Mengoperasi Tahi Lalat di Wajah Perlukah?
Halodoc, Jakarta – Tahi lalat adalah bintik kecil agak kecokelatan bahkan kehitaman yang berada di bagian atas kulit. Biasanya, orang yang memiliki kulit cenderung terang lebih banyak memiliki tahi lalat ketimbang mereka yang berkulit gelap. Selain itu, beberapa faktor lain yang menyebabkan timbulnya tahi lalat adalah genetis dan iklim tempat tinggal. Mereka yang tinggal di iklim tropis cenderung memiliki tahi lalat lebih banyak ketimbang mereka yang bermukim di empat musim.
Penyebaran sel melanosit yang tidak merata juga bisa menyebabkan timbulnya tahi lalat. Ada pun sel melanosit adalah sel yang memproduksi melanin atau pun pigmen gelap.
Apakah perlu melakukan operasi tahi lalat? Sebenarnya tahi lalat tidak perlu dioperasi kalau tidak mengganggu. Kecuali kalau memiliki beberapa tanda sebagai berikut; pertama ditandai dengan perubahan struktur membesar, menebal, atau berbentuk seperti borok.
Tahi lalat biasanya muncul sejak usia dini. Apabila ada tahi lalat yang tiba-tiba muncul saat usia dewasa, bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai. Satu-satunya alasan kenapa operasi tahi lalat harus dilakukan karena berindikasi pada kesehatan.
Soalnya tahi lalat juga bisa menjadi tanda munculnya tumor dengan gejala-gejala yang mengiringinya seperti pendarahan, membesar dengan warna yang lebih gelap, timbulnya bintik-bintik kecil di sekitar “tahi lalat” tersebut, nyeri, serta gatal.
Seringnya, ketika kondisi tahi lalat tidak masalah secara kesehatan tapi cenderung kepada estetika. Sehingga, buat sebagian orang mengoperasi tahi lalat di wajah lebih kepada tindakan estetis. Kalau kamu juga memiliki problem yang sama dan ingin tahu lebih banyak seputar operasi tahi lalat, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Fakta Unik Tahi Lalat
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai tahi lalat, berikut adalah fakta unik seputar kesehatan mengenai tahi lalat yang menarik dan perlu diketahui.
- Sebenarnya sebagian besar tahi lalat bersifat non-kanker yang artinya tidak berbahaya asal tidak diiringi tanda-tanda yang sudah diuraikan di atas tadi. Bahkan, rata-rata orang memiliki 10-40 tahi lalat di kulitnya dan ini adalah kondisi yang normal dan tidak semestinya dirisaukan.
- Tahi lalat diperoleh sejak usia kanak-kanak. Biasanya, tahi lalat yang berkembang di usia 30-an tahun justru tahi lalat yang perlu dikhawatirkan. Tidak ada tahi lalat yang muncul secara tiba-tiba.
- Deteksi dini kanker kulit adalah kunci mawas diri terhadap kesehatan kulit. Tidak perlu langsung panik ketika terdeteksi kanker kulit, karena kesadaran sejak dini dapat lebih mudah diobati ketimbang terlambat menyadari atau membiarkan tanda-tanda warning.
- Sejak zaman dulu ada bermacam mitos mengenai tahi lalat. Mulai dari tanda kejahatan, sampai pembawa keberuntungan, tergantung posisinya. Bahkan pada abad ke 18, banyak wanita yang memalsukan tahi lalatnya untuk alasan estetika. Sebuah kondisi yang berlawanan pada zaman millennial sekarang, tahi lalat justru dianggap sebagai penghambat unsur estetika.
- Mula berbintik juga pengelompokan melanosit, tetapi bintik-bintik ini datang dan pergi tergantung paparan sinar matahari. Sedangkan, tahi lalat berdiam lebih dalam di bawah jaringan kulit dan tidak akan hilang tanpa operasi.
- Tahi lalat pada wanita hamil bisa mengalami kecenderungan menggelap yang disebabkan oleh tingkat estrogen tinggi yang pada akhirnya meningkatkan produksi melanin.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan