaum adam kesulitan untuk berhubungan intim, bahkan sulit mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) atau impotensi. Dengan kata lain, kondisi ini bisa berujung turunnya tingkat peluang untuk memiliki keturunan.
Punya keluhan kesehatan pada organ vital? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan