Mana yang Lebih Bikin Gemuk: Mi Instan atau Nasi?
Halodoc, Jakarta – Selain rasanya yang enak, mi instan dan nasi juga mengenyangkan. Jadi, enggak heran kalau kebanyakan orang Indonesia gemar mengonsumsi mi instan atau nasi. Namun, apakah ada yang lebih sehat di antara keduanya? Apakah mi instan atau nasi yang membuat gemuk? Cari tahu jawabannya di sini, yuk. (Baca juga: Nasi Putih Bikin Ketagihan, Kok Bisa?)
Baik mi instan dan nasi, keduanya sama-sama mengandung karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebab, saat kamu mengonsumsi mi instan atau nasi, tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula yang selanjutnya akan digunakan sebagai energi utama tubuh. Tanpa karbohidrat, tubuh akan terasa lemas. Itu sebabnya setiap harinya kamu dianjurkan untuk memasukkan karbohidrat dalam menu harianmu, yaitu sebanyak ¼ piring makan. Ini sesuai anjuran yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Agar lebih bervariasi, kamu bisa mendapatkan asupan karbohidrat dengan mengonsumsi bihun, makaroni, kentang, singkong, talas, tepung sagu, dan ubi jalar.
Mi Instan atau Nasi yang Membuat Gemuk?
Umumnya, seseorang mengalami kenaikan berat badan karena konsumsi kalori yang berlebih. Kalori adalah takaran energi dalam makanan. Secara keseluruhan, sumber kalori dalam makanan terbagi menjadi tiga, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Nah, karena nasi dan mi instan mengandung karbohidrat, maka keduanya juga merupakan sumber kalori. Lantas, berapa jumlah kalori pada mi instan dan nasi?
Jika dibandingkan, kalori pada mi instan dan nasi dengan berat yang sama (100 gram) adalah 346 kilokalori (mi instan) dan 175 kilokalori (nasi). Itu berarti di antara keduanya, mi instan lah yang lebih banyak mengandung kalori. Sehingga, konsumsi mi instan lebih mungkin menyebabkan kenaikan berat badan dibandingkan konsumsi nasi. Jadi, coba deh bayangkan berapa banyak kalori yang kamu dapatkan saat mengonsumsi mi instan dengan tambahan telur, sosis, keju, dan kornet. Asupan kalorimu tentu akan berlipat dan melebihi asupan harian yang dianjurkan, yaitu sebanyak 1.900-2.125 kilokalori untuk wanita dan 2.100-2.325 kilokalori untuk pria. Anjuran tersebut disesuaikan dengan tabel Angka Kecukupan Gizi tahun 2013 untuk wanita dan pria berusia 16-64 tahun.
(Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mi Instan?)
Bolehkah Makan Mi Instan Pakai Nasi?
Coba jujur, pernah enggak kamu makan mi instan dengan nasi? Kalau pernah atau malah sering, sebaiknya kebiasaan ini dikurangi ya. Sebab, meski mengenyangkan, makan mi instan dan nasi secara bersamaan bisa menaikkan gula darah dengan cepat. Makan nasi dengan mi instan juga bisa membuat tubuhmu kekurangan zat gizi lain yang dibutuhkan, seperti mineral, protein, vitamin, dan lemak.
Agar kesehatan kamu tetap terjaga, kamu perlu memantau kadar kolestrol, kadar gula dalam darah, dan lain-lain secara rutin. Karena tanpa kontrol yang baik, kadar kolestrol dan gula darah yang tinggi bisa memengaruhi kesehatan kamu. Nah kabar baiknya, sekarang kamu sudah bisa melakukan pengecekan kesehatan di rumah. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play, lalu masuk ke fitur Lab Service untuk memillih jenis pengecekan yang kamu inginkan. Setelah itu, kamu bisa menentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemui kamu pada waktu yang sudah ditentukan. Jadi, yuk segera gunakan Halodoc sebagai “teman” hidup sehat kamu. (Baca juga: 6 Makanan Pengganti Nasi Saat Diet)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan