Mengenali Gejala Efusi Pleura
Halodoc, Jakarta - Efusi pleura adalah kondisi terjadi penumpukan atau akumulasi cairan di antara rongga paru dan dinding dada, yang disebut pleura. Normalnya, memang terdapat sedikit cairan pada bagian ini yang berfungsi untuk melumasi paru-paru supaya bisa bergerak dengan baik pada bagian rongga paru. Namun, cairan yang berlebihan pada pleura justru bisa menimbulkan tekanan pada organ ini yang mengakibatkan sulit bernapas.
Efusi pleura bisa terjadi pada siapa saja, terlebih wanita tanpa batasan usia. Gangguan kesehatan terjadi disebabkan karena infeksi atau iritasi pada organ paru, misalnya pneumonia, TBC, dan kanker paru. Penyakit autoimun seperti lupus bisa menjadi penyebab efusi pleura. Pada beberapa kasus, emboli paru, penyakit ginjal parah, dan sirosis hati turut disinyalir menjadi penyebabnya.
Gejala Efusi Pleura
Lalu, apa saja gejala efusi pleura? Beberapa pengidap mengatakan timbul rasa nyeri pada bagian dada ketika didiagnosis mengalami penyakit ini. Meski begitu, gangguan paru-paru ini sering tidak menimbulkan rasa sakit. Sementara itu, gejala umum yang terjadi pada pengidap adalah demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas atau mengalami sesak napas, terlebih ketika sedang berbaring.
Gejala ini mulai terasa ketika efusi pleura yang terjadi telah memasuki tahap lanjut hingga kronis, atau ketika terindikasi adanya peradangan pada bagian ini. Apabila cairan yang menumpuk masih terbilang sedikit, pengidap biasanya tidak merasakan adanya gejala tertentu.
Bagaimana Pengobatannya?
Pengobatan yang dilakukan adalah mengeluarkan cairan dan melakukan tindakan untuk mencegah terproduksinya kembali cairan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan gejala efusi pleura supaya pengidap bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.
Apabila cairan yang terbentuk dalam rongga masih sedikit, kemungkinan cairan tersebut hilang dengan sendirinya. Namun, apabila ternyata penumpukan cairan sudah terlampau banyak, maka pengobatan dilakukan dengan mengatasi penyebab awalnya terlebih dahulu dilanjutkan dengan menghilangkan cairan di organ paru tersebut.
Namun, mengobati efusi pleura tidak pernah menjadi perkara mudah, terlebih jika penyakit yang menjadi penyebabnya sudah masuk dalam kategori parah. Biasanya, dokter menganjurkan beberapa pilihan tindakan medis, seperti thoracentesis yang dilakukan jika cairan masih sedikit jumlahnya, pleurodesis yang dilakukan apabila cairan dalam rongga sudah berhasil tersedot keluar, dan operasi dada berupa torakoskopi dan torakotomi untuk kasus efusi pleura yang lebih serius.
Tidak jarang pula ditemukan adanya komplikasi lanjutan dari efusi pleura, terlebih jika penyakit ini tidak segera ditangani. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah penimbunan cairan pada paru-paru atau edema paru, rusaknya paru-paru (sebagian atau keseluruhan), terjadinya perdarahan atau infeksi, dan penurunan tekanan darah serta syok.
Ini alasan penting untuk mengenali gejala efusi pleura, agar pengidap bisa mendapatkan penanganan dan disembuhkan serta menghindari terjadinya komplikasi. Nah, supaya kamu lebih paham tentang penyakit ini, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download langsung di ponsel melalui Play Store atau App Store.
Selain layanan Tanya Dokter, aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk membeli obat, vitamin, dan melakukan cek lab di mana saja, kapan saja. Kamu juga bisa menambah wawasan dengan menyimak berbagai artikel kesehatan terbaru setiap harinya, lho!
Baca juga: