Memarahi dan Memukul Tidak Dapat Mendisiplinkan Anak, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Bagaimana cara terbaik untuk mendisiplinkan anak? Tentunya ini menjadi pertanyaan buat sebagian besar orangtua. The American Academy of Pediatrics menekankan pentingnya mendengarkan anak dan tidak memarahi ataupun memukulnya.
Mendengarkan menjadi bagian yang penting dan seringkali orangtua suka memotong omongan anak karena tidak sabar mendengarkan. Hal tersebut sebaiknya dihindari karena proses mendengarkan adalah salah satu cara mendisiplinkan anak. Informasi selengkapnya mengenai hal yang harus dihindari saat mendisiplinkan anak baca di bawah ini!
Hindari Marah dan Pukulan saat Mendisiplinkan Anak
Pukulan dan bentuk hukuman fisik lainnya tidak berfungsi dengan baik untuk memperbaiki perilaku anak. Hal yang sama berlaku untuk berteriak atau mempermalukan anak. Selain tidak efektif, hukuman fisik dan verbal yang keras juga dapat merusak kesehatan fisik dan mental jangka panjang seorang anak.
Baca juga: 7 Tips Sederhana untuk Mendisiplinkan Anak
Anak-anak yang dipukul menunjukkan kadar hormon yang lebih tinggi terkait dengan stres toksik. Hukuman fisik juga dapat memengaruhi perkembangan otak. Ini termasuk juga penggunaan kata-kata kasar penuh amarah yang dapat menyebabkan rasa sakit atau malu secara emosional. Disiplin verbal yang keras dapat memicu lebih banyak masalah perilaku dan gejala depresi ketika anak beranjak remaja.
Tentunya tidak gampang untuk menjadi tenang ketika mencoba mendisiplinkan anak. Orangtua juga perlu tenang dan waktu istirahat bagi diri sendiri supaya tidak lepas kendali. Ketika orangtua emosi, tinggalkan anak sejenak lalu berikan waktu beberapa menit kepada diri sendiri untuk mengambil napas dalam-dalam dan melepaskan emosi.
Baca juga: Alasan Pola Asuh Otoriter Enggak Baik untuk Anak
Ketika sudah merasa lebih baik, kembalilah ke anak, peluk dan mulai lagi dari awal berbicara dan mendengarkan anak. Ketika ibu sudah terlanjur marah, jangan lupa minta maaf kepada anak dan jelaskan bagaimana ibu akan menangani situasi jika timbul cekcok di masa depan.
Pastikan orangtua menepati janji tersebut. Ini secara tidak langsung memberi anak model yang baik tentang bagaimana memulihkan diri dari kesalahan. Butuh informasi lebih detail mengenai cara mendisiplinkan anak, bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc.
Psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Hindari Hal-Hal Ini Saat Mendisiplinkan Anak
Mendisiplinkan anak bukan perkara mudah. Selain tidak boleh memukul, marah, dan mengungkapkan kekesalan, ada beberapa hal lain yang sebaiknya dihindari saat mendisiplinkan anak.
1. Berteriak atau meremehkan anak.
2. Mengatur sambil marah-marah ke anak.
3. Bersikap tidak konsisten, hanya berlaku kadang-kadang saja.
4. Berikan penjelasan panjang dan terperinci.
5. Berfokus hanya pada apa yang salah daripada bagaimana memperbaiki perilaku.
6. Menganggap disiplin sebagai hukuman atas perilaku buruk.
7. Melanggar aturan yang orangtua buat untuk anak-anak.
8. Menggunakan pendekatan disiplin yang sama dengan setiap anak.
9. Gagal menetapkan aturan yang sudah disepakati.
Jika orangtua khawatir kalau mendisiplinkan anak bisa membuat anak marah kepada orangtua, ingatlah tujuan yang lebih besar dan baik di masa mendatang. Tidak mendisiplinkan anak tidak baik untuk mereka dan perkembangannya di masa depan.
Selama orangtua dapat menangani perilaku buruk anak dengan cinta dan bimbingan yang tegas, yakinlah anak akan dapat belajar dari kesalahannya. Berikan anak aturan, batasan, dan konsekuensi yang jelas dan konsistenlah ketika mereka tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.
Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. Mistakes Parents Make When Reprimanding Their Children.
Healthy Children.org. Diakses pada 2020. What’s the Best Way to Discipline My Child?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan