Mengeringkan Tangan Pakai Tisu dan Hand Dryer, Lebih Bersih Mana?
Halodoc, Jakarta - Ketika selesai melakukan sesuatu dari toilet, pasti semua orang akan mencuci tangannya sebelum kembali beraktivitas. Biasanya di dalam toilet, akan ada dua pilihan yaitu mengeringkan tangan dengan hand dryer (pengering tangan) atau dengan tisu toilet.
Biasanya, orang-orang akan lebih memilih hand dryer karena dinilai lebih praktis, membuat tangan lebih cepat kering, dan juga tidak harus membersihkan tisu setelahnya. Selain itu, beberapa orang berpendapat bahwa hand dryer lebih efektif menyingkirkan bakteri, serta mencegah penyebaran kuman jika dibandingkan dengan tisu.
Namun, apakah rumor tentang hal tersebut tentang mengeringkan tangan benar adanya? Menurut sebuah studi ditemukan bahwa penggunaan tisu ternyata lebih higienis karena dapat menghilangkan lebih banyak kuman dan tidak menyebarkan kuman di area sekitarnya. Mengeringkan tangan dengan tisu direkomendasikan terutama di fasilitas kesehatan, karena lebih higienis.
Disebutkan juga bahwa ketika mengeringkan tangan menggunakan tisu maupun handuk katun dapat mengurangi jumlah bakteri hingga 45-60 persen. Sedangkan menggunakan pengering tangan atau hand dryer tidak membuat tangan menjadi lebih bersih. Justru cara tersebut dapat meningkatkan jumlah bakteri rata-rata sebesar 225 persen.
Bakteri-bakteri itu terdapat di dalam saluran udara dengan ukuran sangat kecil. Saat pengering tangan mengeluarkan udara, maka secara bersamaan udara-udara di sekitarnya akan terisap. Dengan kata lain, alat ini akan menyedot bakteri yang bertebaran di dalam toilet, seperti yang menempel di kulit tangan, dari tempat sampah, atau bakteri yang terlempar jauh saat membilas toilet.
Mesin pengering tangan menyimpan bakteri 27 kali lebih banyak dibandingkan tisu toilet. Bakteri dapat bertahan lebih lama di udara sekitar pengering tangan. Hal itu karena bakteri-bakteri tadi yang tersedot ke dalam mesin akan dikeluarkan lagi ketika ada seseorang yang mengeringkan tangan. Bukannya menghilangkan bakteri, malahan justru menambah bakteri-bakteri baru ketika seseorang mengeringkan tangan.
Selain itu, anggapan bahwa pengering tangan itu lebih cepat kering daripada tisu adalah sebuah kesalahan. Sebuah studi mengatakan seseorang yang menggunakan tisu tangan akan kering 96 persen setelah 10 detik, dan 99 persen hanya dalam 15 detik. Sebaliknya dengan hand dryer, alat tersebut akan memakan waktu lebih lama setidaknya 45 detik.
Keunggulan tisu lainnya yaitu gerakan menggosok pada tisu secara fisik dapat menghilangkan kuman. Sedangkan pada pengering tangan, udara yang digunakan justru dapat meniupkan kuman ke tubuh. Hal tersebut menyebabkan potensi penyebaran organisme seperti salmonella dan E. coli ketika seseorang mengeringkan tangan.
Kekurangan penggunaan hand dryer lainnya yaitu dapat menyebabkan iritasi kulit karena aliran udara yang panas, serta suara yang dapat mengganggu. Pun, suhu panas dari mesin tersebut dipercaya menjadi suhu sempurna untuk mendorong pertumbuhan bakteri. Walau begitu, tisu juga memiliki kekurangan karena dianggap kurang ramah lingkungan.
Maka dari itu, para peneliti sangat menyarankan untuk mengeringkan tangan menggunakan handuk bersih atau tisu yang lebih sering berada di toilet daripada hand dryer. Jika tidak ada pilihan lain, luangkan waktu lebih lama untuk mengeringkan tangan secara menyeluruh. Pastikan tangan kamu kering ketika keluar dari toilet agar tidak membawa bakteri.
Berikut adalah tips untuk memilih pengering tangan atau tisu ketika mengeringkan tangan. Jika kamu merasakan ada masalah pada tubuh yang bisa jadi dikarenakan bakteri, kamu bisa bertanya dengan dokter di Halodoc. Caranya cukup mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc di Apps Store dan Google Play!
Baca juga: