Mengenal Lebih Jauh Impetigo, Infeksi Kulit karena Bakteri
Halodoc, Jakarta – Suhu ruangan yang terlalu lembap lebih rentan mendatangkan penyakit bagi kulit, salah satunya adalah penyakit impetigo. Penyakit impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes yang mengakibatkan timbul ruam merah yang berisi cairan dan dapat pecah kapan saja.
Jika ruam merah pecah, maka dapat meninggalkan luka pada kulit. Ruam merah dapat timbul pada beberapa bagian tubuh seperti area hidung, mulut, dan tangan.
Baca juga: Kenali Impetigo, Infeksi Kulit yang Menular
Impetigo lebih sering menyerang anak-anak. Hal ini karena anak-anak memiliki daya tahan tubuh yang masih rendah. Selain itu, anak-anak usia 2 hingga 5 tahun sering mengalami kondisi impetigo karena tingginya interaksi fisik anak-anak dengan orang lain atau teman sebayanya yang memiliki penyakit impetigo terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena penyakit impetigo merupakan salah satu gangguan kesehatan pada kulit yang penularannya sangat mudah.
Penularan terjadi melalui sentuhan fisik antara kulit yang terkontaminasi bakteri penyebab impetigo dengan kulit yang sehat. Selain itu, barang-barang yang terkontaminasi dapat menjadi perantara penularan penyakit impetigo.
Penyakit impetigo memiliki dua jenis yang berbeda dan juga dengan gejala yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1. Impetigo Bulosa
Pada pengidap impetigo bulosa akan mengalami perubahan kulit seperti melepuh dan berisi cairan. Biasanya, lepuhan kulit terjadi sekitar 1-2 sentimeter yang membuat bagian tersebut nyeri. Selain itu, kulit terasa gatal akibat adanya cairan pada lepuhan kulit. Lepuhan kulit menyebar dan pecah dalam beberapa hari setelah terinfeksi bakteri. Pecahan kulit bisa menimbulkan kerak yang berwarna kuning.
2. Impetigo Non-bulosa
Impetigo non-bulosa ditandai dengan muncul bercak merah yang menyerupai luka namun tidak terasa sakit. Bercak yang muncul mudah menyebar ketika kamu menggaruk atau menyentuhnya. Bercak atau ruam yang muncul juga berisi cairan yang dapat pecah, ketika sudah pecah kulit di sekitarnya ikut memerah.
Impetigo dapat diobati dengan krim antibiotik yang dijual di apotik. Sebaiknya lakukan pemeriksaan dokter jika kamu mengalami tanda atau gejala kondisi yang lebih parah seperti demam, bagian yang ruam terasa bengkak dan nyeri, ruam lebih merah dari biasanya dan area yang mengalami ruam terasa hangat ketika disentuh.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Impetigo
Sebaiknya, ketahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko impetigo, seperti:
1. Usia
Anak yang berusia 2 hingga 5 tahun berisiko mengalami impetigo. Namun, sebaiknya orangtua tetap waspada dan menjaga kebersihan anak setelah anak bermain. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan setelah berkegiatan di mana pun.
2. Lokasi
Lokasi atau tempat yang ramai membuat seseorang berisiko tertular impetigo. Tempat yang ramai memungkinkan orang-orang bergesekan bagian kulit dengan yang lain, jadi sebaiknya gunakan pakaian panjang ketika berpergian ke tempat ramai.
3. Gangguan Kesehatan Kulit
Kulit yang rusak dapat menyebabkan penyebaran bakteri sangat mudah. Sebaiknya jaga kesehatan kulit dan hindari kulit luka. Bakteri dapat menyerang tubuh melalui luka kecil atau luka terbuka pada kulit.
Jika kamu memiliki keluhan terhadap kesehatan kulit kamu, tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai keluhan yang terjadi. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan