Makan Seafood yang Hidup, Lebih Sehat?
Halodoc, Jakarta – Berbagai hewan laut bila dimasak dengan cara yang tepat, apalagi ditambah dengan bumbu-bumbu penyedap rasa, memang punya rasa yang mantap. Enggak heran bila banyak orang gemar menyantap hidangan laut seperti ikan gurame asam manis, cumi goreng tepung, udang saus telur asin dan masih banyak lagi. Selain dimasak, seafood ternyata juga enak dimakan secara mentah.
Cara makan seafood yang satu ini berasal dari orang Jepang yang gemar mengonsumsi ikan mentah seperti sushi dan sashimi. Namun, tidak hanya dikonsumsi mentah, seafood pun juga dimakan secara hidup-hidup di beberapa negara tertentu. Bila mengonsumsi makanan laut yang mentah itu sehat, apakah makan seafood yang hidup lebih sehat? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Di Korea, ada sebuah hidangan laut bernama Sannakji yang sangat populer dan harganya pun cukup mahal. Hidangan laut ini berupa bayi gurita yang disajikan dalam keadaan masih hidup, sehingga konsumen masih bisa melihatnya menggeliat-geliat di atas piring. Bagian tubuh gurita pertama yang akan dimakan biasanya adalah tentakelnya dulu yang dipotong satu persatu, kemudian yang terakhir baru bagian kepalanya yang dikonsumsi secara hidup-hidup. Berbagai tanggapan dari masyarakat pun datang mengenai cara makan hidangan laut yang satu ini. Ada yang menganggapnya kejam, jijik dan menggelikan. Namun, ada juga beberapa orang yang menganggapnya unik dan tertarik mencobanya.
Namun, bukan hanya soal kejam dan menggelikan, mengonsumsi hewan laut secara hidup-hidup ternyata berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian. Pasalnya, tentakel gurita yang ditelan saat masih hidup ternyata tetap aktif dan berpotensi menempel di tenggorokan, sehingga dapat menghambat pernapasan orang yang mengonsumsinya. Sannakji sendiri sudah banyak menelan korban jiwa di Korea.
Nyatanya, memang sulit memastikan kondisi penyedot di tentakel gurita sudah aman untuk ditelan. Tekstur tentakel gurita yang kenyal akan semakin sulit dikunyah ketika dihidangkan dalam keadaan hidup. Akhirnya, tentakel yang belum terkunyah dengan sempurna pun berisiko tinggi menempel di tenggorokan dan menyebabkan pernapasan terganggu karena tersedak. Baca juga: Back Hug, Pertolongan Pertama Saat Tersedak
Tidak hanya gurita saja, mengonsumsi hewan laut lainnya dalam kondisi masih hidup juga sangat tidak disarankan. Pasalnya, hewan laut yang belum dimasak masih memiliki daging bertekstur keras dan susah ditelan. Akibatnya, kamu pun berisiko mengalami hal-hal berbahaya seperti tersedak, gangguan pencernaan dan lain-lain.
Selain itu, dari segi kebersihan, hewan laut yang masih hidup pun berisiko memiliki bakteri atau parasit yang mungkin dapat membahayakan kesehatan. Jangankan hewan laut yang masih hidup, ketika mengonsumsi ikan atau udang yang masih mentah pun, kamu perlu berhati-hati. Pasalnya, semua makhluk hidup, termasuk ikan mempunyai parasit. Parasit yang biasanya ditemukan dalam ikan mentah adalah bakteri salmonella. Parasit ini baru akan mati bila makanan dimasak sampai matang.
Baca juga: 5 Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Mentah
Nah, beberapa parasit yang terdapat dalam hewan laut yang masih mentah atau hidup mungkin dapat dicerna dalam tubuh dan tidak menimbulkan dampak yang parah. Namun, sebagian lagi mungkin saja bisa menyebabkan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan seperti penyakit bawaan makanan (foodborne disease) atau keracunan makanan. Baca juga: Atasi Keracunan Makanan dengan Tips Ini
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsilah hidangan laut yang sudah dimasak sampai matang. Bila ingin makan sushi, sashimi, atau makanan laut lainnya yang masih mentah, pastikan makanan tersebut sudah diolah dengan bersih. Jangan terlalu sering juga mengonsumsi makanan mentah.
Kalau kamu sakit atau punya masalah kesehatan sehabis mengonsumsi makanan mentah, segera bicarakan dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.