Mitos atau Fakta, Nasi Putih Sebabkan Diabetes?
Halodoc, Jakarta - Nasi putih merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian orang bahkan menganggap “belum makan” jika belum makan nasi. Namun, belakangan ini banyak orang yang berhenti mengonsumsi makanan satu ini karena alasan kesehatan. Apa benar mengonsumsi nasi putih dapat memicu terjadinya diabetes?
Baca juga: Es Buah atau Nasi Putih yang Lebih Banyak Mengandung Kalori
Nasi Putih Sebabkan Diabetes, Benarkah?
Nasi putih sendiri termasuk dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi. Setelah mengonsumsinya, kadar gula darah bisa saja melonjak naik. Jika tubuh tidak segera mengolahnya sebagai sumber energi, hal ini dapat menjadi pemicu penyakit diabetes. Dalam secangkir nasi putih, mengandung 44,5 gram karbohidrat dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh.
Sebelum benar-benar berhenti mengonsumsi nasi, banyak orang yang mengganti nasi putih dengan nasi hitam, nasi cokelat, atau nasi merah karena dianggap lebih menyehatkan. Ini perbedaan ketiganya:
-
Nasi hitam. Nasi jenis ini memiliki 9,1 gram protein per 100 gramnya. Selain itu, beras hitam juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah yang aman dikonsumsi para pengidap diabetes.
-
Nasi cokelat. Nasi jenis ini memiliki kandungan 7,2 gram per 100 gramnya. Beras jenis ini juga lebih kenyal dan bergizi dibanding dengan beras putih. Dengan kandungan thiamin, zat besi, dan indeks glikemik rendah, kamu akan merasa kenyang lebih lama.
-
Nasi merah. Nasi jenis ini memiliki memiliki 7 gram protein dan 2 gram serat per 100 gramnya. Warna merah dalam beras ini menandakan bahwa beras merah mengandung banyak antioksidan dan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.
Baca juga: Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi, Kenapa ya?
Amankah Jika Dikonsumsi Pengidap Diabetes?
Nasi putih memang memiliki kaitan dengan kenaikan berat badan dan diabetes. Meski begitu, kita tidak perlu benar-benar menghindarinya. Makan nasi selagi hangat memang sangat nikmat, apalagi saat baru matang. Namun, tahukah kamu bahwa nilai glikemik justru lebih tinggi saat nasi dalam keadaan hangat?
Bagi pengidap diabetes yang ingin mengonsumsi nasi putih, disarankan untuk menikmatinya selagi dingin, karena karbohidrat dalam nasi panas akan berubah menjadi pati resisten, yaitu serat khusus yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Tidak harus berhenti mengonsumsi beras putih, asal kamu dapat menyiasatinya dengan baik.
Jika nasi putih dikonsumsi dengan porsi dan frekuensi yang tepat, nasi jenis ini dapat dijadikan sebagai sumber energi yang baik untuk melakukan aktivitas harian. Bagi pengidap diabetes, sebaiknya diskusikan terlebih dulu dengan dokter sebelum mencoba untuk mengonsumsi nasi putih agar tahu takaran yang tepat.
Mengonsumsi nasi putih akan lebih baik jika dikombinasikan dengan jenis nasi lainnya, seperti nasi hitam, nasi cokelat, dan nasi merah. Tak hanya itu, kamu dapat mengonsumsi berbagai jenis karbohidrat tinggi serat seperti roti gandum. Dengan begitu, kamu akan terhindari dari risiko kenaikan berat badan dan penyakit diabetes, sehingga kesehatan tubuh akan lebih terjaga secara menyeluruh.
Baca juga: 5 Bahaya Nasi Kalau Dimakan Berlebihan
Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah
Mengurangi asupan nasi putih memang baik bagi kesehatan tubuh, tapi akan membuat banyak orang menjadi mudah lapar. Untuk menyiasatinya, kamu dapat menambahkan asupan sayur dan buah sebanyak 400-600 gram setiap harinya. Dengan banyak mengonsumsi serat, tubuh akan merasa kenyang lebih lama, sehingga nafsu untuk makan dan mengonsumsi camilan akan berkurang.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. White Rice Linked to Diabetes Risk.
Healthline. Diakses pada 2019. Is White Rice Healthy or Bad for You?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan