Kondisi Mental Orangtua Dapat Pengaruhi Kesehatan Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Juni 2019
Kondisi Mental Orangtua Dapat Pengaruhi Kesehatan Anak Kondisi Mental Orangtua Dapat Pengaruhi Kesehatan Anak

Halodoc, Jakarta - Belakangan ini isu kesehatan mental tidak hanya digaungkan oleh orang-orang dari bidang ilmu psikologi saja, melainkan juga oleh banyak pihak. Kualitas kesehatan mental yang baik merupakan pondasi yang penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari bahkan untuk membesarkan anak sekalipun.

Masalah kesehatan mental ini maksudnya adalah kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis, seperti depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian.

Beberapa masalah kesehatan mental bisa memengaruhi kondisi mental orangtua selama periode pranatal, dalam kehamilan dan setelah kelahiran, yang mencakup kecemasan, depresi, dan gangguan psikotik pascanatal. Kondisi ini bisa terjadi karena baby blues, masalah ekonomi, pengangguran, trauma, atau bahkan perceraian.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak juga orang yang memberi pengakuan bahwa terdapat dampak potensial yang tidak bisa dihiraukan dari pola asuh anak yang diterapkan oleh orangtua yang memiliki masalah kesehatan mental.

Dampak penyakit mental yang diidap orangtua baik itu tingkat ringan hingga berat memberikan pengaruh yang signifikan pada kesejahteraan anak. Melansir Healthy Place, anak-anak yang orangtuanya memiliki penyakit mental berisiko mengalami masalah sosial, emosional, dan/atau perilaku. Sebab lingkungan tempat mereka dibesarkan memengaruhi perkembangan dan kesejahteraan emosional seperti halnya faktor genetik yang mereka miliki.

Baca Juga: Toxic Relationship dalam Keluarga, Ini Tandanya

Efek Gangguan Mental yang Diidap Orangtua Terhadap Pertumbuhan Anak

Terdapat beberapa sejumlah tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dari orangtua dengan penyakit mental telah diidentifikasi, di antaranya:

  • Anak terbebani tanggung jawab yang sebetulnya belum pantas mereka pikul, entah itu dalam merawat diri mereka sendiri atau dalam mengelola kondisi rumah tangga. Akibatnya anak-anak dapat kehilangan waktunya untuk bermain, mengembangkan kemampuan sosial atau membangun persahabatan bahkan gangguan belajar.

  • Anak yang dibesarkan oleh orangtua yang memiliki gangguan mental kerap menyalahkan diri mereka sendiri atas kesulitan orangtua mereka sehingga mereka mudah merasakan ledakan emosi seperti mudah marah, cemas atau rasa bersalah yang berlebihan.

  • Anak-anak kerap merasa malu akibat stigma yang terkait dengan penyakit mental yang diidap oleh orangtua mereka. Bahkan mereka mungkin saja terisolasi atau terintimidasi dari teman sebaya mereka dan anggota masyarakat lainnya.

  • Standar hidup yang lebih rendah atau kesulitan keuangan jika penyakit orangtua mereka menyulitkan mereka untuk bekerja.

  • Mereka juga berisiko tinggi memiliki masalah di sekolah seperti prestasi yang buruk, rentan mengalami penyalahgunaan narkoba, dan hubungan sosial yang buruk.

  • Anak-anak dari orangtua dengan penyakit mental berisiko menghadapi berbagai masalah kesehatan mental, termasuk gangguan perubahan suasana hati, kecanduan alkohol, dan gangguan kepribadian.

Baca Juga: Orangtua Berpotensi Memunculkan Gangguan Kepribadian Narsistik pada Anak

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Anak yang dibesarkan oleh orangtua yang mengalami gangguan mental tidak berarti tumbuh kembangnya juga terganggu atau memiliki gangguan mental juga. Kebanyakan orangtua tetap mampu memberikan perawatan yang aman dan penuh kasih kepada anak-anak selayaknya orangtua lain.

Namun, orangtua tetap membutuhkan dan menerima dukungan yang tepat dari anggota keluarga yang lain. Oleh karena itu, penting untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitar demi mencegah hal ini.  

Baca Juga: Ini Pola Asuh Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak

Itulah ulasan mengenai pentingnya memiliki kesehatan mental yang baik saat membesarkan anak. Namun jika suatu hari kamu menemukan orang terdekatmu mengalami gangguan mental yang tidak kunjung hilang atau malah semakin parah, kamu harus segera membawanya menemui psikolog guna mendapatkan pertolongan. Dengan melakukan penanganan yang tepat, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu pun bisa pilih psikolog di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui Halodoc. Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!