Mata Ikan, Tidak Terlihat tapi Ganggu Kaki Melangkah
Halodoc, Jakarta – Beberapa orang kerap memaksakan penggunaan sepatu dengan ukuran yang lebih kecil. Padahal, beberapa gangguan mungkin saja terjadi jika hal tersebut terus menerus dilakukan. Salah satu yang dapat terjadi adalah penyakit mata ikan. Kamu mungkin merasakan nyeri saat berjalan, terutama jika langkahnya lebih ditekan.
Gangguan yang kerap disebut dengan “kutil” ini memang lebih sering menyerang kaki, tetapi anggota tubuh lainnya seperti tangan atau wajah bukan tidak mungkin dapat terinfeksi. Lalu, apa saja hal yang harus kamu tahu tentang penyakit mata ikan ini? Berikut bahasan lengkap tentang hal ini!
Baca juga: Mata Ikan Menyerang, Perlukah Operasi?
Pengertian Penyakit Mata Ikan dan Penyebabnya
Penyakit mata ikan yang mempunyai istilah medis Clavus, merupakan gangguan yang menyebabkan penebalan pada bagian kulit ketika mengalami gesekan dan tekanan berulang kali. Gangguan ini memiliki ciri khas, yaitu keras di bagian tengahnya tetapi berukuran lebih kecil dibandingkan dengan kapalan. Penyakit mata ikan dapat menyebabkan munculnya peradangan kulit pada luka.
Infeksi virus human papillomavirus (HPV) adalah penyebab paling umum dari penyakit mata ikan. HPV juga merupakan virus yang sama yang dapat menyebabkan penyakit kanker serviks pada wanita. Meskipun demikian, virus ini memiliki banyak jenis, dan tentu saja jenis yang menjadi penyebab penyakit mata ikan dan kanker serviks berbeda.
Faktanya, penyakit mata ikan lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena wanita lebih sering menggunakan sepatu dengan model yang kurang nyaman untuk dipakai beraktivitas, seperti sepatu hak tinggi. Selain itu, menggunakan sepatu tanpa kaos kaki pun bisa memicu munculnya mata ikan. Kemunculan mata ikan di bagian tangan juga dapat disebabkan karena terlalu sering memainkan alat musik atau perkakas menggunakan tangan.
Baca juga: Sering Bikin Telapak Kaki Sakit, Ini Cara Atasi Mata Ikan
Gejala Penyakit Mata Ikan
Penyakit mata ikan dapat menimbulkan beberapa gejala sebelum terjadi. Gejala awal yang sering muncul adalah kulit menjadi tebal dan keras serta menonjol. Pada beberapa kasus, kulit yang terkena mata ikan juga akan terlihat berminyak, kering, hingga bersisik. Saat ditekan, kulit yang terkena mata ikan dapat menimbulkan rasa nyeri. Akhirnya, terjadi peradangan kulit pada luka yang dapat mengganggu aktivitas.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gejala dari penyakit ikan yang dapat terjadi, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan!
Apakah Mata Ikan Dapat Menular?
Seperti yang terjadi pada kutu air, penyakit mata ikan bisa tertular jika bagian kulit yang terluka pecah atau rusak akibat gesekan dan garukan, Maka dari itu, pengidap mata ikan harus menggunakan alas kaki saat berjalan meskipun di dalam rumah. Hal tersebut agar virus HPV tidak menyebar ke lantai yang dipijak sehingga tidak menyebarkan virus ke orang lain.
Cara Mengobati Penyakit Mata Ikan
Penyakit yang disebabkan oleh virus HPV ini memang dapat mengganggu kenyamanan kaki, terutama saat berjalan. Maka dari itu, agar aktivitas dapat kembali normal, segerakanlah untuk mengobati kaki dari gangguan tersebut. Berikut beberapa pengobatan yang sering dilakukan oleh pengidap mata ikan:
-
Mengoleskan salep dengan kandungan asam salisilat pada bagian kaki atau anggota tubuh lainnya yang terkena mata ikan. Asam salisilat dapat melunakkan lapisan kulit, sehingga mudah dibersihkan. Oleh karena itu, obat krim ini merupakan pilihan utama untuk mengobati mata ikan dan kapalan. Namun, pemakaian obat ini tidak dianjurkan untuk orang yang mengidap penyakit diabetes. Hal ini disebabkan karena sifat asamnya yang dapat merusak kulit, bahkan hingga ke saraf.
-
Melakukan terapi imun dengan cara menyuntik luka mata ikan dengan cairan antigen. Selain itu, vaksin khusus untuk virus HPV juga dapat menjadi pilihan lainnya.
-
Melakukan operasi ringan berupa kuret atau pengambilan kutil. Cara ini banyak dipilih oleh seseorang yang mengalami penyakit mata ikan. Walau begitu, melakukan kuret akan menimbulkan rasa sakit, sehingga perlu dilakukan bius lokal.
Baca juga: Perlu Diketahui, Faktor Risiko Mata Ikan
Itulah hal-hal yang harus kamu ketahui tentang penyakit mata ikan. Gangguan ini mungkin saja menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-harimu. Maka dari itu, pengobatan segera harus dilakukan agar kegiatanmu dapat kembali normal. Jangan biarkan penyakit ini menyebar ke orang lain.