Lama Enggak Makan, Bagaimana Kondisi Organ Tubuh Saat Puasa?
Halodoc, Jakarta – Menjalani puasa, artinya harus menahan lapar dan haus mulai dari terbitnya fajar, hingga tenggelam matahari. Dengan kata lain, tubuh memiliki jeda waktu tidak diisi makanan maupun minuman, yaitu pada siang hari. Padahal dalam keadaan normal, manusia biasanya makan setidaknya tiga kali dalam satu hari, yaitu sarapan di pagi hari, makan siang, serta makan malam.
Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban dan ibadah bagi umat Islam, tapi siapa saja sebenarnya boleh melakukannya. Selain dari sisi agama, puasa ternyata sudah terbukti bisa memberi manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Berpuasa disebut bisa membantu menjaga jantung lebih sehat, merawat kulit, fungsi otak, hingga mencegah kanker. Sebenarnya, apa saja yang terjadi di dalam tubuh ketika berpuasa?
Baca juga: Puasa Mematikan Sel Kanker, Benarkah?
Tak dapat dimungkiri, puasa akan membuat perubahan gaya hidup selama satu bulan penuh, mulai dari pola makan, waktu tidur, serta aktivitas sehari-hari. Selain pola makan, waktu tidur juga akan mengalami perubahan, karena kamu diharuskan bangun pada dini hari untuk menyantap makanan sahur, yang akan menjadi cadangan energi selama berpuasa. Aktivitas fisik sehari-hari pun harus disesuaikan untuk menghindari tubuh mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh.
Hal-hal tersebut nyatanya juga merangsang perubahan di dalam tubuh, mulai dari perubahan fisiologi yang berhubungan dengan tubuh dan fungsi organ, hematologi yang berhubungan dengan cairan dan darah, serta biokimia yang berkaitan dengan elektrolit tubuh. Perubahan yang terjadi dalam tubuh umumnya akan berbeda-beda yang tergantung dari lamanya waktu berpuasa. Agar lebih jelas, yuk lihat apa saja perubahan fungsi yang terjadi pada organ saat berpuasa!
1. Mulut
Selain tidak kemasukan makanan, puasa sebenarnya tidak memberi terlalu banyak perubahan pada mulut. Produksi kelenjar air liur tetap terjadi secara normal pada organ ini. Itu terjadi secara alami untuk menghindari mulut kering, dan risiko bau mulut.
Baca juga: Puasa Bermanfaat Bagi Kesehatan, Ini Buktinya
2. Lambung
Hal yang mungkin berubah pada organ ini adalah menurunnya produksi asam lambung. Namun jangan khawatir, itu sebenarnya dilakukan tubuh sebagai bentuk perlindungan. Menurunnya produksi asam lambung berguna untuk mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam, karena tidak ada makanan yang digiling. Itu juga berperan untuk menghindari luka pada organ lambung.
3. Pankreas
Kinerja organ ini juga akan mengalami perubahan selama tubuh berpuasa. Dalam keadaan normal, pankreas berfungsi memproduksi insulin dan mengontrolnya. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam mengubah glukosa dari makanan untuk disimpan sebagai cadangan energi. Saat puasa, produksi insulin akan berhenti dan hormon ini memberi perintah agar liver tidak menyimpan glukosa.
4. Usus Besar dan Usus Kecil
Selama puasa, usus besar akan bekerja dengan mengontrol penyerapan air di dalam tubuh. Ini berguna untuk menjaga keseimbangan cairan selama puasa. Sedangkan pada usus kecil, produksi olahan makanan akan berhenti. Selain itu, proses penyerapan nutrien pun berhenti, hanya terdapat gerakan regular usus kecil setiap 4 jam.
Baca juga: Saat Puasa, Berapa Lama Pencernaan Beristirahat?
5. Liver
Organ ini akan bekerja dengan cara memecah penyimpanan glukosa selama puasa. Ini kemudian digunakan sebagai sumber energi pertama.
Jaga kesehatan tubuh selama puasa agar terhindar dari penyakit dengan konsumsi suplemen dan vitamin tambahan. Biar lebih mudah, kamu bisa belanja suplemen, vitamin, atau produk kesehatan lain menggunakan aplikasi Halodoc. Dengan layanan Buy Medicine, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan