Lichen Sclerosus Dapat Memicu Kanker Vulva?
Halodoc, Jakarta – Lichen sclerosus (LS) merupakan gangguan kulit yang menyerang area genital hingga ke anus. Namun tidak hanya itu, terkadang penyakit lichen sclerosus juga dapat menyerang kulit pada bagian lengan atas, pinggang, hingga payudara. Kondisi ini juga rentan menyerang wanita yang telah memasuki masa menopause.
Baca juga: 3 Penyakit Kulit yang Bisa Menyerang Alat Kelamin
Sebaiknya jangan abaikan jika terdapat beberapa gejala, seperti kemerahan, bercak putih halus, hingga luka lepuh pada bagian kulit. Kondisi ini bisa menjadi tanda lichen sclerosus. Meskipun hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa mengatasi penyakit ini, perawatan yang tepat bisa mengontrol gejala agar tidak menyebabkan komplikasi yang memburuk, seperti kanker vulva. Yuk, simak lebih banyak mengenai penyakit lichen sclerosus dan kaitannya dengan kanker vulva, di sini!
Kenali Lebih Banyak Tentang Lichen Sclerosus
Pernahkah kamu mendengar mengenai penyakit lichen sclerosus? Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang langka atau jarang terjadi dan menyebabkan kulit putih yang tidak merata serta lebih tipis dari biasanya.
Biasanya, lichen sclerosus akan memengaruhi area genital dan anus. Namun, pada beberapa kasus, lichen sclerosus pun bisa memengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti lengan bagian atas, tubuh, pinggang, hingga payudara.
Umumnya, kondisi ini akan dialami oleh wanita yang telah memasuki usia 50 tahun atau menopause. Namun, tidak menutup kemungkinan siapa saja, termasuk anak-anak bisa mengalami penyakit lichen sclerosus.
Lalu, apa penyebab lichen sclerosus? Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab lichen sclerosus. Akan tetapi, adanya sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif atau gangguan keseimbangan hormon bisa menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini. Selain itu, kurangnya menjaga kesehatan kulit yang menyebabkan terjadi kerusakan pada bagian kulit tertentu juga bisa memicu munculnya penyakit lichen sclerosus.
Pada area genital, biasanya lichen sclerosus akan dialami oleh wanita pada bagian vulva. Sedangkan pada anak laki-laki maupun laki-laki dewasa, umumnya akan rentan dialami oleh laki-laki yang tidak sunat dan menyerang area kulup penis. Hal yang perlu diketahui adalah penyakit ini tidak menular dan tidak menyebar melalui hubungan seksual.
Baca juga: Inilah Faktor yang Tingkatkan Risiko Lichen Sclerosus
Lichen Sclerosus dan Kanker Vulva
Gejala akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidap. Hal ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit yang dialami. Pada pengidap lichen sclerosus yang masih terbilang ringan, biasanya gejala akan sangat jarang dirasakan sampai akhirnya penyakit menjadi lebih parah.
Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap lichen sclerosus. Mulai dari kemerahan, gatal, rasa tidak nyaman dan nyeri pada area genital, bercak putih halus pada kulit, perubahan pada kulit menjadi keriput, dan mengalami luka lecet dan perdarahan.
Segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika muncul luka lepuh pada bagian kulit dan rasa tidak nyaman atau nyeri saat melakukan hubungan seksual. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda dari gejala lichen sclerosus yang perlu diwaspadai.
Namun, benarkah lichen sclerosus bisa menyebabkan kanker vulva? Jika pemeriksaan menunjukkan kamu mengalami lichen sclerosus, sebaiknya segera lakukan perawatan dan pengobatan dengan tepat. Pengobatan dan perawatan yang dilakukan bukan untuk mengatasi penyakit ini, tetapi untuk mengontrol gejala agar tidak semakin memburuk.
Jika lichen sclerosus tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan. Meskipun jarang terjadi, lichen sclerosus dapat meningkatkan risiko kanker kulit yang dikenal sebagai kanker sel skuamosa. Sedangkan pada wanita, lichen sclerosus dapat meningkatkan risiko kanker vulva yaitu kanker yang menyerang bagian luar alat kelamin. Kondisi ini dapat mengubah tampilan vulva pengidap lichen sclerosus.
Baca juga: Masalah Genetik Bisa Sebabkan Lichen Sclerosus, Benarkah?
Itulah beberapa informasi mengenai kaitan lichen sclerosus dan kanker vulva. Selain melakukan perawatan medis secara rutin, kamu juga bisa berendam dengan air hangat untuk meringankan gejala gatal pada area yang mengalami lichen sclerosus.
Selain itu, hindari pakaian yang terlalu ketat serta membersihkan area kulit dan genital menggunakan sabun dengan pewangi. Gunakan pakaian dan pakaian dalam yang longgar dengan berbahan menyerap keringat agar gejala dapat diatasi dengan baik.
Jangan ragu tanyakan perawatan mandiri mengenai lichen sclerosus di rumah dengan dokter ahli melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Lichen Sclerosus.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Lichen Sclerosus.
Web MD. Diakses pada 2021. What Is Lichen Sclerosus?
National Organization for Rare Disorders. Diakses pada 2021. Lichen Sclerosus.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan