Lebih Bahaya Mana, Trigliserida Tinggi dan Kolesterol Tinggi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Februari 2019
Lebih Bahaya Mana, Trigliserida Tinggi dan Kolesterol Tinggi?Lebih Bahaya Mana, Trigliserida Tinggi dan Kolesterol Tinggi?

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu, enggak hanya kolesterol tinggi saja lho yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, nyatanya trigliserida yang melebihi kadar normal juga bisa memicu berbagai penyakit. Kedua jenis zat tersebut terbentuk dari makanan-makanan berlemak yang sering kamu konsumsi. Tapi, sebenarnya apa sih bedanya trigliserida dan kolesterol? Dan manakah yang lebih berbahaya? Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Baik kolesterol dan trigliserida sama-sama dihasilkan oleh organ hati, namun sebagian besar berasal dari kandungan lemak yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tapi, kolesterol hanya terbentuk dari kandungan lemak jenuh saja. Itulah mengapa sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, seperti daging sapi berlemak tinggi, jeroan, telur puyuh, dan otak, bisa meningkatkan risiko kamu mengalami kolesterol tinggi. Sedangkan trigliserida, juga bisa terbentuk dari berbagai makanan yang mengandung kalori, contohnya nasi, kentang, dan pasta.

Semua jenis lemak dari makanan yang masuk ke dalam tubuh, baik lemak jenuh maupun lemak tidak jenuh, akan dipecah dan diubah menjadi asam lemak. Kemudian, asam lemak tersebut akan diubah menjadi kolesterol dan trigliserida bila dibutuhkan. Nah, semua lemak yang terkandung dalam tubuh, termasuk kolesterol dan trigliserida disebut juga lemak total.

Fungsi Kolesterol dan Trigliserida

Walaupun sering dianggap sebagai senyawa yang tidak baik untuk kesehatan, nyatanya tubuh kita tetap memerlukan kolesterol dan trigliserida. Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk membangun jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan berperan dalam sistem pencernaan. Berikut dua jenis kolesterol yang berguna bagi tubuh:

  • Kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL). Fungsi HDL adalah untuk membawa dan mengangkut kolesterol yang ada di berbagai organ dan membawanya kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.

  • Kolesterol jahat atau low-density lipoproteins (LDL). Fungsinya adalah untuk membawa kolesterol dari hati ke berbagai organ. LDL menjadi jahat bila jumlahnya terlalu tinggi di dalam tubuh, karena dapat mengakibatkan lemak menjadi tertumpuk di dalam pembuluh darah.

Sedangkan tubuh memerlukan trigliserida, sebagai energi cadangan jika sumber energi utama, yaitu glukosa di dalam tubuh sudah habis.

Baca juga: Kadar Kolesterol Baik pada Tubuh Rendah, Berbahayakah?

Bahaya Kolesterol dan Trigliserida yang Tinggi

Tapi, kolesterol dan trigliserida bisa berubah menjadi senyawa yang dapat membahayakan tubuh bila jumlahnya terlalu berlebihan. Kolesterol dan trigliserida yang tinggi sama-sama berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit jantung.

Kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyempitan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri yang disebut aterosklerosis. Seiring berjalannya waktu, aterosklerosis bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Aterosklerosis yang terjadi di pembuluh darah jantung, misalnya, bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Sedangkan bila aterosklerosis terjadi di pembuluh darah otak, maka berisiko menyebabkan stroke.

Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan penyakit arteri perifer bila  terjadi di pembuluh darah lainnya, seperti tungkai, lengan, serta perut. Selain masalah jantung dan pembuluh darah, kolesterol tinggi juga bisa memicu terjadinya pembentukan kristal empedu yang bisa mengeras menjadi penyakit batu empedu.

Sedangkan trigliserida yang tinggi, diduga bisa memicu penebalan pada dinding pembuluh darah, sehingga berisiko menyebabkan terjadinya stroke dan serangan jantung.

Baca juga: Awas! Kolesterol Tinggi Picu Berbagai Penyakit

Kadar Kolesterol dan Trigliserida yang Normal

Mengingat ada banyak risiko penyakit yang bisa terjadi akibat kolesterol dan trigliserida yang tinggi, kamu dianjurkan untuk selalu memerhatikan jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah. Batas normal trigliserida yang ada di dalam tubuh adalah tidak lebih dari 150 miligram per desiliter. Sedangkan batas normal untuk kolesterol, adalah kurang dari 200 miligram per desiliter.

Baca juga: Kurangi Kolesterol dengan Olive Oil

Sekarang, kamu juga bisa memeriksa kadar kolesterol dan trigliserida dalam darahmu lewat aplikasi Halodoc, lho. Caranya sangat praktis, kamu tinggal pilih Lab Service, yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemuimu pada waktu yang sudah ditentukan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.