Melahirkan Normal, Ibu Mewariskan Bakteri untuk Si Kecil
Halodoc, Jakarta – Tubuh membutuhkan bakteri di dalam tubuh untuk bertahan hidup dan Si Kecil mendapatkannya saat dilahirkan secara normal oleh ibu. Prosesnya adalah ketika bayi melewati jalan lahir, ia mendapatkan "makanan pertama" bakteri baik dan buruk dari ibunya.
Ketika bayi mendapatkan bakteri yang bermanfaat melalui saluran kelahiran, ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan bayi untuk mencerna makanan, mengendalikan patogen, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan bahkan membuat vitamin, seperti K2.
Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Setelah Melahirkan Normal
Sayangnya, stres, antibiotik, dan junk food justru membuat jalan lahir gagal dipenuhi bakteri menguntungkan. Karenanya, sekali lagi penting untuk menjaga asupan makanan sehat selama kehamilan, terutama bulan-bulan jelang kelahiran supaya anak bisa lahir dengan sehat dan mendapatkan apa yang dibutuhkannya, termasuk melalui jalan kelahiran.
Makanan kaya serat meningkatkan keragaman bakteri baik pada usus dan menurunkan risiko penyakit autoimun. Dengan meningkatkan asupan serat saat hamil, ibu juga dapat menularkan bakteri baik ke bayinya selama persalinan.
Berikut cara-cara yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mewariskan bakteri baik buat Si Kecil:
1. “Menabung” Bakteri Usus Sehat
Ibu harus membuang sebanyak mungkin racun dari makanan dan lingkungan. Gunakan pembersih yang tidak beracun dan makan-makanan murni yang kaya akan prebiotik dan probiotik dengan sebanyak mungkin makanan organik. Ini membantu tubuh untuk melakukan detoksifikasi pada tingkat yang mendukung kemampuan ibu untuk hamil sambil menciptakan lingkungan yang sehat untuk Si Kecil.
2. Konsumsi Makanan yang Kaya Prebiotik dan Probiotik serta Mengonsumsi Suplemen
Seorang bayi tumbuh subur dengan semua nutrisi luar biasa yang ibu berikan melalui makanan yang ibu makan. Probiotik dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat dan membantu mencegah alergi.
Baca juga: Cara Tepat dan Cepat untuk Pulih dari Operasi Caesar
4. Santai dan Meminimalkan Stres
Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa bayi yang lahir dari induk yang stres memiliki lebih banyak bakteri yang terkait dengan kesulitan mengatasi stres dan kurang dari jenis bakteri yang paling mendasar. Jadi, terlepas dari semua stres yang datang bersama dengan kehamilan, tetaplah tenang.
5. Menyusui
ASI yang kaya prebiotik meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan menghambat bakteri jahat, serta memilih bakteri yang diperlukan untuk kesehatan optimal.
6. Sentuhan Kulit ke Kulit
Bakteri usus juga ditularkan melalui kontak kulit adalah alasan lain kenapa bayi yang baru lahir langsung didekatkan ke ibu.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan supaya bakteri baik bisa “diwariskan” dengan baik ke Si Kecil adalah jangan terlalu sering memandikan bayi. Bayi baru lahir yang telah melewati jalan lahir dan mendapatkan bakteri di mata, mulut, telinga, dan tangan, terlalu sering mandi akan menghilangkan bakteri yang diharapkan dapat tumbuh dalam tubuh bayi.
Baca juga: Ini 5 Ciri Tanda Lahir Bayi yang Berbahaya
Menurut World Health Organization, tidak perlu mencelupkan bayi baru lahir ke dalam bak, bahkan banyak rumah sakit yang memperbarui prosedurnya, sehingga pemandian pertama tertunda setidaknya 24 jam. Mandi lebih awal tidak hanya meningkatkan risiko gula darah rendah pada bayi baru lahir, namun juga dapat mengganggu kolonisasi bakteri awal oleh bakteri ibu.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bakteri baik untuk Si Kecil yang diwariskan melalui proses kelahiran normal, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan