Ibu Harus Tahu, Ini Komplikasi Cystic Fibrosis pada Anak
Halodoc, Jakarta - Cystic fibrosis adalah penyakit genetik progresif yang menyebabkan terjadinya infeksi paru persisten dan membatasi kemampuan bernafas seiring waktu. Pada pengidap, terjadinya mutasi gen pada cystic fibrosis transmembrane conductance regulator menyebabkan protein menjadi tidak berfungsi.
Ketika protein tidak bekerja dengan benar, ia tidak dapat membantu memindahkan klorida yang adalah komponen garam ke permukaan sel. Tanpa adanya klorida untuk menarik air ke permukaan sel, lendir di berbagai organ menjadi kental dan lengket. Pada paru-paru, lendir menyumbat saluran udara dan menjebak kuman, seperti bakteri yang menyebabkan infeksi, peradangan, kegagalan pernapasan, dan penyakit lainnya.
Sementara pada pankreas, penumpukan lendir mencegah pelepasan enzim pencernaan yang membantu tubuh menyerap makanan dan nutrisi utama, yang mengakibatkan kekurangan gizi dan pertumbuhan yang buruk. Lalu pada hati, lendir yang tebal menyumbat saluran empedu, menyebabkan penyakit hati.
Baca juga: 3 Penanganan Medis untuk Cystic Fibrosis
Komplikasi Cystic Fibrosis
Lalu, apa saja komplikasi dari cystic fibrosis? Umumnya, komplikasi akibat gangguan kesehatan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu komplikasi pada sistem pernapasan, saluran pencernaan, dan komplikasi organ reproduksi.
Adapun komplikasi yang menyerang sistem pernapasan yaitu:
-
Kerusakan saluran udara (bronkiektasis). Komplikasi ini membuat saluran pernapasan lebih sulit untuk memindahkan udara masuk dan keluar dari paru-paru dan membersihkan lendir dari saluran udara.
-
Infeksi kronis. Lendir yang tebal di paru-paru dan sinus memberikan tempat berkembang biak yang ideal untuk bakteri dan jamur. Orang dengan cystic fibrosis sering mengalami infeksi sinus, bronkitis, atau pneumonia.
-
Batuk darah (hemoptisis). Seiring waktu, cystic fibrosis yang tidak ditangani dapat menyebabkan penipisan dinding saluran napas, sehingga mengakibatkan batuk darah.
-
Pneumotoraks. Kondisi ini adalah berkumpulnya udara di ruang yang memisahkan paru-paru dari dinding dada, sehingga menyebabkan nyeri dada dan sesak napas.
-
Eksaserbasi akut. Pengidap cystic fibrosis mengalami perburukan gejala pernapasan, seperti batuk dan sesak napas selama beberapa hari hingga minggu. Kondisi ini disebut eksaserbasi akut.
Baca juga: Benarkah Cystic Fibrosis Tak Dapat Menular?
Sementara itu, komplikasi yang menyerang saluran pencernaan adalah sebagai berikut:
-
Kurang gizi. Lendir yang tebal menyumbat tabung yang membawa enzim pencernaan dari pankreas ke usus. Tanpa enzim ini, tubuh tidak mampu menyerap protein, lemak, atau vitamin yang larut dalam lemak.
-
Diabetes. Pankreas menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh untuk menggunakan gula. Sekitar 30 persen pengidap cystic fibrosis mengidap diabetes pada usia 30 tahun.
-
Penyumbatan saluran empedu. Tabung yang membawa empedu dari hati dan kantung empedu ke usus kecil tersumbat dan meradang, menyebabkan terjadinya masalah hati dan batu empedu.
-
Obstruksi usus. Anak dan dewasa pengidap cystic fibrosis berisiko mengalami obstruksi usus dibandingkan dengan bayi.
Baca juga: Batuk Lama Sembuh, Jangan-Jangan Cystic Fibrosis
Masalah komplikasi reproduksi umumnya lebih sering menyerang orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Jadi, pastikan ibu lebih memperhatikan kondisi kesehatan sang buah hati. Tanyakan pada dokter jika anak mengalami gejala aneh. Segera download aplikasi Halodoc, karena aplikasi ini memudahkan ibu untuk bertanya jawab dengan dokter. Tidak hanya itu, aplikasi Halodoc juga bisa ibu pakai untuk beli obat dan cek lab rutin.