Menggendong Kakak saat Hamil Adik di Trimester 2, Bolehkah?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Oktober 2020
Menggendong Kakak saat Hamil Adik di Trimester 2, Bolehkah?Menggendong Kakak saat Hamil Adik di Trimester 2, Bolehkah?

Halodoc, Jakarta - Ada beberapa pasangan yang mungkin menginginkan untuk memiliki anak dengan jarak usia yang tidak terlalu jauh, seperti misal maksimal bedanya hingga lima tahun. Namun, ini berarti ibu harus tetap mengurus anak di tengah kehamilan

Beberapa ibu pun mungkin memiliki banyak sekali pertanyaan mengenai kehamilan saat masih mengurus anak. Salah satunya adalah pertanyaan tentang keamanan menggendong anak padahal sedang hamil trimester dua. Lantas, apa sebetulnya ibu boleh menggendong anak meski sedang hamil? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut!

Baca juga: 4 Cara Menggendong Bayi yang Perlu Orang Tua Ketahui

Menggendong Anak saat Hamil, Amankah?

Secara umum, menggendong balita selama kehamilan mungkin tidak masalah bagi sebagian besar ibu hamil, terutama di bulan-bulan awal. Namun, jika ibu mengalami komplikasi kehamilan, seperti pendarahan atau kontraksi dini, ibu sebaiknya berbicara dengan dokter untuk melakukan tindakan pencegahan khusus. 

Jika menggendong balita membuat ibu tidak nyaman, misalnya menyakitkan atau membuat ibu jadi tidak bisa berdiri dengan seimbang, maka jangan lakukan. Ibu seharusnya memahami kemampuan tubuh sendiri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

Saat perut sedang mengembang, pusat gravitasi bergeser. Ini memberi banyak tekanan pada punggung bawah. Selain itu, perubahan tubuh di awal kehamilan bisa membuat ibu lebih mudah merasa pusing saat berdiri. Jadi, jika Ibu hendak mengangkat anak untuk digendong, sangat mungkin ia akan merasa lemas atau pusing selama satu atau dua menit.

Baca juga: Ini Cara Menggendong Bayi Baru Lahir 

Cara Aman Menggendong Anak Saat Hamil

Saat ibu mengangkat balita, sebaiknya tekuk lutut dan bukan membungkuk, dan usahakan untuk menjaga punggung tetap lurus. Pertimbangkan untuk mengenakan sepatu datar yang nyaman dan menggunakan produk pendukung punggung kehamilan untuk mengurangi ketegangan pada punggung bawah saat ibu mengangkat dan menggendong anak.

Jika ibu tidak bisa menggendong balita, ibu harus kreatif. Mintalah bantuan dari keluarga dan teman sebanyak mungkin. Terutama saat harus menggendong balita yang sedang tidur ke atas atau ke tempat tidur. 

Jangan mengajak anak berjalan kaki terlalu jauh saat hamil, karena ibu pasti akan lelah juga dan akan semakin lelah jika anak minta untuk digendong. Jadi, gunakan stroller sesering mungkin saat ibu dan anak sedang dalam perjalanan.

Ketidakmampuan menggendong balita mungkin sulit dijelaskan kepadanya. Jangan memarahi anak dan cari cara untuk membuat anak tetap merasa spesial. Salah satu caranya dengan duduk dan minta dia duduk di pangkuan, atau mengajaknya bicara dengan bayi di dalam kandungan saat sedang di rumah. 

Kemampuan untuk menggendong balita dapat bervariasi dari satu kehamilan ke kehamilan lainnya, dari satu wanita ke wanita lainnya, dan dari balita ke balita. Beberapa balita mungkin memiliki berat badan yang besar, sehingga agak tidak nyaman untuk digendong. Sementara yang lain cukup ringan dan mudah digendong. Jadi, setiap ibu hamil memiliki kondisi yang unik dan tidak bisa dibandingkan dengan ibu hamil lainnya. 

Baca juga: 6 Pantangan saat Hamil Muda 

Namun, jika ibu masih memiliki pertanyaan mengenai menjaga kehamilan meski sedang mengasuh balita, coba tanyakan pada dokter kandungan di Halodoc. Dokter akan memberikan semua saran kesehatan selama kehamilan yang mungkin ibu butuhkan melalui chat. Mudah bukan? Tunggu apa lagi, nikmati semua kemudahan mengakses fasilitas kesehatan melalui Halodoc. Download sekarang di Apps Store atau Google Play!

Referensi:
Baby Centre UK. Diakses pada 2020. Is It Safe to Carry My Toddler Around When I'm Pregnant?
Parenting Firstcry. Diakses pada 2020. Lifting Baby or Toddler while Pregnant – Risks and Safety Tips.
The Bump. Diakses pada 2020. Can I Carry My Toddler While I’m Pregnant?