Sama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 April 2020
Sama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan KalazionSama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion

Halodoc, Jakarta - Bintitan adalah kondisi saat munculnya benjolan kecil pada kelopak mata yang membuat pengidapnya mengalami gangguan penglihatan. Namun, tidak semua pembengkakan pada mata disebut sebagai bintitan. Bisa saja kondisi ini merupakan kalazion. Lantas, bagaimana cara membedakannya? Berikut pembahasannya!

Perbedaan Bintitan dan Kalazion

Kedua jenis penyakit mata ini membuat benjolan di mata yang rasanya cukup tidak nyaman. Bintitan terjadi karena infeksi bakteri, entah itu pada folikel rambut atau pada kelenjar penghasil minyak di kelopak mata. Bila kamu mengalami bintitan, kelopak mata kamu mungkin akan merah dan lembut saat disentuh. Mata kamu mungkin juga akan terasa pegal dan gatal.

Sementara itu, kalazion bukan disebabkan oleh infeksi. Kalazion terjadi karena kelenjar minyak tersumbat sehingga menyebabkan pembengkakan. Berbeda dengan bintitan, kalazion biasanya tidak mengakibatkan rasa sakit, hanya saja terasa kenyal saat disentuh.

Kalazion umumnya muncul di kelopak mata bagian atas, tetapi dapat muncul di kelopak mata bagian bawah atau bahkan kedua mata. Benjolan berukuran kecil sekitar 2-8 milimeter. Kalazion dapat hilang tanpa penanganan khusus. Pada beberapa kasus, jumlah benjolan yang tumbuh di kelopak mata bisa lebih dari satu. Alhasil, kelopak mata terlihat mengalami pembengkakan yang tidak merata.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini Bedanya Blefaritis dengan Bintitan

Perbedaan Gejala Bintitan dan Kalazion

Bintitan dan kalazion kadang-kadang memang sangat sulit untuk dibedakan. Agar kamu bisa mengetahui lebih jelas perbedaannya, simak gejala bintitan dan kalazion berikut ini:

Bintitan

Bintitan dapat dikenali dari gejala-gejalanya sebagai berikut:

  • Benjolan merah yang terasa sangat menyakitkan di sepanjang tepi kelopak mata di dasar bulu mata. Hal ini bisa membuat seluruh kelopak mata membengkak.

  • Biasanya terdapat titik kecil di tengah benjolan.

  • Terasa seperti ada sesuatu yang mengganjal mata.

  • Mata terasa gatal.

  • Terdapat kerak di sepanjang tepi kelopak mata.

Kalazion

Keberadaan kalazion seringkali tidak disadari pada awalnya. Namun bila kalazion berkembang, kamu dapat mengalami gejala-gejala berikut:

  • Benjolan di kelopak mata yang kadang membuat mata menjadi merah dan bengkak.

  • Terasa kenyal atau lembut saat disentuh.

  • Pada kasus yang jarang terjadi, kelopak mata dapat membengkak seluruhnya.

  • Kalazion yang membesar dapat menekan bola mata dan menyebabkan penglihatan menjadi buram.

Baca juga: Ketahui 4 Faktor yang Tingkatkan Munculnya Kalazion

Bagaimana Mengatasi Bintitan dan Kalazion?

Sebetulnya, tidak ada pengobatan khusus untuk menangani kedua masalah mata ini. Pengidap kalazion bisa sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 2 hingga 6 bulan. Sementara itu, jika kamu merasa pembengkakan akibat bintitan atau kalazion cukup mengganggu penglihatan atau bahkan mengganggu penampilan, terdapat beberapa cara untuk membantu mempercepat proses penyembuhan, antara lain:

  • Kompres Air Hangat. Kamu bisa menggunakan kain flanel atau handuk kecil bersih yang telah direndam air hangat. Setelah itu, kamu bisa kompres dengan lembut ke kelopak mata selama 5 hingga 10 menit. Kamu bisa melakukan hal ini secara rutin sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Rasa hangat dan sedikit tekanan ke benjolan mengurangi rasa mengganjal pada kelopak mata dan melembapkan permukaan benjolan.
  • Pijatan. Kamu bisa melakukan pijatan lembut pada benjolan setelah dikompres air hangat. Langkah ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan dalam benjolan. Namun, pastikan tangan sudah bersih sebelum melakukan pemijatan.
  • Bersihkan Kelopak Mata. Bersihkan sedikitnya 2 kali sehari untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati yang menyebabkan pembentukan cairan di dalam benjolan. 

Selain itu, terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan selama proses pengobatan, yaitu:

  • Selalu gunakan kain bersih atau kapas ketika hendak membersihkan area mata.

  • Jangan pernah memencet atau mencoba untuk menekan mata.

  • Jaga agar wajah, kulit kepala, alis dan tangan agar tetap bersih.

  • Batasi penggunaan make up pada area

  • Jika memakai lensa kontak, pastikan lensa kontaknya bersih. Dokter dapat memberi tahu cara untuk mendisinfeksi lensa kontak. Namun, alangkah lebih baik untuk tidak memakai lensa kontak saat sedang terkena bintitan atau kalazion.

  • Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh area infeksi.

  • Beritahu dokter jika merasakan kelainan atau gejala tidak pulih ketika telah menggunakan obat tetes mata atau obat minum yang diresepkan oleh dokter.

  • Hubungi dokter jika tidak ada perubahan setelah 2 minggu pengobatan.

Baca Juga: Ini Tips Sederhana Mencegah Bintitan

Itulah perbedaan yang perlu kamu ketahui mengenai bintitan dan kalazion. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Chat With A Doctor, ya. Mudah saja, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2020. What Are Chalazia and Styes?