Kondisi Kehamilan Sungsang yang Perlu Diketahui Ibu

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Oktober 2017
Kondisi Kehamilan Sungsang yang Perlu Diketahui IbuKondisi Kehamilan Sungsang yang Perlu Diketahui Ibu

Halodoc, Jakarta – Pada umumnya, selama di dalam kandungan, janin akan berputar dan mengubah posisi. Namun, keadaan ini tidak akan berlangsung terus karena pada akhirnya janin akan menetap pada posisi kepala di bawah setelah usia kehamilan 36 minggu. Kondisi ini merupakan posisi janin yang normal dan paling aman untuk dilahirkan.

Namun pada kenyataanya, terkadang ada saja janin yang berada pada posisi yang tidak normal mendekati waktu persalinan, seperti berbaring melintang atau berposisi vertikal dengan kaki di bawah atau yang dikenal dengan istilah sungsang. Untuk lebih jelasnya, berikut ada beberapa hal yang perlu ibu ketahui tentang posisi janin sungsang.

Tanda-tanda Posisi Janin Sungsang
Pada umumnya ibu baru bisa merasakan bahwa ibu mengalami kehamilan sungsang ketika kehamilan sudah mencapai usia di atas 36 minggu. Salah satu tanda bayi mengalami posisi sungsang adalah bila ibu merasakan kondisi kepala bayi menekan bagian perut atas atau ibu merasa bayi menendang-nendang di bagian perut bawah. Bila sudah begitu, sebaiknya segera tanyakan ke dokter kandungan untuk mendapatkan kepastian posisi janin.

Penyebab Posisi Janin Tidak Normal
Sebenarnya penyebab seorang ibu mengalami kehamilan sungsang belum diketahui secara jelas. Namun diduga salah satu kondisi yang bisa memicu kehamilan sungsang adalah kadar cairan ketuban yang masih sangat banyak di sepanjang kehamilan. Selain itu, bayi yang lahir prematur dan bayi kembar lebih rentan untuk mengalami posisi sungsang.

Komplikasi dari Kehamilan dan Persalinan Sungsang
Sebenarnya kehamilan sungsang sendiri bukanlah merupakan suatu kondisi yang berbahaya, hingga pada tiba saatnya waktu persalinan. Namun terdapat risiko bila bayi yang sungsang ini tetap dilahirkan secara normal melalui alat vital atau alat kelamin. Beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain, bayi bisa mengalami cedera selama proses persalinan. Selain itu komplikasi lainnya yang bisa muncul, tali pusar dapat terjepit selama proses persalinan sehingga berisiko menyebabkan kerusakan saraf dan otak bayi akibat kekurangan oksigen.

Lahir Secara Caesar
Apabila bayi masih berada pada posisi sungsang hingga mendekati hari persalinan, maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan operasi caesar pada ibu. Namun pada beberapa kasus, operasi caesar bukanlah pilihan yang terbaik, karena disebabkan bila proses persalinan berjalan terlalu cepat, persalinan normal melalui alat vital menjadi pilihan satu-satunya. Selain itu, bila ibu hamil bayi kembar dan mengalami posisi bayi yang lahir pertama posisinya normal dan yang kedua posisinya sungsang, maka pilihan yang terbaik adalah melahirkan kedua bayi secara normal melalui alat vital.

Melakukan operasi caesar untuk melahirkan bayi sungsang, tetap memiliki risiko yang akan dihadapi oleh ibu, seperti perdarahan, infeksi, termasuk kemungkinan bahwa ibu dan bayi perlu dirawat di rumah sakit lebih lama.

Disarankan untuk secara rutin melakukan kontrol bersama dokter kandungan agar bisa mengetahui kondisi kesehatan baik ibu maupun janin. Ibu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc yang bisa digunakan kapan saja dan di mana saja. Dalam aplikasinya, Halodoc bekerja sama dengan berbagai dokter spesialis, termasuk dokter kandungan. Ibu bisa bertanya apapun terkait keluhan fisik hingga emosi yang ibu alami pada dokter yang terpercaya yang ada di Halodoc. Aplikasi ini dapat menghubungkan ibu dengan dokter spesialis dengan menggunakan menu Contact Doctor. Selain itu ibu juga bisa membeli kebutuhan medis di Pharmacy Delivery. Download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang.

BACA JUGA: 8 Mitos Kehamilan yang Perlu Diketahui Ibu