Ketahui Metode Terbaik Pengobatan Hiponatremia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Mei 2019
Ketahui Metode Terbaik Pengobatan HiponatremiaKetahui Metode Terbaik Pengobatan Hiponatremia

Halodoc, Jakarta – Hiponatremia terjadi ketika konsentrasi natrium dalam darah menjadi sangat rendah. Sodium adalah elektrolit yang membantu mengatur jumlah air yang ada di dalam dan di sekitar selmu.

Pada hiponatremia satu atau lebih faktor, mulai dari kondisi medis yang mendasarinya, hingga terlalu banyak minum air menyebabkan natrium dalam tubuh menjadi encer. Ketika ini terjadi, kadar air tubuh, dan sel-selmu mulai membengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dari yang ringan, hingga yang mengancam jiwa.

Perawatan hiponatremia ditujukan untuk menyelesaikan kondisi yang mendasarinya. Tergantung pada penyebab hiponatremia, kamu mungkin perlu mengurangi jumlah yang kamu minum. Dalam kasus hiponatremia lain, kamu mungkin memerlukan larutan elektrolit intravena dan obat-obatan.

Baca juga: Alami Hiponatremia, Ketahui 10 Gejalanya

Jika kamu mengalami hiponatremia kronis sedang akibat diet, diuretik, ataupun minum terlalu banyak air, dokter mungkin menyarankan untuk sementara waktu mengurangi cairan. Ia juga menyarankan untuk menyesuaikan penggunaan diuretik untuk meningkatkan kadar natrium dalam darah.

Jika kamu memiliki hiponatremia akut yang parah, kamu membutuhkan perawatan yang lebih agresif, seperti:

  1. Cairan Intravena

Dokter dapat merekomendasikan larutan natrium IV untuk secara perlahan meningkatkan kadar natrium dalam darah. Ini membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk pemantauan kadar natrium yang sering karena koreksi yang terlalu cepat berbahaya.

  1. Obat-Obatan

Kamu dapat minum obat untuk menangani tanda dan gejala hiponatremia, seperti sakit kepala, mual, dan kejang.

Tanda dan gejala hiponatremia termasuk:

  • Mual dan muntah

  • Sakit kepala

  • Kebingungan

  • Kehilangan energi, kantuk, dan kelelahan

  • Gelisah dan mudah tersinggung

  • Kelemahan otot, kejang atau kram

  • Koma

Ada baiknya sebelum hiponatremia terjadi, kamu melakukan tindakan pencegahan, beberapa caranya, yaitu :

Baca juga: Menjaga Asupan Cairan Tubuh Bisa Mencegah Hiponatremia

  • Obati Kondisi Terkait

Mendapatkan perawatan untuk kondisi yang berkontribusi terhadap hiponatremia, seperti kekurangan kelenjar adrenal, dapat membantu mencegah natrium darah rendah.

  • Mendidik Diri Sendiri

Jika kamu memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko hiponatremia atau mengonsumsi obat diuretik, perhatikan tanda dan gejala natrium darah rendah. Selalu bicarakan dengan dokter tentang risiko obat baru.

  • Ambil Tindakan Pencegahan Selama Aktivitas Intensitas Tinggi

Atlet harus minum hanya sebanyak cairan yang hilang karena berkeringat selama perlombaan. Haus biasanya panduan yang baik untuk berapa banyak air atau cairan lain yang kamu butuhkan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bolehkah Minum Air Es Setelah Berolahraga?

Pertimbangkan meminum-minuman olahraga selama aktivitas yang menuntut. Tanyakan ke dokter tentang mengganti air dengan minuman penunjang yang mengandung elektrolit ketika berpartisipasi dalam acara-acara ketahanan, seperti maraton, triathlon, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menuntut.

  • Minumlah Air Secukupnya

Air minum sangat penting untuk kesehatan, jadi pastikan kamu minum cukup cairan. Tapi, jangan berlebihan.

  • Haus dan Warna Urine

Ini biasanya merupakan indikasi terbaik dari berapa banyak air yang kamu butuhkan. Jika kamu tidak haus dan urine berwarna kuning pucat, kemungkinan mendapatkan cukup air.

Ketika kamu melakukan pemeriksaan, biasanya dokter akan mulai dengan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Namun, karena tanda dan gejala hiponatremia terjadi dalam banyak kondisi, maka tidak mungkin mendiagnosis kondisi tersebut berdasarkan pemeriksaan fisik saja. Untuk mengonfirmasi natrium darah rendah, dokter akan melakukan tes darah dan tes urine.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai metode pengobatan hiponatremia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.