Mengapa Pecandu Napza Bisa Alami Penurunan Kesadaran?
Halodoc, Jakarta - Penurunan kesadaran merupakan suatu kondisi ketika kesadaran menurun sebagai akibat dari berbagai macam gangguan atau penyakit. Gangguan inilah yang akan mengacaukan fungsi reticular activating system secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan orang tersebut tidak sadar.
Lalu, gangguan apa sih yang bisa menyebabkan penurunan kesadaran? Benarkah pecandu napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) bisa mengalami kondisi ini?
Baca juga: Mengapa Stupor Sebabkan Orang Alami Penurunan Kesadaran?
Hubungan Pecandu Napza dan Penurunan Kesadaran
Napza seperti narkotika akan langsung bekerja pada otak. Narkotika ini bisa mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran, dan perilaku pemakainya. Ada berbagai macam pengaruh napza pada kerja otak. Misalnya, menghambat kerja otak (depresansia), sehingga kesadaran menurun dan timbul kantuk.
Nah, berikut beberapa pengaruh napza seperti narkotika terhadap sistem kerja saraf.
- Gangguan saraf motorik. Gangguan ini berupa gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya. Contohnya, ketika pecandu napza lagi “on” atau “high”, kepalanya bisa bergoyang-goyang sendiri. Gerakan ini biasanya baru berhenti bila pengaruh napzanya hilang.
- Gangguan saraf vegetatif. Gangguan ini berkaitan dengan bahasa yang keluar di luar kesadaran pecandu napza. Tak cuma itu saja, efek narkoba pada otak juga bisa membuat pemakainya merasa takut dan kurang percaya diri bila tak menggunakannya.
- Gangguan saraf motorik. Gangguan ini bisa menyebabkan rasa kebas dan membuat penglihatan jadi buram, bahan bisa menyebabkan kebutaan.
- Gangguan saraf otonom. Gangguan ini bisa menyebabkan gerakan tubuh yang tak dikehendaki melalui gerakan motorik. Nah, inilah yang bisa membuat seseorang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa saja di luar kesadarannya. Misalnya, ketika mabuk para pecandu napza bisa mengganggu orang, berkelahi, dan sebagainya
Kenali Gejala Penurunan Kesadaran
Gejala penurunan kesadaran ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Nah, berikut beberapa gejala yang bisa dialami pengidapnya sebelum atau sewaktu mengalami penurunan kesadaran.
-
Kehilangan keseimbangan.
-
Mudah terjatuh.
-
Berkeringat.
-
Kejang.
-
Berkunang-kunang.
-
Tidak bisa mengontrol buang air kecil dan besar.
-
Jantung berdebar.
-
Sulit berjalan.
-
Kaki, tangan, dan wajah terasa lemas.
-
Demam.
Awasi Penyebabnya
Penyebab gangguan atau penurunan kesadaran tak hanya melibatkan satu-dua faktor saja. Nah, berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan penurunan kesadaran.
-
Gangguan sirkulasi darah di otak (cerebrum, cerebellum, atau batang otak). Ini bisa terjadi akibat perdarahan, trombosis maupun emboli.
-
Infeksi, seperti ensefalomeningitis (meningitis, ensefalitis, cerebritis, atau abses otak). Mengingat infeksi, baik oleh bakteri, virus, maupun jamur merupakan penyakit yang sering dijumpai di Indonesia, maka pada setiap gangguan kesadaran yang disertai suhu tubuh meninggi perlu dicurigai adanya ensefalomeningitis.
-
Gangguan metabolisme. Penyakit hepar, gagal ginjal, dan diabetes melitus sering menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran
-
Tumor. Tumor otak, baik primer maupun metastatik, sering dijumpai. Tumor lebih sering dijumpai pada golongan usia dewasa dan lanjut usia. Kesadaran menurun umumnya timbul berangsur-angsur, tapi bersifat progresif atau tidak akut.
-
Trauma kepala. Trauma kepala paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
-
Epilepsi. Gangguan kesadaran terjadi pada kasus epilepsi umum dan status epileptikus
-
Intoksikasi. Intoksikasi dapat disebabkan oleh obat, racun (percobaan bunuh diri), makanan tertentu, dan bahan kimia lainnya.
-
Gangguan elektrolit dan endokrin. Gangguan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Karena itu, diperlukan perhatian yang khusus untuk mengenali gangguan tersebut.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Orang yang Mengalami Penurunan Kesadaran
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!