Mengidap Karsinoma Sel Skuamosa, Apakah Berbahaya?
Halodoc, Jakarta - Karsinoma sel skuamosa disebabkan oleh perubahan dalam DNA sel-sel ini, yang menyebabkan mereka berkembang biak secara tak terkendali. Pengidap kanker ini mengalami bersisik, bercak merah, luka terbuka, ataupun kutil pada kulit mereka. Pertumbuhan sel kanker dapat berkembang di mana saja, tapi paling sering ditemukan di daerah yang paling banyak terpapar radiasi ultraviolet (UV), baik dari sinar matahari maupun tanning bed.
Baca Juga: 4 Stadium Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Apakah Karsinoma Sel Skuamosa Berbahaya?
Sel skuamosa adalah sel yang paling dekat dengan permukaan kulit, sehingga berfungsi untuk melapisi kulit. Karsinoma sel skuamosa sering berkembang pada area tubuh yang sering terpapar radiasi UV, seperti wajah, tangan, dan telinga. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga dapat terjadi di area tubuh lainnya.
Apakah karsinoma sel skuamosa berbahaya? Jawabannya adalah, ya. Apabila tidak segera ditangani, pertumbuhan kanker dapat bertambah besar dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga menyebabkan komplikasi serius.
Apa Perbedaan Karsinoma Sel Skuamosa dengan Kanker Kulit Lainnya?
Banyak orang yang mengira bahwa karsinoma sel skuamosa sama dengan karsinoma sel basal. Penyebab kedua kanker kulit ini mungkin sama, yaitu karena terlalu lama terpapar sinar matahari. Akan tetapi, yang membedakannya adalah letak sel basal yang berada dibawah sel skuamosa. Perkembangan karsinoma sel basal pun tergolong lambat dan jarang menyebar ke bagian tubuh lain. Namun, jika kanker sel basal tidak diobati, pada akhirnya dapat menyebar ke tulang dan jaringan lain.
Sedangkan kanker kulit melanoma, terletak di bagian terdalam epidermis. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk memproduksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit. Ketika kanker berkembang di melanosit akan menjadi melanoma ganas. Melanoma ganas lebih jarang daripada kanker sel skuamosa dan basal, tapi lebih cenderung tumbuh dan menyebar ketika dibiarkan.
Baca Juga: Waspadai Melanoma yang Berasal dari Tahi Lalat
Gejala Karsinoma Sel Skuamosa
Pada tahap awal, kemunculan karsinoma sel skuamosa berupa kulit bersisik dan kemerahan. Seiring perkembangannya, penyakit ini bisa berubah menjadi benjolan terangkat yang terus tumbuh. Pertumbuhannya juga bisa kerak atau berdarah. Apabila letaknya di mulut, kanker ini akan muncul, seperti sariawan atau bercak putih.
Dalam beberapa kasus, karsinoma sel skuamosa tumbuh pada bekas luka, tahi lalat, ataupun tanda lahir yang sudah ada sebelumnya. Lesi atau luka yang tidak sembuh juga salah satu gejala karsinoma sel skuamosa.
Faktor Risiko Karsinoma Sel Skuamosa
Pemilik kulit putih lebih berisiko tinggi mengidap karsinoma sel skuamosa ketimbang warna kulit lainnya. Orang eropa atau keturunannya yang memiliki rambut berwarna terang dan mata biru, hijau, ataupun abu-abu termasuk ke dalamnya. Faktor risiko lainnya adalah seseorang yang bekerja dibawah sinar matahari terlalu lama.
Orang yang tinggal di pegunungan atau daerah yang cerah dan di ketinggian diduga juga berisiko. Selain itu, orang yang memiliki riwayat terpapar bahan kimia, seperti arsenik berisiko mengalami kanker kulit jenis ini
Baca Juga: Begini Langkah Pengobatan Karsinoma Sel Skuamosa
Mendeteksi karsinoma sel skuamosa lebih dini adalah kunci keberhasilan pengobatan. Jika kanker ini tidak diobati pada tahap awal, maka sel dapat menyebar ke area lain dari tubuh, termasuk kelenjar getah bening dan organ. Jika sudah terjadi, kondisinya dapat mengancam jiwa. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena kondisi medis tertentu, seperti HIV, AIDS atau leukemia, memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan bentuk karsinoma sel skuamosa yang lebih serius.
Itulah informasi karsinoma sel skuamosa yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami kondisi seperti diatas, sebaiknya segera bicara ke dokter Halodoc untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!