Membersihkan Miss V dengan Sabun, Jadi Pemicu Terkena Vaginosis Bakterialis?
Halodoc, Jakarta - Vaginosis bakterialis merupakan suatu kondisi keluarnya cairan keputihan yang berlebihan, dan disebabkan oleh terganggunya keseimbangan flora normal di dalam Miss V. Pada pengidap vaginosis bakterialis, jumlah bakteri baik di dalam Miss V berkurang, sehingga tidak mampu untuk melawan infeksi yang terjadi.
Penyebab kondisi ini yaitu gardnerella vaginalis, yang merupakan bakteri berbentuk batang yang dapat bertahan hidup baik dengan maupun tanpa oksigen. Organisme ini telah terbukti menyebabkan berbagai macam infeksi. Meski dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia, bakteri ini paling terkenal sebagai penyebab timbulnya penyakit vaginosis bakterialis.
Vaginosis bakterialis merupakan suatu infeksi pada Miss V yang terjadi akibat bertambah banyaknya organisme atau bakteri di dalam Miss V. Kondisi ini dapat dialami oleh wanita di segala usia. Namun, sebagian besar terjadi ketika wanita dalam masa reproduksi, yaitu usia 15-45 tahun. Gejala yang mungkin terjadi, antara lain:
-
Miss V Iritasi dan Terasa Gatal
Keluhan Miss V yang gatal umum ditemukan dalam kondisi ini. Miss V yang gatal merupakan gejala yang tidak nyaman dan kadang menyakitkan. Kondisi ini umumnya terjadi akibat iritasi, infeksi, atau menopause.
Kondisi ini juga dapat terjadi sebagai akibat dari gangguan kulit tertentu atau penyakit menular seksual. Pada kasus langka, Miss V yang gatal mungkin timbul karena stres atau kanker vulva.
-
Keputihan yang Berbau Busuk
Keputihan yang berbau busuk merupakan salah satu gejala dari kondisi ini yang paling umum. Biasanya, cairan keputihan berwarna putih susu, keabu-abuan, atau kuning, juga berbau amis sangat menyengat. Kondisi ini mungkin akan bertambah parah setelah berhubungan intim. Tekstur cairan keputihan juga mungkin terlihat berbusa atau berair. Banyak hal yang dapat menyebabkan keputihan abnormal, termasuk beberapa jenis penyakit kelamin menular.
-
Nyeri saat Buang Air Kecil
Nyeri saat buang air kecil adalah satu tanda umum dari infeksi saluran kandung kemih (ISK). ISK dapat disebabkan oleh peradangan pada saluran kandung kemih. Bahkan terkadang, sensasi nyeri dan terbakar tidak disebabkan oleh infeksi, melainkan dari penggunaan produk tertentu pada area Miss V.
Sabun, losion, dan busa mandi dapat mengiritasi jaringan Miss V. Bahan kimia yang terkandung pada deterjen pencuci pakaian juga dapat menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil pada wanita-wanita yang mempunyai Miss V yang sensitif.
Mengapa membersihkan Miss V dengan sabun dapat menjadi pemicu vaginosis bakterialis? Hal ini karena sabun dapat meningkatkan tingkat keasaman pH pada Miss V.
Sebenarnya, seorang wanita bisa membersihkan Miss V cukup dengan membasuhnya menggunakan air hangat. Tidak perlu menggunakan sabun, bahkan sabun ringan dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada Miss V.
Menurut dr. Rinku Metha seorang kepala medis di Frisco Institute for Reproductive Medicine, saat Miss V memiliki tingkat pH atau asam basa yang normal, maka pH Miss V ini bisa melindungi dari infeksi. PH yang dikatakan sehat ada di angka 3,5-4,5.
Nah, jika pH Miss V meningkat, bakteri pada Miss V yang berpotensi buruk dapat berkembang biak dan berisiko menyebabkan jamur pemicu iritasi, gatal, dan cairan. Miss V yang tidak normal dapat menimbulkan vaginosis bakterialis.
Kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call jika kamu mengalami keputihan secara berlebihan. Karena hal ini merupakan penyebab utama kondisi vaginosis bakterialis. Nah, setelah berdiskusi tentang kondisi kesehatan kamu, kamu bisa langsung membeli obat yang kamu butuhkan. Pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Baca juga:
- Pentingnya Menjaga Keseimbangan pH Miss V
- Agar Miss V Tak Mudah Gatal, Ini Dia Caranya!
- Jika Mengalami 3 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Bacterial Vaginosis