Konjungtivitis Dapat Sebabkan Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Halodoc, Jakarta - Sebaiknya jangan abaikan kondisi mata merah dan berair. Bisa jadi kamu mengalami gangguan kesehatan mata yang dikenal sebagai konjungtivitis. Konjungtivitis merupakan kondisi dimana adanya peradangan atau infeksi pada konjungtiva yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, maupun reaksi alergi.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Mengenai Konjungtivitis Alergi
Lalu, apakah kondisi ini bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening? Nyatanya, konjungtivitis yang disebabkan oleh virus atau bakteri dapat mengakibatkan hal tersebut. Untuk itu, tidak ada salahnya simak penjelasan lebih lengkap dalam artikel ini!
Kaitan Konjungtivitis dan Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Segera lakukan perawatan dan pemeriksaan jika kamu mengalami mata merah, gatal, dan berair selama beberapa hari. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan mata yang dikenal sebagai konjungtivitis.
Konjungtivitis terjadi ketika terjadi peradangan dan infeksi pada konjungtiva atau selaput tipis yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata. Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami konjungtivitis. Mulai dari virus, bakteri, hingga reaksi alergi.
Ada beberapa gejala umum yang akan dialami seseorang saat mengalami konjungtivitis. Mulai dari mata kemerahan, mata berair, gatal, hingga sensasi panas pada mata. Selain gejala umum, ada beberapa gejala lain yang dirasakan berbeda sesuai dengan penyebabnya.
Selain gejala tersebut, virus atau bakteri yang menyebabkan konjungtivitis juga dapat mengakibatkan pengidapnya mengalami kondisi demam dan pembesaran kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening memang kerap terjadi ketika salah satu bagian tubuh mengalami infeksi atau peradangan yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Kelenjar getah bening memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh, yaitu meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi.
Baca juga: Konjungtivitis Virus, Penyakit Mata Apa Itu?
Sedangkan konjungtivitis yang terjadi akibat reaksi alergi, akan disertai gejala lainnya, seperti hidung berair, bersin, asma, hingga sakit tenggorokan. Hal yang perlu diketahui lainnya adalah konjungtivitis yang disebabkan virus dan bakteri sangat mudah menular.
Untuk itu, sangat penting segera bertanya langsung pada dokter mengenai keluhan kesehatan yang kamu alami. Tak perlu repot, kamu bisa gunakan Halodoc dan dapatkan penanganan tepat dari dokter ahli. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store dan Google Play!
Selain bakteri, virus, dan reaksi alergi, nyatanya ada beberapa faktor lain yang dapat memicu seseorang mengalami kondisi konjungtivitis. Mulai dari paparan bahan kimia hingga iritasi mata. Bahkan, penggunaan kontak lensa dalam waktu yang sangat panjang juga bisa memicu seseorang mengalami kondisi ini.
Pencegahan Konjungtivitis
Konjungtivitis dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diatasi dengan tepat. Gangguan penglihatan menjadi komplikasi yang cukup buruk dari kondisi ini. Untuk itu, sebaiknya lakukan pencegahan agar kamu dapat terhindar dari kondisi konjungtivitis. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah konjungtivitis:
- Jangan menyentuh mata menggunakan tangan yang masih kotor.
- Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan.
- Gunakan handuk dan lap yang bersih saat membersihkan wajah.
- Jangan berbagi penggunaan barang-barang pribadi, misalnya handuk dengan pengidap konjungtivitis.
- Menghindari keramaian saat kamu mengalami konjungtivitis untuk melindungi orang lain dari kondisi yang serupa.
Baca juga: Begini Cara Penularan Konjungtivitis Penyebab Mata Merah
Itulah beberapa hal seputar konjungtivitis dan pembesaran kelenjar getah bening yang perlu kamu ketahui. Jangan ragu untuk selalu jaga kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, hindari paparan asap rokok, hingga penggunaan peralatan yang dapat menjaga kesehatan mata. Dengan begitu, mata akan terus terjaga kesehatannya.
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2021. Conjunctivitis (Pink Eye).
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Pink Eye (Conjunctivitis).
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Conjunctivitis (Pink Eye).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan