Kista Bisa Muncul di Ginjal? Ini Faktanya
Halodoc, Jakarta – Kista bisa terbentuk di dalam ginjal, disebut dengan kista ginjal. Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya kantong berbentuk bulat dan berisi cairan di dalam ginjal. Kebanyakan kasus kista ginjal terjadi pada pria berusia lebih dari 50 tahun. Agar lebih waspada, ini fakta kista ginjal berikut ini.
Baca Juga: 6 Gejala Awal Sakit Ginjal yang Jangan Diabaikan
Penyebab kista ginjal belum diketahui secara pasti. Kemunculan kantong kista di dalam ginjal (divertikulum) diduga terjadi akibat melemahnya permukaan ginjal. Kantong ini terisi cairan, kemudian terlepas dan menjadi kista.
Ketahui Gejala Kista Ginjal
Kista ginjal bisa terjadi akibat kelainan bawaan lahir. Sebagian besar kasusnya adalah kista ginjal sederhana yang jarang menyebabkan komplikasi. Kista jenis ini menimbulkan gejala jika ukurannya cukup besar dan menekan organ tubuh lain. Gejala yang timbul di antaranya meliputi:
- Demam dan menggigil.
- Nyeri pada punggung, pinggang, atau perut bagian atas.
- Sering buang air kecil.
- Muncul darah dalam urine.
- Fungsi ginjal menurun.
Gejala lain yang dialami pengidap adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), perut bengkak, nyeri di bagian belakang ginjal akibat pembengkakan, ada protein dalam urine, dan batu ginjal.
Baca Juga: Kista Juga Bisa Terjadi di Dalam Ginjal
Diagnosis dan Pengobatan Kista Ginjal
Diagnosis kista ginjal diawali dengan pemeriksaan fisik yaitu USG perut. Bila perlu, tes penunjang dilakukan untuk memastikan diagnosis. Tes tersebut meliputi pemindaian (CT scan dan MRI), pemeriksaan darah, atau pemeriksaan urine.
Ketika kista ginjal terdeteksi, pengidap disarankan untuk pemeriksaan ulang dalam waktu 6-12 bulan. Tujuannya untuk memantau perkembangan kista. Jika ukurannya bertambah besar dan menimbulkan gejala lain, dokter bisa menganjurkan penanganan kista dengan cara:
- Operasi pengangkatan kista. Dokter membuat sayatan pada kulit untuk mengeluarkan cairan dari dalam kista. Lalu, dinding ginjal dipotong atau dibakar.
- Drainase kista, disertai pengisian kista dengan alkohol. Drainase kista dilakukan dengan menusukkan jarum kecil melalui kulit hingga menembus dinding kista. Setelah cairan keluar, cairan alkohol diberikan pada rongga kista agar jaringan sekitarnya mengeras. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah kista terbentuk kembali. Meski begitu, dalam beberapa kasus, kista masih berpotensi muncul dan terisi cairan kembali.
Untuk menunjang pengobatan, pengidap disarankan untuk menghindari olahraga yang melibatkan kontak fisik. Terlebih jika ginjal mengalami pembengkakan yang membuatnya rentan cedera. Pengidap dianjurkan untuk melakukan tes pemindaian, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium darah untuk memantau fungsi ginjal. Hindari konsumsi obat pereda nyeri antiinflamasi karena berpotensi memperburuk fungsi ginjal.
Baca Juga: Inilah Orang yang Berisiko Kena Kista Ginjal
Itulah fakta kista ginjal yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan pada ginjal, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Pasalnya, kista ginjal yang tidak ditangani bisa menyebabkan komplikasi berupa kista pecah, infeksi pada kista, gangguan buang air kecil, hipertensi, hingga gagal ginjal.
Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!