Ketahui Terapi Fisik untuk Menangani Tendinitis
Halodoc, Jakarta - Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot ke tulang dan berfungsi membantu pergerakan. Saat tendon mengalami peradangan, maka kondisi ini dinamakan tendinitis. Tendinitis menyebabkan pengidapnya merasa nyeri saat mencoba menggerakan otot sehingga akibatnya gerakan otot terganggu. Tendinitis bisa terjadi di bagian tubuh manapun namun area yang paling sering terjadi adalah bahu, siku, lutut, pergelangan kaki dan tumit.
Terdapat beberapa faktor yang dapat membuat kamu terserang tendinitis, oleh karena itu kamu wajib mengetahuinya agar bisa terhindar dari penyakit ini. Nah, ini hal yang bisa meningkatkan risiko tendinitis:
-
Usia. Semakin tua usia maka semakin besar kemungkinan mengalami tendinitis.
-
Aktivitas harian. Faktor pekerjaan seperti gerakan berulang, posisi yang janggal, sering menggapai tempat tinggi, getaran, dan peregangan berlebihan meningkatkan risiko serangan tendinitis.
-
Olahraga. Bermain olahraga seperti bola basket, bisbol, bowling, golf, berlari, berenang, atau tenis meningkatkan risiko tendinitis. Oleh karena itu, lakukan pemanasan yang tepat sebelum olahraga.
-
Cedera. Jika kamu pernah mengalami cedera di bagian tertentu (terkilir, salah urat, patah tulang,), kemungkinan kamu mengalami tendinitis menjadi lebih besar.
Baca Juga: Pahami 6 Faktor yang Dapat Memicu Tendinitis
Jika suatu hari kamu mengalami tendinitis, maka kamu tidak perlu panik berlebihan. Metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) bisa kamu lakukan untuk membantu terbebas dari tendinitis:
-
Rest (beristirahat). Saat tubuh terserang tendinitis, maka kamu wajib memberikan tubuh kesempatan untuk memulihkan diri dengan beristirahat dari kegiatan yang melelahkan. Kamu juga dapat melakukan olahraga yang lebih ringan seperti berenang dan bersepeda untuk membantu menyembuhkan tendinitis
-
Ice (kompres dingin). Kamu dapat menempelkan kantong es ke bagian tendon yang sakit. Hal ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri, namun pastikan agar tidak menempelkan es secara langsung dengan kulit. Kamu dapat menggunakan kain untuk melindungi kulit dari radang dingin. Lakukan kompres sesuai kebutuhan selama 20 menit. Saat ingin mengompres kembali, beri jeda sekitar 40 menit untuk kembali melakukan kompres.
-
Compression (membalut). Gunakan perban elastis atau perban kompresi untuk membalut bagian yang mengalami tendinitis. Balutan ini membantu meredakan pembengkakan dan membatasi gerakan sendi yang terjadi.
-
Elevation (meninggikan kaki). Angkat tendon atau sendi yang sakit hingga lebih tinggi dari jantung. Posisi ini membantu meredakan pembengkakan yang terjadi dan membatasi gerakan sendi. Cara ini bermanfaat terutama bagi tendinitis di bagian lutut.
Jika sudah terkena penyakit ini, kamu wajib memberikan perawatan setelah 48 jam dan selanjutnya. Sebab, sekalipun perawatan untuk mengatasi nyerinya diberikan sejak dini, tendinitis berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Apalagi jika kamu menunda untuk menemui dokter.
Selain melakukan beberapa langkah terapi sederhana di atas, kamu juga bisa mencoba untuk minum obat antiradang. Obat ini berguna untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak, minum obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti paracetamol, aspirin, dan ibuprofen, sesuai anjuran dokter. Jika radang tendon berada di dekat permukaan kulit, kamu dapat menggunakan krim atau jel pereda nyeri agar rasa sakit lebih cepat mereda.
Baca Juga: Suka Olahraga Tanpa Pemanasan? Hati-Hati dengan Efek Cedera Tendinitis
Kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai gejala atau penyebab tendinitis atau informasi kesehatan lainnya terkait olahraga yang benar ataupun jenis cedera otot dan ligamen lainnya, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Tanya Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan