Mitos atau Fakta Diare Kronis dapat Mengancam Nyawa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Juli 2019
Mitos atau Fakta Diare Kronis dapat Mengancam Nyawa?Mitos atau Fakta Diare Kronis dapat Mengancam Nyawa?

Halodoc, Jakarta - Diare merupakan masalah pencernaan yang hampir pernah dialami setiap orang. Diare yang berlangsung selama beberapa kali dalam sehari memang masih terbilang wajar, dan tak terlalu mengkhawatirkan. Namun, apa jadinya bila diare ini berlangsung lebih dari seminggu? Hmm, ceritanya akan lain lagi. 

Dalam dunia medis, diare yang berlangsung lama disebut dengan diare kronis. Biasanya, diare kronis ini berlangsung lebih dari dua minggu. Nah, yang perlu ditegaskan, diare kronis yang tak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal.

Baca juga: 7 Cara Tepat Menghentikan Diare

Awasi Penyebabnya

Pada dasarnya, diare kronis ini disebabkan oleh gangguan pada saluran pencernaan yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Nah, berikut ini beberapa penyakit yang bisa menyebabkan diare kronis.

  • Gangguan pada usus besar.

  • Infeksi bakteri atau parasit.

  • Terapi radiasi.

  • Diabetes.

  • Efek samping obat-obatan, seperti obat maag, obat pencahar, antibiotik, hingga kemoterapi.

  • Efek samping operasi daerah perut.

  • Penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.

Jangan Dibiarkan, Berakibat Fatal

Sekali lagi, jangan menganggap remeh ketika mengalami diare kronis, sebab kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Pada dasarnya, komplikasi yang disebabkan diare dan diare kronis tak berbeda jauh. Namun, tingkat kefatalannya jelas berbeda. Nah, berikut ini beberapa komplikasi yang disebabkan diare atau diare kronis.

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, dari ringan hingga berat.

  • Infeksi berat yang dapat meluas ke organ lain dan seluruh tubuh (sepsis).

  • Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat berakibat menurunnya kekebalan tubuh anak.

  • Ketidakseimbangan elektrolit oleh karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.

  • Iritasi pada kulit sekitar anus akibat pH tinja yang asam pada diare yang disebabkan intoleransi laktosa.

  • Mengancam nyawa, komplikasi utama dan paling fatal dari diare kronis adalah dehidrasi berat akibat kehilangan cairan dalam jumlah banyak. Dehidrasi yang tak ditangani dengan baik bisa mengancam nyama. 

Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare

Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila diare kronis tak kunjung membaik. Apalagi bila disertai dengan gejala dehidrasi, seperti urine berwarna gelap, demam, muntah, pusing, lemah, dan sering merasa haus. 

Tips Mencegah Diare Kronis

Seperti yang telah dijelaskan di atas, penyebab diare kronis salah satunya diakibatkan oleh penyakit infeksi akibat bakteri atau parasit. Nah, berikut beberapa tips untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. 

  • Pastikan air yang dikonsumsi bersih dan matang.

  • Sebelum memasak, bersihkan bahan makanan dengan baik.

  • Cobalah masak bahan makanan hingga matang sempurna, terutama daging.

  • Selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, mengganti popok, dan menjenguk orang sakit. 

Sekali lagi, jangan menganggap remeh diare yang berlangsung lama (diare kronis). Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi berat, sehingga mengancam nyama. 

Oleh sebab itu, segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?