Mitos atau Fakta, Kulit Melinjo Bisa Turunkan Kadar Asam Urat
Halodoc, Jakarta - Jika mengonsumsi buah melinjo diketahui dapat menyebabkan penyakit asam urat, maka mengonsumsi kulit melinjo dapat mencegah atau menurunkan kadar asam urat. Kulit melinjo bermanfaat untuk menurunkan kadar asam urat karena mengandung senyawa yang berfungsi untuk menghambat enzim bernama xantin-oksidase, yaitu enzim yang menyebabkan terjadinya pensintesis asam urat.
Meskipun masih banyak yang menganggapnya sebagai mitos belaka, namun kulit melinjo memang mengandung senyawa bioaktif yang menstabilkan kadar asam urat dalam tubuh. Zat antioksidan sebagai senyawa bioaktif dapat bertindak seperti obat asam urat jenis urikostatik, yaitu allopurinol.
Baca juga: Lakukan 4 Pantangan agar Asam Urat Tidak Kambuh
Kandungan Kulit Melinjo yang Bermanfaat untuk Asam Urat
Melansir dari laman Litbang Pertanian Sulawesi Barat, melinjo dapat berfungsi sebagai antigout (anti-asam urat), namun bukan memakan dagingnya. Hasil penelitian Universitas Negeri Malang menunjukkan bahwa metabolit sekunder pada melinjo (Gnetum gnemon) mampu menghambat kerja xantin oksidase dalam asam urat.
Xantine oksidase adalah enzim yang mensintesis asam urat. Hal ini juga terdapat pada allopurinol, obat penurun asam urat yang biasa dikonsumsi masyarakat. Sama seperti allopurinol, zat tersebut dapat menghambat xantin oksidase karena memiliki struktur yang mirip dengan xiantine.
Selain itu, ditemukan juga bahwa ekstrak etanol dari kulit mentah melinjo yang direbus pada konsentrasi 100 ppm dapat menghambat dan merusak kinerja xantine oksidase dengan asam urat allopurinol setara 19,9 ppm. Namun, kulit rebusan melinjo memiliki kemampuan dua kali lebih baik dibandingkan allopurinol.
Baca juga: Benarkah Makan Tahu Tempe Memicu Asam Urat?
Penelitian empiris juga mengungkapkan bahwa kulit melinjo mengandung asam askorbat, tokoferol, flavonoid, saponin, dan polifenol sebagai antioksidan untuk meningkatkan aktivitas penghambat xantin oksidase.
Proses perebusan dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Sebab metabolit sekunder pada kulit melinjo cukup efektif untuk mencegah dan mengobati asam urat.
Mengonsumsi kulit melinjo dalam jangka panjang juga dianggap aman dibandingkan allopurinol atau obat kimia lainnya, karena tidak menimbulkan efek samping bagi ginjal dan organ tubuh lainnya.
Cegah Asam Urat Sejak Usia Muda
Makanan adalah faktor utama pemicu naiknya kadar asam urat dalam darah. Untuk mencegah asam urat di usia muda, kamu bisa menghindari sejumlah makanan yang dipantang, seperti:
- Makanan laut. Makanan ini memiliki banyak manfaat, tapi tidak bagi pengidap asam urat, karena mengandung tinggi purin. Beberapa makanan laut yang perlu dihindari yaitu kerang, ikan teri, sarden, tuna, tiram, udang, lobster, atau kepiting.
- Daging merah. Daging merah seperti daging sapi, daging domba, dan daging babi perlu dihindari karena mengandung tinggi purin. Ganti daging merah dengan sumber protein nabati, seperti tahu dan tempe.
- Daging unggas. Daging unggas seperti ayam dan bebek masih terbilang aman untuk dikonsumsi para pengidap asam urat. Sedangkan daging unggas yang perlu dihindari adalah daging kalkun dan angsa.
- Jeroan. Makanan yang perlu dihindari selanjutnya adalah hati sapi, otak sapi, usus ayam, atau jeroan lainnya.
Baca juga: Lakukan 4 Pantangan agar Asam Urat Tidak Kambuh
Jika kamu mempunyai riwayat asam urat, sebaiknya lebih waspada dalam menjaga kesehatan tubuh. Terapkan pola makan dan gaya hidup sehat untuk mencegah penumpukan asam urat dalam tubuh.
Jika langkah pencegahan asam urat di usia muda sudah kamu lakukan namun tidak membuat kamu terhindar dari penyakit ini, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk menentukan perawatan yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc agar sehat lebih nyaman.
Referensi:
Assessment Institute for Agricultural Technology West Sulawesi. Diakses pada 2020. Melinjo Skin to Prevent Gout
Institut Pertanian Bogor. Diakses pada 2020. Efektivitas Kulit Melinjo (Gnetum gnemon) sebagai Penurun Kadar Asam Urat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperurisemia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gout diet: What's Allowed, What's Not.
WebMD. Diakses pada 2020. Gout Diet: Foods to Eat and Those to Avoid.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan