Ketahui Pencegahan Tetanus pada Anak-Anak
Halodoc, Jakarta – Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa terinfeksi penyakit tetanus. Tetanus adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani dan menyerang saraf. Hal ini tentu dapat mengganggu fungsi kerja saraf yang terinfeksi. Bakteri Clostridium tetani mampu hidup di luar tubuh manusia dengan menjadi spora dan bertahan lama pada benda-benda yang berkarat dan kurang terjaga kebersihannya. Bakteri Clostridium tetani dapat masuk dalam tubuh manusia melalui luka pada tubuh.
Bakteri Clostridium tetani dapat menyebar melalui gigitan hewan, dan melalui luka yang disebabkan tusukan benda berkarat atau kotor. Penyakit tetanus memiliki beberapa jenis yang berbeda, seperti tetanus umum, tetanus terlokalisir, dan tetanus neonatorum.
Tetanus terlokalisir terjadi ketika ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani menyerang beberapa bagian tubuh. Tetanus ini dapat menyebar menjadi tetanus umum. Sementara tetanus neonatorum biasanya dialami oleh bayi yang baru lahir karena proses persalinan yang kurang steril dan tercemar bakteri Clostridium tetani.
Selain bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit tetanus, kondisi daya tahan tubuh yang kurang baik bisa menjadi salah satu penyebab penyakit tetanus khususnya pada anak-anak maupun bayi. Bakteri Clostridium tetani juga rentan menyerang anak-anak maupun bayi karena daya tahan tubuh mereka belum optimal.
Gejala Tetanus pada Anak
Ada beberapa gejala yang akan dialami anak ketika terjangkit penyakit tetanus. Gejalanya adalah anak terlihat kaku, khususnya ketika anak sedang menyusu, makan atau minum. Selain itu, otot wajah anak terlihat mengencang. Pada bayi, otot wajah terlihat kaku dan mengencang setelah 2-3 hari setelah dilahirkan.
Tidak hanya kaku pada otot, anak-anak yang terpapar bakteri Clostridium tetani mengalami demam, nyeri pada tubuhnya, diare, dan detak jantung yang meningkat lebih cepat.
Pencegahan Tetanus pada Anak
Ada beberapa penyebab anak bisa mengalami penyakit tetanus, salah satunya bakteri yang masuk dari luka pada tali pusar. Lakukan perawatan yang steril pada luka di tali pusar bayi yang baru lahir agar terhindar dari penyakit tetanus. Kondisi ibu juga perlu diperhatikan yaitu dengan menjaga kebersihan diri sebelum melakukan kegiatan dengan bayi. Sebelum merawat tali pusar bayi, sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu.
Jangan lupa memberikan vaksinasi tetanus pada bayi dan anak-anak yang biasanya diberikan dilakukan ketika berusia 2 tahun. Upaya ini untuk mencegah anak-anak terpapar bakteri Clostridium tetani.
Lakukan juga pencegahan pada anak yang sedang aktif berkegiatan, jangan lupa untuk selalu gunakan alas kaki agar terhindar dari benda-benda tajam yang dapat menyebabkan luka. Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri mereka setelah melakukan aktivitas.
Ketika anak mengalami luka, jangan lupa untuk langsung membersihkan luka anak pada air yang mengalir untuk menghindari infeksi pada luka. Lalu, berikan cairan antiseptik setelah luka dibersihkan sebagai pertolongan pertama.
Sebaiknya jaga kebersihan lingkungan agar bakteri penyebab penyakit tetanus tidak bertahan hidup di sekitar lingkungan ibu. Tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan