Ketahui Pencegahan agar Terhindar dari Vaskulitis
Halodoc, Jakarta – Vaskulitis adalah peradangan pembuluh darah yang disebabkan karena perubahan pada dinding pembuluh darah termasuk penebalan, mengalami pelemahan, dan menyempit atau timbulnya jaringan parut. Perubahan-perubahan seperti ini dapat membatasi aliran darah serta mengakibatkan kerusakan organ dan jaringan.
Ada banyak jenis vaskulitis dan bisa mempengaruhi satu atau beberapa organ saja dengan jangka waktu pendek atau lama. Vaskulitis dapat menyerang siapa saja, meskipun beberapa jenis lebih umum di antara kelompok-kelompok tertentu. Ini semua tergantung dari jenis yang kamu miliki dan bisa meningkatkan tanpa perawatan.
Tanda dan gejala vaskulitis sangat bervariasi dan sering dikaitkan dengan penurunan aliran darah ke seluruh tubuh. Tanda-tanda dan gejala umum untuk sebagian besar jenis vaskulitis, termasuk:
-
Demam
-
Sakit kepala
-
Kelelahan
-
Berat badan turun
-
Rasa sakit dan nyeri umum
-
Berkeringat di malam hari
-
Ruam
-
Masalah saraf, seperti mati rasa atau lemas
Penyebab sebenarnya dari vaskulitis tidak sepenuhnya dipahami, tetapi disinyalir terkait dengan susunan genetik seseorang. Ini juga termasuk sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pembuluh darah. Pemicu yang mungkin untuk reaksi sistem kekebalan ini termasuk:
-
Infeksi, seperti hepatitis B dan hepatitis C
-
Kanker darah
-
Penyakit sistem imun, seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan scleroderma
-
Reaksi terhadap obat-obatan tertentu
Pembuluh darah yang dipengaruhi oleh vaskulitis dapat mengalami perdarahan atau menjadi meradang. Peradangan dapat menyebabkan lapisan dinding pembuluh darah menebal. Ini menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi jumlah darah, sehingga menghambat oksigen dan nutrisi penting yang mencapai jaringan dan organ tubuhmu.
Vaskulitis dapat terjadi pada setiap jenis kelamin atau ras atau pada usia berapa pun. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko, seperti:
-
Merokok
-
Memiliki infeksi hepatitis B atau C kronis
-
Memiliki beberapa jenis kondisi autoimun, termasuk rheumatoid arthritis, skleroderma, ataupun lupus
Komplikasi vaskulitis tergantung dari jenis dan tingkat keparahan kondisi kesehatan seseorang. Bisa juga terkait dengan efek samping dari obat resep yang kamu gunakan untuk mengobati kondisi tersebut. Komplikasi vaskulitis, termasuk:
-
Kerusakan Organ
Beberapa jenis vaskulitis bisa parah yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ utama.
-
Pembekuan darah dan aneurisma
Bekuan darah dapat terbentuk di pembuluh darah, sehingga menghalangi aliran darah.
-
Kehilangan penglihatan atau kebutaan
Ini adalah komplikasi yang mungkin dari arteritis sel raksasa yang tidak diobati.
-
Infeksi
Ini termasuk kondisi serius dan mengancam jiwa, seperti pneumonia dan infeksi darah (sepsis).
Pencegahan
Pengobatan vaskulitis sepenuhnya tergantung dari diagnosis dan organ yang terkena. Ketika vaskulitis adalah hasil reaksi alergi, maka vaskulitis dapat hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan perawatan. Dalam kasus lain, ketika organ penting, seperti paru-paru, otak, atau ginjal terlibat, maka pengobatan agresif dan tepat waktu diperlukan.
Perawatan umumnya terdiri dari obat-obat kortikosteroid. Obat kemoterapi (seperti yang digunakan untuk mengobati kanker) juga digunakan, tetapi dalam dosis biasanya lebih rendah daripada orang dengan kanker mungkin menerima. Tujuan dari terapi jenis ini adalah untuk menekan respons imun abnormal yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai vaginosis vaskulitis, komplikasi penyakit lain yang diakibatkannya, serta bagaimana penanganan dan perawatannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan