Meski Sehat Social Distance Tetap Perlu Dilakukan
Halodoc, Jakarta – Praktik social distance adalah langkah yang dilakukan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang yang sehat guna mengurangi peluang penularan penyakit. Bentuk social distance yang bisa dilakukan adalah membatalkan pertemuan-pertemuan kelompok di ruang publik, menutup ruang publik, serta menghindari keramaian.
Centers for Disease Control and Prevention mengimbau, selama pandemik COVID-19 sedang berlangsung di wilayahmu, berdiam di rumah sebanyak mungkin untuk mengurangi risiko terekspos. Orang-orang dengan penyakit jantung, diabetes, dan paru-paru memiliki tinggi risiko terinfeksi. Lantas, apakah orang yang sehat juga perlu social distance?
Mengurangi Efek Domino
Orang sehat disarankan untuk melakukan social distance, jadi bukan orang yang sakit saja. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya membatasi penyebaran. Mengapa begitu? Misalkan, kamu sehat lalu bepergian dan tanpa sengaja terpapar virus corona dari orang yang berpapasan denganmu.
Baca juga: WHO Resmi Nyatakan Corona sebagai Pandemi
Kamu bisa saja menang alias sembuh dari virus corona tersebut, banyak juga pasien yang sembuh dari corona. Namun ketika masa inkubasi kamu berinteraksi dengan orang-orang, keluarga yang memiliki imunitas rendah, maka dampak corona bisa jadi lebih berbahaya.
Belum lagi orang dengan imunitas rendah ini menyebarkan virus corona dengan orang-orang lainnya. Efek corona bisa seperti domino, satu kena yang lain bisa terkena. Maka dari itu, kamu yang sehat sekalipun, bisa menghentikan penyebaran corona dengan melakukan social distance.
Kamu bisa jadi cukup sehat dan bisa menahan gempuran infeksi. Namun, ada kekhawatiran kalau penyebaran infeksi ini mengenai orang-orang yang rentan. Penting untuk meningkatkan rasa kemanusiaan, solidaritas, simpati, dan empati di momen seperti saat ini. Menerapkan social distance sejatinya tidak hanya sebagai upaya pencegahan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang lain.
Baca juga: Terindikasi Corona, Berikut Panduan Aman untuk ke Rumah Sakit
Informasi selengkapnya mengenai penyebaran virus corona dan langkah pencegahannya bisa kamu tanyakan langsung ke Halodoc untuk informasi pastinya.
Sampaikan gejala awal yang dirasakan kepada dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Nantinya, dokter akan memberi saran dan jika dibutuhkan, kamu mungkin akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit rujukan COVID-19 terdekat dengan tempat tinggalmu. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Bukan Berarti Menutup Diri
Menurut Dr. Gary Lyman dari Fred Hutch Oncologist and Public Health Researcher, disebutkan kalau social distance sejauh ini adalah cara yang paling efektif memperlambat dan mengurangi dampak pandemic corona.
Sangat penting dan mungkin jelas untuk menjaga setidaknya 2 meter dari siapapun yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, termasuk batuk, bersin, atau demam. Selain itu, mencuci tangan menjadi ritual yang penting untuk melindungi diri dan orang sekitar karena virus dapat menyebar tanpa gejala.
Baca juga: Potensi Corona di Transportasi Umum dan Pencegahannya
Menerapkan social distance bukan berarti kamu menutup diri lantas menjadi paranoid, kemudian membeli barang secara masal. Membeli barang kebutuhan secara berlebihan dapat meningkatkan ketegangan dan kepanikan publik.
Sesuatu yang semestinya kita hindari bersama. Tetaplah membeli barang kebutuhan secukupnya. Keluar rumah seperlunya, hindari kelompok yang ramai, bersihkan tangan, dan perlengkapan ataupun barang-barang yang sering dipegang.
Terkait dengan pembatasan aktivitas sosial, sebenarnya ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Terutama di kalangan urban yang senang berkumpul dan hangout. Namun, yakinlah untuk saat ini social distance adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk dilakoni. Batasi jumlah pertemuan dengan orang-orang dan tetap jaga imunitas.
Referensi:
Nbcnews.com. Diakses pada 2020. Separate the sick from the healthy: Why social distancing works.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. If You Are at Higher Risk.
Vox.com. Diakses pada 2020. What are the rules of social distancing?
Fred Hutchinson Cancer Research Center. Diakses pada 2020. COVID-19: 'Social distancing' in Seattle and beyond.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan