Ketahui Penyebab Terjadinya Penyakit Kudis
Halodoc, Jakarta - Kudis atau skabies adalah penyakit kulit menular akibat tungau kecil yang masuk ke dalam kulit. Pada awalnya, kudis terlihat mirip dengan jerawat atau gigitan nyamuk. Namun lama kelamaan, penyakit ini menimbulkan ruam kulit di lokasi persembunyian tungau. Gejala lainnya berupa kemunculan liang seperti terowongan di kulit. Terowongan ini terbentuk ketika tungau betina masuk tepat di bawah permukaan kulit untuk bertelur. Setelah membuat liang, masing - masing tungau betina meletakkan 10 - 25 telur di dalamnya dan menimbulkan gejala.
Baca Juga: Waspada Tungau Penyebab Kudis dan Gatal Kulit
Kudis rentan terjadi di tempat hangat, seperti lipatan kulit, sela jari, di bawah kuku, di sekitar bokong, atau lipatan payudara. Kudis juga bisa muncul di area kulit yang sering terpasang jam tangan, gelang, atau cincin. Yuk, cari tahu fakta tentang kudis lainnya di sini.
Bagaimana Kudis Terjadi?
Gejala kudis yang biasa muncul adalah rasa gatal hebat dan menjadi lebih buruk pada malam hari. Rasa gatal muncul akibat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap air liur, telur, dan tinja tungau.
Infeksi kudis dimulai saat seekor tungau betina menggali lapisan luar kulit (epidermis) menggunakan kaki depan, hingga terbentuk liang seperti terowongan. Tungau jantan kemudian berjalan di antara liang - liang tersebut untuk mencari betina. Setelah menemukan betinanya, terjadi perkawinan tungau jantan dan betina. Setelah kawin, tungau jantan mati dan betina mulai bertelur dan menetas sekitar 3 - 4 hari kemudian.
Setelah menetas, tungau muda bergerak ke permukaan kulit, di mana mereka tumbuh dewasa setelah 10 - 15 hari. Tungau jantan tetap berada di permukaan kulit, sedangkan tungau betina menggali kembali ke dalam kulit untuk membuat lubang baru. Siklus tersebut akan terus menerus berulang. Tanpa pengobatan yang efektif, siklus hidup tungau dapat berlanjut tanpa batas waktu. Tungau kudis bisa tahan terhadap sabun dan air panas, serta tidak dapat digosok keluar dari kulit.
Baca Juga: 8 Jenis Psoriasis yang Perlu Diketahui
Bisakah Kudis Menular?
Kudis umumnya menyebar lewat kontak kulit yang lama dengan pengidap atau melalui hubungan intim. Penularan juga bisa terjadi saat menggunakan pakaian atau handuk yang sama dengan pengidap kudis. Biasanya, gejala kudis muncul pada minggu kedelapan setelah infeksi awal (masa inkubasi).
Di negara maju, wabah kudis rentan terjadi di lingkungan padat seperti sekolah dan rumah perawatan. Hal ini terjadi karena orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dalam ruangan dan lebih dekat satu sama lain.
Kudis berpotensi menyebabkan infeksi jika kulit menjadi iritasi dan meradang karena rasa gatal yang berlebihan. Kudis berkusta adalah bentuk kudis parah yang jarang terjadi, di mana sejumlah besar tungau menetap di kulit. Ini umum terjadi dan berkembang pada orang lanjut usia atau orang dengan daya tahan tubuh yang rendah.
Baca Juga: Cari Tahu Gangguan Kulit Psoriasis yang Enggak Nyaman
Itulah beberapa fakta tentang kudis yang perlu diketahui. Apabila gejalai di atas sedang kamu alami, segera diskusikan dengan dokter ahlinya untuk mengetahui penanganan yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan