Menangkal Keropos Tulang Lewat Latihan Beban
Halodoc, Jakarta – Mencegah tulang keropos enggak cukup hanya dengan konsumsi kalsium dan mineral saja. Memastikan tercukupinya asupan mineral dan kalsium memang penting untuk kesehatan tulang, tapi olahraga juga enggak boleh dilupakan. Sebab olahraga juga bisa menjaga kepadatan tulang agar enggak mudah keropos.
Sebenarnya semua olahraga bisa kok dimanfaatkan untuk mencegah osteoporosis, sepanjang tujuannya untuk pencegahan. Menurut ahli olahraga, aktivitas fisik yang paling sering berbenturan langsung dengan tanah atau lantai amat baik buat tulang. Contohnya, lari, trampolin, atau lompat tali. Ketiganya dianggap paling bagus untuk mencegah keropos tulang.
Selain itu, olahraga bola voli, bola basket, aerobik high impact, dan olahraga lain sejenis juga baik bagi tulang. Meski begitu khasiatnya enggak sehebat ketiga olahraga di atas. Mencegah tulang keropos juga bisa kamu lakukan lewat olahraga berenang atau bersepeda. Tapi, menurut ahli, karena kurang berbenturan dengan tanah dan lantai, nilainya agak kurang untuk mencegah osteoporisis.
Nah, selain olahraga-olahraga di atas, ada juga latihan angkat beban untuk mencegah tulang keropos. Khasiatnya pun enggak kalah oke, lho!
1. Cegah Defisit dan Keropos
Melansir Time, menurut ahli olahraga dari Lehman College, AS, latihan angkat beban ini bisa melawan semua kerugian yang kemungkinan dialami tulang dan defisit postural. Pasalnya, jika tulang enggak dilatih bisa menyebabkan hilangnya jaringan tulang, yang ujung-ujungnya menimbulkan kelemahan dan masalah postural.
Jadi bisa dibilang bahwa latihan beban juga enggak kalah hebatnya dibandingkan olahraga lain untuk mencegah tulang keropos. Enggak percaya? Menurut penelitian dari tim ahli di University of Missouri, AS, latihan beban bisa menjadi salah satu jenis olahraga yang baik untuk merawat tulang dan otot. Hasil penelitian itu menujukkan latihan beban bisa mengendalikan kadar sklerostin sekaligus meningkatkan produksi hormon khsusus IGF-1, yang perannya amat penting dalam pertumbuhan tulang.
Sklerostin ini sendiri merupakan salah satu protein alami di dalam tubuhmu. Namun, bila kadar protein ini menumpuk pada tulang dan melebihi batas, tulang kamu pun rentan mengalami pengeroposan. Untungnya, olahraga angkat beban bisa mengendalikan kadar sklerostin dalam tubuh.
2. Perhatikan Posisi Tubuh dan Frekuensi
Risiko seseorang untuk mengidap osteoporosis di masa depan amat bergantung pada kekuatan tulang yang dibentuk pada masa muda. Enggak cuma itu, bagaimana kamu menjaga kesehatan tulang setiap hari juga jadi faktor penentunya. Nah, latihan beban ini boleh jadi memenuhi kedua hal penting tersebut.
Jadi, selain latihan-latihan gerakan untuk tulang, bagus juga sejak dini untuk melakukan latihan beban. Namun, kamu harus cermat untuk melakukan olahraga jenis ini. Misalnya, perlu memerhatikan dosis latihan, jangan sampai intensitas, frekuensi, dan durasinya berlebihan.
Jika kamu mau melakukannya di tempat gym atau rumah, bisa kok dengan alat bantu berupa dumbbel. Baiknya, kamu melakukan angkat beban tiga kali seminggu. Yang perlu digarisbawahi, latihan sebaiknya tidak dilakukan pada hari berturutan, tetapi selang-seling agar ada kesempatan buat otot untuk beristirahat.
Selain itu, kamu juga jangan percaya dengan mitos kalau latihan beban sejak kecil bisa memperlambat perkembangan tubuh anak. Sebab menurut ahli itu sama sekal tidak benar. Kamu hanya perlu memperhatikan kalau latihan dilakukan dengan tepat dan benar. Misalnya, posisi tubuh saat mengangkat beban tidak boleh salah agar tidak cedera. Enggak cuma itu, bebannya pun juga tidak boleh terlampau berat.
Ada cara sederhana untuk mengetahui berat-tidaknya beban yang akan diangkat. Kata ahli, bila kamu masih bisa mengangkat beban 18 kali berturut-turut, itu berarti bebannya masih masuk kategori ringan. Namun, kalau baru mengangkat beban delapan kali berturut-turut dan otot sudah menyerah, berarti bebannya terlampau berat.
Nah, sebelum memulai olahraga angkat beban untuk mencegah tulang keropos, sebaiknya kamu perlu berdiskusi dengan dokter atau pelatih olahraga. Tujuannya, agar latihan jadi efektif, tepat sasaran, dan terhindar dari cedera.
Kalau kamu mau tahu lebih jauh mengenai olahraga angkat beban, kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Mudah dan praktis kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.