Kelebihan Hormon Bisa Sebabkan Milia?
Halodoc, Jakarta - Jika kamu memiliki atau menemukan bintil berukuran lebih kecil daripada beruntusan dan biasanya muncul tersebar di bawah mata, dagu, atau ujung pipi, kondisi itu disebut dengan milia.
Berbeda dengan jerawat dan beruntusan yang terjadi akibat pori-pori tersumbat oleh minyak, bakteri, atau pengaruh kelebihan hormon, munculnya milia disebabkan oleh keratin atau serpihan kulit yang menumpuk dan terperangkap. Informasi selengkapnya ada di sini!
Kelebihan Hormon dan Milia
Di antara gangguan kulit wajah, seperti jerawat, beruntusan, dan milia, mungkin yang paling asing bagi kamu adalah milia. Meskipun begitu, ternyata keluhan milia nyatanya sangat sering ditemukan pada kulit wajah seseorang.
Milia tidak menimbulkan gatal, efek kemerahan, dan tidak memiliki ukuran sebesar jerawat. Jumlahnya pun biasanya tidak sebanyak beruntusan, sehingga milia sebenarnya bukan gangguan kulit yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Baca juga: Inilah Penyebab Milia dan Cara Mengatasinya
Oleh karena milia berbeda dengan jerawat atau beruntusan, maka cara mengatasinya pun berbeda. Misalnya, untuk mengatasi jerawat, penggunaan scrub atau peeling tidak disarankan, karena bisa menimbulkan iritasi. Kemudian, pada kasus yang parah, jerawat perlu diolesi oleh obat yang memang bertujuan untuk membunuh bakteri dan mengempiskannya.
Bahkan, untuk mengatasi jerawat dan beruntusan, pola makan dan gaya hidup pun perlu diubah. Contohnya, demi meredakan jerawat atau beruntusan, kamu harus mengurangi konsumsi makanan berlemak, makanan pedas, banyak minum air putih, meminimalisir stres, mengurangi frekuensi menyentuh wajah, dan rutin membersihkan wajah.
Untuk penanganan milia, ada beberapa rekomendasi kesehatan yang bisa kamu lakukan berikut ini:
1. Sauna
Masuklah ke ruang sauna dan biarkan uap panas membuka pori-pori tubuh kamu, sehingga serpihan kulit yang terperangkap di bawahnya dapat terlepas. Setelah beberapa menit, tepuk-tepuk menggunakan handuk bersih, lalu bilas dengan air hangat untuk menghilangkan sisa serpihan kulit. Kamu juga bisa melakukannya dengan mendekatkan wajah ke baskom yang berisi air panas dan beruap.
Baca juga: Apakah Epidermolisis Bulosa Bisa Disembuhkan?
-
Eksfoliasi Kulit
Lakukan perawatan eksfoliasi kulit untuk mengelupas keratin. Lakukan treatment ini dengan scrub atau gel peeling maksimal dua kali seminggu. Usahakan untuk menggunakan scrub atau cairan gel eksfoliasi yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat.
-
Masker Madu Manuka
Aplikasikan masker madu manuka yang dicampurkan dengan satu sendok makan bubuk kayu manis selama 30 menit. Masker ini ampuh menenangkan kulit dan menghilangkan milia.
-
Air Minyak Mawar
Semprotkan air yang mengandung minyak mawar secara rutin untuk mengatasi milia. Lakukan dua hingga tiga kali sehari, dan hindari area mata agar tidak iritasi.
Jadi perlu kamu pahami bahwa bintil yang muncul di wajah tidak selalu akibat jerawat. Keluhan seperti ini juga bisa terjadi akibat beruntusan atau milia. Untuk mengatasinya, kamu diwajibkan untuk benar-benar memahami perbedaan ciri pada bintil yang muncul di wajah, apakah itu jerawat, beruntusan, atau milia.
Baca juga: 6 Tips Perawatan untuk Kulit Wajah Kombinasi
Milia sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan atau bahkan hanya dalam beberapa minggu. Namun, mungkin saja kamu merasa terganggu dengan kehadiran milia pada kulit.
Untuk mengatasinya, tidak ada salahnya untuk menggunakan krim wajah dengan kandungan retinol. Krim ini berguna untuk membantu merangsang pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen.
Jika kamu masih ragu atau bingung, jangan ragu untuk berdiskusi lebih lanjut dengan dokter spesialis kulit di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat.
Diskusi dengan dokter di Halodoc, dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!