Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Hipertermia
Halodoc, Jakarta – Hipertermia kerap dianggap sama dengan hipotermia. Padahal, kedua kondisi ini berbeda. Jika hipotermia ditandai dengan penurunan suhu tubuh jauh di bawah normal, hipertermia terjadi akibat meningkatnya suhu tubuh secara drastis. Hal ini disebabkan karena sistem pengatur suhu tubuh tidak mampu menahan suhu panas dari lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kalau Naik Gunung, Waspada Hipertermia
Bayi dan anak-anak berusia 4 tahun kurang merupakan kelompok usia yang rentan terkena hipertermia. Kelompok berisiko tinggi lainnya adalah pengidap obesitas, pekerja lapangan, orang lanjut usia (lansia), dan mengidap masalah kesehatan tertentu. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mencegah hipertermia?
Cara Mencegah Mencegah Hipertermia
Cara terbaik mencegah hipertermia dengan menghindari paparan sinar UV matahari atau cuaca panas dalam waktu lama. Jika kamu mulai merasa lemas dan pusing saat berada pada cuaca panas, segera pergi ke tempat yang lebih sejuk, setidaknya ruangan berpendingin udara (seperti AC atau kipas). Jika terpaksa harus beraktivitas di bawah sinar matahari, lakukan hal berikut untuk mencegah hipertermia:
-
Hindari mengenakan pakaian tebal. Gunakan pakaian yang tidak terlalu tebal saat berada di luar ruangan, terutama ketika cuaca panas. Pilih pakaian yang ringan di tubuh dan tidak terlalu ketat.
-
Pakai tabir surya. Jangan lupa untuk memakai tabir surya, setidaknya SPF 30, untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari. Gunakan tabir surya 30 menit sebelum beraktivitas dan ulangi pemakaian setiap dua jam sekali. Gunakan kacamata, topi, atau payung agar perlindungan tubuh dari panas sinar matahari maksimal.
-
Cukupi kebutuhan cairan tubuh. Minum air dalam jumlah cukup, setidaknya 2-4 gelas air putih setiap jam saat beraktivitas di luar ruangan. Hindari konsumsi minuman terlalu dingin karena berpotensi sebabkan kram perut. Selain itu, kamu tidak dianjurkan minum kafein dan alkohol agar tubuh tidak kehilangan banyak cairan. Lebih baik konsumsi minuman elektrolit yang mengandung garam dan mineral penting, terutama setelah berolahraga.
Baca Juga: Berenang Terlalu Lama, Bisa Sebabkan Hipotermia?
Bagaimana jika telanjur muncul gejala hipertermia, seperti kulit kemerahan, keringat berkurang, dan nadi melemah? Segera lakukan langkah penanganan berikut:
-
Dinginkan suhu tubuh. Misalnya, pergi ke lokasi yang teduh atau meletakkan kantong es ke tubuh, terutama di bagian pergelangan tangan, leher, lipat ketiak dan selangkangan. Usahakan untuk mengukur suhu badan sebelum dan setelah mendinginkan tubuh.
-
Minum air putih atau cairan elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi.
-
Segera temui dokter jika kondisi tak kunjung membaik. Pasalnya, hipertermia bisa menyebabkan kerusakan organ penting (seperti otak) hingga kematian.
Baca Juga: Ini Pertolongan Pertama untuk Tangani Hipotermia
Itulah cara mencegah hipertermia yang bisa dilakukan. Jika kamu memiliki keluhan pada suhu tubuh, jangan ragu berbicara pada dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan