Mirip Flu Biasa, Ini Gejala Flu Babi yang Mesti Diwaspadai
"Flu babi memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa. Seperti demam, kelelahan, pegal-pegal, dan sakit kepala."
Halodoc, Jakarta - Salah satu ancaman yang dapat mengancam nyawa manusia selain peperangan dan bencana alam adalah wabah penyakit. Wabah penyakit tertentu dapat membunuh ribuan nyawa manusia jika tidak mendapatkan penanganan tepat. Dahulu di Indonesia, wabah penyakit yang cukup banyak menelan korban adalah flu burung. Selain itu, di belahan dunia lain wabah flu burung berhasil membuat banyak negara meminta penduduknya untuk tidak bepergian ke negara yang terjangkit wabah penyakit tersebut.
Pada tahun 2016, flu babi menyerang Brazil dan membuat ribuan orang meninggal. Pemerintah Brazil mencatat sebanyak 5.214 kasus flu babi menjangkiti Brazil dalam jangka waktu enam bulan. Menurut otoritas kesehatan Brazil saat itu, jumlah penduduk yang terpapar makin meningkat ketika udara dingin. Selain Brazil, Myanmar mengalami kejadian serupa. Sejak Juni 2009 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan flu babi adalah penyakit menular dan menjangkiti ribuan orang di seluruh dunia. Selama rentang waktu enam bulan saja total orang meninggal akibat penyakit ini secara global mencapai sebanyak 14.378 orang.
Flu babi menyerang sistem pernapasan manusia, sama seperti flu burung dan flu biasa yang dialami manusia. Virus H1N1 menjadi penyebab flu babi yang dapat bermutasi, menyebar, dan menginfeksi dengan cepat, sehingga dapat menyebabkan kematian. Di Amerika Serikat telah ditemukan tiga tipe virus flu babi yaitu H1N1, H1N2 dan H3N2.
Virus flu babi mudah menyebar lewat batuk dan bersin. Oleh sebab itu, apabila salah satu anggota keluarga terjangkit flu ini maka orang terdekat mudah tertular. Flu babi dilaporkan dapat menyebar dari babi ke manusia atau sebaliknya. Tetapi belum ditemukan kepastian mengonsumsi daging babi membuat risiko semakin tinggi atau tidak.
Meski endemi flu babi sudah dinyatakan sejak lama, ada baiknya kamu harus menjaga kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan agar penyakit ini tidak muncul kembali. Berikut ini beberapa gejala dari penyakit flu babi yang wajib kamu waspadai:
- Demam.
- Kelelahan.
- Pegal-pegal.
- Sakit kepala.
- Pilek dan hidung tersumbat.
- Mata merah dan berair.
- Sakit tenggorokan.
- Ruam pada kulit.
- Diare.
- Mual dan muntah.
- Batuk (umumnya batuk kering).
- Sesak napas.
Penyakit flu babi memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa sehingga sulit dibedakan antara keduanya. Pada beberapa situasi, gejala dapat memburuk dan memiliki banyak komplikasi:
- Sesak napas.
- Pneumonia.
- Perubahan status mental (dari perubahan perilaku hingga linglung, kejang).
- Kematian.
Selain itu, beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko flu babi menjadi penyakit yang lebih berat dan menimbulkan komplikasi, antara lain:
- Anak-anak berusia di bawah 5 tahun atau di atas 65 tahun.
- Ibu hamil.
- Menderita penyakit kronis, seperti asma, penyakit jantung, pneumonia, atau diabetes.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS.
- Memiliki profesi sebagai pekerja medis, misalnya dokter dan perawat.
Meskipun wabah flu babi sudah tidak lagi terjadi, kamu tetap perlu waspada dengan flu babi. Jika kamu atau keluarga mengalami flu yang tidak kunjung sembuh, jangan ragu bicara ke dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
WHO. Diakses pada 2022. Influenza A (H1N1).
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. H1N1 Flu (Swine Flu).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan