4 Keterampilan yang Bisa Diajarkan pada Anak Usia 5-10 Tahun
Halodoc, Jakarta - Lahir di era digital membuat banyak anak pintar mengoperasikan gawai sejak kecil. Kabar baiknya, mereka bisa jadi generasi yang berpikiran maju, serta tanggap akan berbagai perubahan dan kemajuan teknologi. Namun, jika hal ini tidak diimbangi dengan keterampilan hidup dasar, siap-siap saja dengan kabar buruknya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan pengamanan dalam jaringan, AVG Technologies, ditemukan sekitar 58 persen anak usia 3-5 tahun di Amerika Serikat, mampu mengoperasikan ponsel pintar. Namun, hanya 15 persen di antara mereka yang mampu menyiapkan sarapan dan 9 hanya 9 persen saja yang mampu mengikat tali sepatu sendiri.
Baca juga: 5 Cara Didik Anak Agar Cepat Mandiri
Banyak Keterampilan yang Harus Diajarkan pada Anak
Masih soal penelitian yang dibahas sebelumnya, Tim Elmore, pendiri Growing Leaders, organisasi nirlaba yang bekerja untuk sekolah dan kelompok sipil dalam mempromosikan kualitas kepemimpinan anak, yang berbasis di Norcross, Amerika Serikat, mengatakan bahwa orangtua memiliki kecenderungan untuk melakukan apa saja untuk anak-anaknya, ketimbang membiarkan mereka menemukan cara untuk mengurus diri sendiri.
Padahal, mengajari berbagai keterampilan dasar pada anak sedini mungkin sangatlah penting. Dengan diajari berbagai keterampilan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Lalu, jika dispesifikkan pada rentang usia 5 hingga 10 tahun, keterampilan apa saja yang sebaiknya diajarkan pada anak?
Baca juga: Jangan Melulu ke Mal, Ini 6 Cara Didik Anak Sambil Liburan
Berikut beberapa keterampilan yang sebaiknya mulai diajarkan pada anak sebelum usianya mencapai 10 tahun:
1. Mencuci Bajunya Sendiri
Memiliki keterampilan untuk mencuci baju sendiri sangatlah penting dan harus mulai diajarkan sejak dini. Anak sudah mulai bisa diajari mencuci baju sejak usia 6 tahun, entah mencuci secara manual maupun menggunakan mesin cuci. Perkenalkan pada mereka bagaimana cara menyortir pakaian, menambahkan sabun, mengoperasikan mesin cuci, hingga menjemurnya.
Ajarkan dengan sabar dan jangan menuntut hasil yang sempurna. Hal yang terpenting adalah mengajarkan mereka bagaimana cara melakukannya. Jika berhasil, beri pujian dan teruskan. Seiring bertambahnya usia, keterampilannya tentu akan meningkat.
2. Menyiapkan Makanan
Di usia sedini mungkin, ajak anak ke dapur untuk sekadar memperhatikan cara membuat makanan. Lalu, beri ia tugas-tugas kecil seperti memetik dan memisahkan sayuran yang sudah kuning dan masih hijau. Beritahu juga nama-nama bahan makanan, buah, dan sayuran.
Meski akan berantakan, ajaklah anak untuk terlibat dalam pembuatan makanan, misalnya dengan menyiapkan menu sarapan sederhana, berupa roti panggang dan buah-buahan. Ketika usianya semakin besar, tingkatkan kesulitan menu makanan yang dibuat secara bertahap. Di usia 10 tahun, anak diharapkan sudah bisa menyalakan kompor sendiri dan membuat makanan sederhana, seperti telur goreng.
3. Menulis Surat
Dalam penelitian AVG Technologies, ditemukan juga fakta bahwa 50 anak berusia 6-9 tahun, cenderung berkomunikasi dengan teman secara online menggunakan jejaring sosial. Masalahnya, kebiasaan berkomunikasi secara online tanpa aturan baku, dapat memengaruhi kemampuan menulis surat sesuai kaidah berbahasa.
Baca juga: Trik Menemukan Bakat dalam Diri Si Kecil
Hal ini tentu jadi masalah ketika anak sudah mulai bisa membaca dan menulis. Jadi, cobalah ajari mereka menulis surat yang baik dan benar. Ajari bagaimana cara menulis alamat, menulis ucapan salam pembuka, isi surat, hingga salam penutup. Kemampuan ini mungkin terlihat sepele, tetapi amat berguna sebagai bekal anak menghadapi dunia kerja kelak.
4. Berbelanja
Anak usia 7-9 tahun umumnya sudah bisa berhitung dan mengenal uang. Inilah saat yang tepat untuk mengajarkan keterampilan berbelanja dan mempertanggungjawabkan penggunaan uang padanya. Cobalah berikan mereka sejumlah uang lalu bebaskan mereka memilih barang yang ingin dibeli.
Anak biasanya akan terdorong berpikir untuk menentukan mana barang yang harus dibeli mana dan yang tidak. Hal ini juga membuat mereka terlatih memperhatikan detail kualitas dan harga barang, serta melakukan perbandingan. Setelah berhasil berbelanja, periksa hasil belanja anak, jumlah uang yang dihabiskan, uang kembalian jika ada, dan apakah hasil belanja mereka sudah maksimal dan bermanfaat.
Itulah beberapa keterampilan dasar yang penting untuk diajarkan pada anak usia 5-10 tahun. Dengan menguasai berbagai keterampilan tersebut, anak mungkin akan jadi lebih mandiri di kemudian hari. Jika kamu butuh saran pengasuhan lainnya, jangan ragu untuk tanyakan pada psikolog anak di aplikasi Halodoc, ya!