Kurang Tidur Pengaruhi Hubungan Intim Pasangan, Ini Faktanya
Halodoc, Jakarta - Tidur merupakan proses istirahat yang dibutuhkan semua makhluk hidup guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Faktanya, manusia menghabiskan hampir sepertiga hidupnya untuk tidur dan beristirahat. Lalu bagaimana jika seseorang sering merasa kurang tidur? Adakah dampaknya bagi hubungan intim pasangan?
Baca juga: 4 Posisi Hubungan Intim Saat Hamil Muda
Kurang Tidur Pengaruhi Hubungan Intim Pasangan
Manusia dewasa membutuhkan waktu selama 6-8 jam untuk tidur di malam hari, setiap harinya. Jika kebutuhan pokok yang satu ini tidak dipenuhi, mekanisme perbaikan tubuh tidak dapat berjalan seperti biasanya. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, berbagai masalah kesehatan akan muncul. Hal tersebut otomatis akan menurunkan kualitas hidup seseorang, tidak terkecuali dalam hal seksualitas.
Selain untuk menjaga daya tahan dan metabolisme tubuh agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tidur juga menjadi salah satu cara yang baik guna mencegah mengendurnya aktivitas seksual pasangan. Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh menjadi kelelahan, tapi juga mengidap stre berkepanjangan. Berikut fakta kurang tidur dapat pengaruhi kualitas hubungan intim pasangan:
- Kurang Tidur Menurunkan Testosteron
Hormon testosteron berfungsi untuk menjaga kesuburan, membantu produksi sperma, dan mempertahankan gairah seksual pada pasangan. Lebih dari itu, testosteron juga membantu tubuh dalam meningkatkan masa otot, membantu membakar tumpukan lemak dalam tubuh, serta membantu menjaga kepadatan tulang.
Jika seseorang kurang waktu tidur, hormon yang memiliki banyak fungsi dalam tubuh ini perlahan akan berkurang. Faktanya, pria yang tidur empat jam sehari akan memiliki jumlah testosteron lebih rendah daripada mereka yang tidur selama delapan jam sehari.
Baca juga: 5 Perubahan pada Tubuh Wanita Setelah Malam Pertama
-
Kurang Tidur Mengurangi Lubrikasi Vagina
Cukup waktu tidur akan membuat organ vagina merespons rangsangan dengan lebih cepat, dibandingkan wanita yang tidur di bawah delapan jam. Respons rangsangan akan ditandai dengan keluarnya cairan putih sebagai pelumas vagina, agar berhubungan intim menyenangkan dan tidak terasa sakit.
-
Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Impotensi
Disfungsi ereksi dan waktu tidur merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kurang tidur karena memiliki gangguan tidur atau terlalu sering begadang merupakan salah satu faktor gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu terjadinya impotensi. Hal tersebut akan menyebabkan gairah seks menurun dan tidak bersemangat dalam beraktivitas.
Bukan hanya berpengaruh pada aktivitas seksual pasangan, kurang tidur akan menyebabkan tekanan psikologis meningkat. Tidur merupakan proses fisiologis yang penting bagi setiap manusia. Secara mental, kurang tidur dapat menyebabkan stres, bahkan depresi. Jika sudah masuk dalam tahap depresi, depresi benar-benar bisa membunuh gairah seks pada seseorang.
Baca juga: 6 Hal Ini Terjadi pada Tubuh Jika Tidak Berhubungan Intim
Sebelum hal tersebut terjadi, diskusikan dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc guna mengetahui langkah apa yang harus diambil. Usahakan untuk menata jadwal tidur yang teratur setiap harinya. Jauhkan ponsel ketika sudah memasuki jam tidur malam. Ciptakan suasana tidur yang nyaman. Berkaitan dengan hal tersebut, kamu dapat menggunakan aromaterapi sebagai media.
Dengarkanlah isyarat lelah dari dalam tubuh dan jadikan waktu tidur sebagai prioritas. Hal tersebut wajib dilakukan agar kesehatan fisik dan psikis tetap terjaga dengan baik, sehingga tidak menghambat aktivitas seksual dan aktivitas harian lainnya. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan olahraga teratur, ya!
Referensi:
Sleep.org. Diakses pada 2020. Is Sex Helping or Hurting Your Sleep?
Psychology Today. Diakses pada 2020. The Connection Between Sex and Sleep.
Everyday Health. Diakses pada 2020. How Lack of Sleep Affects Your Sex Life.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan