Makanan Kaleng Bisa Sebabkan Keracunan Makanan, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Kasus keracunan makanan sering terjadi di lingkungan sekolah. Tidak heran, karena banyak makanan yang dijual di luar sekolah yang tidak terjamin kebersihannya. Tidak hanya dari kebersihan peralatan yang digunakan, bahan-bahan yang dipakai belum tentu terjamin kualitasnya, belum lagi dengan paparan debu dari kendaraan yang berlalu-lalang.
Sebagian besar keracunan makanan terjadi karena bakteri yang masuk dan menginfeksi tubuh. Sayangnya, banyak sekali jenis bakteri yang bisa menginfeksi tubuh dan memicu terjadinya keracunan makanan. Namun, tahukah kamu salah satu pemicunya adalah makanan yang dikemas dalam kaleng?
Botulisme, Keracunan Makanan Kaleng
Ya, keracunan makanan kaleng dalam istilah medis disebut dengan botulisme. Keracunan makanan ini serius, disebabkan karena racun saraf yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Gejala keracunan dari makanan kalengan bisa seperti dengan penyakit lainnya, jadi kamu perlu melakukan deteksi dini dan mengenali dengan baik apa saja gejala yang muncul.
Baca juga: 7 Kesalahan Saat Siapkan Makanan Bisa Picu Keracunan Makanan
Kamu bisa bertanya pada dokter semua hal tentang keracunan makanan. Manfaatkan saja fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc. Atau, jika kamu merasakan adanya gejala yang tidak biasa, segera buat janji saja dengan dokter di rumah sakit terdekat dengan rumahmu. Dengan begitu, kamu bisa segera mendapatkan pertolongan dan komplikasi pun bisa dicegah.
Jika anak, remaja, dan dewasa terancam botulisme atau keracunan makanan kaleng, bayi memiliki penyebab lainnya sendiri. Botulisme pada bayi terjadi karena ia mengonsumsi madu. Ini terjadi karena sistem pencernaannya yang belum terbentuk dengan sempurna, sehingga tidak mampu menetralkan bakteri yang terbentuk secara alami.
Baca juga: Ini Bakteri-Bakteri Penyebab Terjadinya Keracunan Makanan
Gejala Keracunan Makanan Kaleng
Lalu, apa saja gejala keracunan makanan kaleng yang dikenali? Berikut beberapa di antaranya:
-
Masalah Penglihatan
Gejala botulisme yang umum dan bisa dikenali dengan mudah adalah terjadinya masalah penglihatan, terlebih jika kamu mengalami penglihatan buram atau berbayang. Kamu juga bisa melihat gejala lain dari mata, yaitu kelopak mata yang tampak menurun. Meski begitu, masalah penglihatan bisa mengindikasikan gangguan kesehatan lainnya, jadi diperlukan pemeriksaan lanjutan atau gejala lainnya.
-
Perubahan yang Signifikan pada Sistem Saraf
Kelemahan otot, berbicara cadel, dan kesulitan menelan terjadi karena racun dari bakteri penyebab botulisme telah menginfeksi sistem saraf. Ketika botulisme menyerang saraf, ia akan melemahkan tonus otot di seluruh tubuh, dimulai dari bahu, lengan, paha, betis, dan berakhir di kaki. Jika kelemahan otot ini diabaikan dan botulisme tidak diobati, kamu bisa mengalami kelumpuhan.
-
Mulut dan Saluran Pencernaan
Gejala lain yang tampak dari mulut adalah kering dan menjadi sulit menelan. Kelemahan otot karena infeksi botulisme ini membuat kamu menjadi sulit bicara, karena lemahnya otot di sekitar mulut. Sementara pada saluran pencernaan, gejala yang muncul adalah mual, muntah, dan sakit perut.
Baca juga: Muntah Setelah Makan, Pertanda Keracunan?
Oleh karena itu, kamu harus memastikan bahwa semua makanan yang hendak kamu konsumsi telah benar-benar bersih, dipilih dari bahan yang terjamin kualitasnya, dan dimasak sampai matang sepenuhnya. Buah dan sayuran harus dicuci sampai bersih sebelum dikonsumsi, begitu pula dengan peralatan masak, harus bersih sebelum dipakai. Kamu bisa menghindari keracunan makanan kaleng dengan mengurangi bahkan menghindari konsumsi makanan yang diawetkan dan dikemas dalam kaleng.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan