Lupus Tidak Bisa Disembuhkan, Mitos atau Fakta
Halodoc, Jakarta - Jumlah pengidap lupus di Indonesia belum diketahui secara pasti. Namun, hasil survei yang dilakukan di Malang oleh Prof. Handono Kalim dkk menyebutkan bahwa prevalensi lupus adalah 0,5 persen. Sayangnya, dari hasil tersebut masih sangat sedikit yang menyadari bahwa dirinya mengidap lupus. Ini karena gejala lupus pada setiap orang berbeda-beda, tergantung dari manifestasi klinis yang muncul.
(Baca juga: Cari Tahu Tentang Penyakit Lupus)
Mengenal Penyakit Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun, yaitu penyakit yang muncul karena sel antibodi menyerang sel-sel tubuhnya sendiri, sehingga sel-sel tubuh menjadi rusak dan mengalami peradangan. Penyakit ini sebagian besar diidap oleh wanita. Alasannya belum diketahui secara pasti, namun studi yang dipublikasikan dalam Annals of the Rheumatic Disease menyebutkan bahwa ini bisa terjadi karena kromosom gen yang dimiliki wanita. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang lupus:
-
Penyebab lupus
Para ahli belum mengetahui penyebab lupus secara pasti. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa lupus bisa disebabkan oleh adanya interaksi antara faktor genetik, hormon, dan lingkungan.
-
Gejala lupus
Penyakit ini dikenal sebagai “penyakit 1000 wajah”. Ini karena gejala lupus bisa bermacam-macam dan bergantung pada area tubuh mana yang diserang. Namun secara umum, gejala lupus adalah pembengkakan sendi, nyeri sendiri, luka pada mulut atau hidung, ruam pada permukaan kulit, rambut rontok, demam, kejang, dada sakit, hingga sulit bernapas akibat peradangan pada paru-paru.
-
Diagnosa lupus
Untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami lupus, biasanya dokter akan melihat riwayat kesehatan keluarga, memeriksa kesehatan secara umum, dan menganjurkan pasien untuk melakukan biopsi kulit serta ginjal.
Lupus Bisa Disembuhkan: Mitos atau Fakta?
Lupus bisa disembuhkan adalah mitos. Sebab, lupus termasuk jenis penyakit autoimun yang tidak bisa disembuhkan secara total dan akan dimiliki seumur hidup. Tapi kabar baiknya, penyakit ini masih bisa dikelola untuk meningkatkan kualitas hidup. Misalnya dengan melakukan perawatan dan pengobatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Pengobatan ini dilakukan untuk:
- Mengurangi dan mencegah munculnya gejala akibat lupus.
- Mengurangi kerusakan organ dan masalah lainnya.
- Mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat peradangan.
- Menenangkan sistem kekebalan tubuh.
- Mengurangi dan mencegah kerusakan sendi.
- Menghindari komplikasi.
Pada kasus yang ringan, biasanya dokter akan meresepkan obat penghilang rasa sakit dan obat anti-inflamasi. Namun pada kasus yang lebih parah, misalnya jika sudah menyerang organ tubuh bagian dalam (seperti ginjal, jantung, dan paru-paru), dokter akan meresepkan obat yang lebih kuat untuk mengatur sistem kekebalan tubuh dan melindungi organ tubuh bagian dalam. Selain mengonsumsi obat-obatan, dokter mungkin akan mengembangkan rencana perawatan lain yang disesuaikan dengan usia, gejala, riwayat kesehatan, dan gaya hidup untuk mengendalikan lupus.
(Baca juga: Ini Dia Penyakit Autoimun yang Mungkin Menyerang Wanita)
Jika kamu punya keluhan pada kulit, sebaiknya kamu segera bicara dengan dokter. Kabar baiknya, saat ini kamu sudah bisa bicara pada dokter tanpa perlu repot ke luar rumah. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play. Lalu, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, ayo gunakan aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan rekomendasi saran dari dokter tepercaya.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan