Leukemia Langka Ini Butuh Sumsum Tulang Belakang

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juni 2019
Leukemia Langka Ini Butuh Sumsum Tulang Belakang Leukemia Langka Ini Butuh Sumsum Tulang Belakang

Halodoc, Jakarta - Selain hemofilia dan thalasemia, leukemia merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan darah yang bisa menyerang Si Kecil, bahkan di usia dini. Jangan main-main dengan penyakit yang satu ini, sebab dampaknya bisa berakibat fatal bagi hidup anak. 

Leukemia sendiri merupakan penyakit kanker darah yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih ini berperan penting dalam sistem imun tubuh, ia melindungi tubuh dari penyakit. Bagian darah yang satu ini dihasilkan oleh sumsung tulang belakang. Lalu, ada apa dengan sel darah putih pengidap leukemia? 

Sel darah putih ini akan berkembang secara teratur dalam tubuh yang normal. Namun, dalam tubuh pengidap leukemia lain lagi ceritanya. Sumsum tulang akan memproduksi sel darah putih yang abnormal secara berlebihan, dan tak berfungsi dengan baik. 

Baca juga: Kenali Leukemia, Jenis Kanker yang Diidap oleh Anak Denada

Produksi sel darah putih yang berlebihan ini ujung-ujungnya akan menyebabkan penumpukan dalam sumsung tulang. Alhasil, sel-sel darah yang sehat akan berkurang. Tak cuma itu saja, tak menutup kemungkinan sel abnormal ini menyebar ke organ lain, seperti paru-paru hingga otak. 

Nah, leukemia ini sendiri terdiri dari berbagai macam, salah satunya juvenile myelomonocytic leukemia (JMML). 

Leukimia Terbilang Langka, Menyerang Anak di Bawah 4 Tahun

Juvenile myelomonocytic leukemia (JMML), ditandai dengan pertumbuhan yang tak terkendali dari bentuk sel darah putih yang belum matang. Dalam tubuh pengidap JMML, dua jenis sel darah putih yang disebut mielosit dan monosit tubuh secara tidak terkendali, sehingga menyebabkan berbagai gejala pada tubuh. 

Jenis leukemia langka yang satu ini sebenarnya tak digolongkan sebagai leukemia akut atau kronis. Dalam kebanyakan kasus, JMML ini terjadi pada balita, terutama yang berusia di bawah empat tahun. Anak yang mengidap leukemia jenis ini biasanya akan mengalami gejala berupa, kulit pucat, demam, mudah memar atau berdarah, batuk, hingga kelenjar getah bening yang membesar. 

Baca juga: Anak Mengidap Leukemia, Seberapa Besar Peluang untuk Sembuh?

Yang perlu digarisbawahi, pengidap leukemia bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, bergantung pada jenis leukemia yang diidap. Namun, setidaknya ada beberapa gejala yang umumnya dialami oleh pengidap leukemia, yaitu:

  • Demam.

  • Sakit kepala.

  • Mudah mengalami perdarahan atau memar.

  • Munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

  • Timbul rasa nyeri pada tulang atau sendi.

  • Menggigil.

  • Muntah-muntah.

  • Berat badan menurun.

  • Munculnya infeksi yang parah atau sering terjadi.

  • Keringat berlebihan (terutama di malam hari).

  • Pembengkakan pada limfa noda atau limpa. 

Membutuhkan Transplantasi Sumsum

Sebenarnya leukemia bukanlah penyakit yang tak tersembuhkan, hanya saja penyakit ini memerlukan perawatan intensif dalam waktu yang lama. Nah, salah satu metode untuk mengatasi leukemia jenis JMML adalah dengan melakukan transplantasi sumsum tulang belakang. 

Transplantasi ini bertujuan untuk menggantikan kondisi sumsum tulang yang sudah rusak, dan tak mampu memproduksi sel darah sehat. Sumsum tulang sendiri merupakan material lunak yang mengandung sel-sel belum matang yang disebut sel induk hematopoietik. Nah, sel belum ini akan berkembang menjadi tiga jenis darah, sel darah putih, merah, dan trombosit. 

Proses pengambilan sampel sumsum tulang dari pendonor sehat disebut sebagai panen atau harvesting. Dalam proses ini, jarum akan dimasukkan melalui kulit pendonor hingga ke dalam tulang untuk mengambil sumsum tulangnya.

Baca juga: 4 Penyebab dan Cara Mengobati Leukemia

Selanjutnya, pengidap leukemia akan diberikan infus sumsum tulang belakang dari pendonor melalui jalur intravena. Prosedur ini akan diikuti ada proses engraftment, yaitu sel induk baru menemukan jalan mereka ke sumsung tulang belakang dan kembali memproduksi sel darah. 

Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!