Mengenal Fenomena Bediding, Udara Terasa Dingin di Musim Kemarau
“Udara yang seharusnya terasa panas dan terik di musim kemarau, terkadang berubah menjadi sangat dingin terutama di malam hari. Suhu udara yang turun drastis ini dikenal dengan fenomena bediding.”
DAFTAR ISI
Cara Menjaga Kesehatan di Musim Kemarau
- Perbanyak minum air putih
- Olahraga rutin setiap harinya
- Konsumsi makanan sehat kaya nutrisi
- Istirahat yang cukup
- Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari
Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar fenomena “Bediding” yang beberapa hari ini ramai diperbincangkan di media sosial? Fenomena ini berkaitan dengan suhu udara dan musim kemarau.
Bediding merupakan suatu kondisi di mana udara tiba-tiba terasa dingin, padahal iklim sedang berada di musim kemarau. Menurut sudut pandang klimatologi, fenomena ini berhubungan dengan kondisi atmosfer.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik fenomena alam ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Bediding?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bediding merupakan istilah untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok, khususnya yang kerap terjadi di awal musim kemarau.
Cuaca atau suhu udara pada siang hari di musim kemarau umumnya sangat terik dan panas. Bahkan panasnya bisa terasa sampai menyengat kulit. Namun, ketika fenomena bediding terjadi, maka suhu udara di malam hari bisa sangat dingin.
BMKG menyebut jika ini merupakan fenomena alamiah yang umumnya terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, antara Juli hingga September. Fenomena ini berkaitan dengan adanya pergerakan angin dari arah timur (angin muson timur), yang berasal dari Benua Australia.
Cara Menjaga Kesehatan di Musim Kemarau
Perubahan suhu yang ekstrem akibat bediding bisa memicu beberapa masalah kesehatan. Misalnya saj tubuh terasa menggigil, asma, alergi, migrain, hingga stres pada tubuh.
Untuk mengantisipasi efek samping tersebut, kamu perlu menjaga kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan di musim kemarau.
1. Perbanyak minum air putih
Tubuh sangat rentan mengalami dehidrasi saat musim kemarau. Apalagi bagi mereka yang sering menghabiskan waktu di luar ruangan. Kamu perlu mencegahnya dengan perbanyak minum air putih, minimal 2 liter per hari.
Air berfungsi membantu sistem pencernaan dalam membuang limbah, mengoptimalkan fungsi sendi, menyehatkan otak, serta mengatur suhu tubuh.
Ingatlah, 78 persen tubuh kita terdiri dari air. Karena itu, minumlah air putih sebelum, selama, dan setelah beraktivitas fisik meskipun kamu tidak merasa haus. Jika perlu, bawalah sebotol air putih atau belilah air minum ketika kamu berada di luar rumah.
Tak ada salahnya untuk mengonsumsi vitamin agar sistem imun semakin prima, sehingga tubuh tidak mudah sakit dan terserang infeksi. Ini rekomendasinya: “Ini 5 Rekomendasi dan Jenis Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh“.
2. Olahraga rutin setiap harinya
Selain mencukupi kebutuhan cairan tubuh, kamu juga perlu melakukan olahraga rutin setiap hari, minimal 30 menit. Melakukan aktivitas fisik akan membantu tubuh tetap aktif, sehat, mengurangi stres, serta mencegah terjadinya penyakit yang biasanya muncul di musim kemarau.
Lakukan olahraga ringan, dengan intensitas yang sesuai dengan kemampuan tubuh. Misalnya saja berjalan kaki, lari, atau melakukan yoga di rumah. Kamu bisa coba lakukan olahraga di rumah, beberapa rekomendasinya bisa kamu dapatkan di sini 15 Jenis Olahraga Kardio yang Bisa Dilakukan di Rumah.
3. Konsumsi makanan sehat kaya nutrisi
Cara menjaga kesehatan di musim kemarau berikutnya yaitu, mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi. Makanlah makanan sehat seperti buah serta sayur yang kaya serat.
Kandungan nutrisi di dalam makanan akan membantu menjaga sistem imun tubuh. Alhasil, kamu terhindar dari berbagai ancaman penyakit yang biasa muncul di musim kemarau seperti diare, influenza, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), serta tipes.
4. Istirahat yang cukup
Berikutnya, kamu juga harus memastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup selama musim kemarau. Istirahat bisa bantu meningkatkan produksi antibodi di dalam tubuh. Antibodi merupakan protein penting, yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit tertentu.
National Sleep Foundation merekomendasikan durasi tidur untuk orang dewasa setidaknya tujuh jam setiap malam.
5. Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari
Suhu di siang hari (sekitar pukul 10.00 – 14.00) pada musim kemarau umumnya lebih panas, dibandingkan sore hari. Bahkan tak jarang, pada kondisi ini sinar matahari akan terasa begitu menyengat di kulit.
Agar tubuh tetap sehat, sebaiknya hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Sebab sinar matahari dan suhu tinggi berisiko menyebabkan masalah kesehatan. Seperti heat stroke, dehidrasi, masalah pada mata hingga kulit.
Jika kamu merasa cuaca kemarau begitu mengganggu aktivitas bahkan sampai menimbulkan gangguan kesehatan tertentu, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter di Halodoc. Selain itu, optimalkan juga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi suplemen dan vitamin yang bisa dibeli di Toko Kesehatan Halodoc.
Referensi:
BMKG. Diakses pada 2024. Fenomena Udara Dingin (Bediding) Pada Musim Kemarau.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Dehydration.
NHS. Diakses pada 2024. Heatwave: How to Cope in Hot Weather.
Sleep Foundation. Diakses pada 2024. How Much Sleep Do You Need?
Kemenkes – Unit Pelayanan Kesehatan. Diakses pada 2024. Cegah Dampak Cuaca Panas dengan 5 Langkah
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan