Ketahui Komplikasi yang Disebabkan Trombositosis
Halodoc, Jakarta – Tingginya kadar trombosit dalam darah tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan trombositosis yang memicu penyumbatan pembuluh darah dalam tubuh. Itulah alasan pengidap trombositosis rentan mengalami komplikasi yang membahayakan nyawa. Apa saja? Baca informasi selengkapnya di sini.
Baca Juga: Trombosit dalam Darah Tinggi Bisa Menjadi Penyakit
Berapa Kadar Trombosit Normal dalam Darah?
Kadar trombosit normal dalam darah berkisar 150.000-450.000 per mikroliter darah. Apabila kadar trombosit lebih dari 450.000 per mikroliter darah, seseorang dicurigai mengidap trombositosis. Biasanya trombosit tinggi dialami oleh wanita berusia lebih dari 50 tahun.
Gejala trombositosis umumnya berupa sakit kepala, nyeri dada, tubuh lemas, gangguan penglihatan, kesemutan, muncul memar, serta perdarahan pada hidung, mulut, gusi, dan saluran cerna. Trombositosis memicu pembekuan darah abnormal yang meningkatkan risiko penyakit stroke, serangan jantung, hingga gumpalan pembuluh darah perut.
Mengapa Trombosit Melebihi Kadar Normal?
Ada banyak faktor yang memicu peningkatan kadar trombosit dalam darah. Faktor penyebab ini membagi trombositosis menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Trombositosis primer disebabkan oleh mutasi gen yang mendorong produksi sel berlebihan, sementara trombositosis sekunder disebabkan oleh faktor lain seperti perdarahan, defisiensi zat besi, peradangan usus, kerusakan sel darah merah, efek samping obat-obatan, riwayat operasi pengangkatan limpa, hingga mengidap penyakit tertentu (seperti kanker dan peradangan usus).
Baca Juga: Ketahui Penyebab Seseorang Dapat Terkena Trombositosis
Biasanya trombositosis terdeteksi saat pemeriksaan darah rutin. Trombositosis juga bisa terdiagnosis lewat tes apus darah tepi (blood smear), cek kadar zat besi dalam darah, tes penanda peradangan, dan tes genetik. Aspirasi sumsum tulang bisa dilakukan untuk memeriksa kondisi jaringan sumsum tulang.
Adakah Komplikasi Akibat Trombositosis?
Ada dua komplikasi akibat trombositosis yang perlu diwaspadai. Apa saja?
1. Penggumpalan Darah
Kondisi ini bisa menyumbat pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko deep vein thrombosis (DVT), stroke, serangan jantung, hingga emboli paru. Jika penyumbatan tergolong kecil, penggumpalan darah bisa mengganggu fungsi mata, otak, dan kulit.
2. Perdarahan
Bertambahnya kadar trombosit tidak meningkatkan pembekuan darah. Trombositosis juga menyebabkan perdarahan hebat akibat adanya gangguan sistem pembekuan darah.
Komplikasi tersebut bisa dicegah dengan mengobati trombositosis. Pengobatan nantinya disesuaikan dengan penyebab peningkatan kadar trombosit. Jika trombositosis tidak menimbulkan gejala dan kondisinya stabil, pengidap hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin.
Jika trombositosis terjadi akibat infeksi atau perdarahan, pengidap diobati secara khusus untuk menurunkan kadar trombosit. Misalnya dengan pemberian obat - obatan, seperti obat penurun jumlah trombosit, aspirin, plateletpheresis, dan transplantasi sumsum tulang.
Baca Juga: Inilah Pengobatan yang Tepat bagi Pengidap Trombositosis
Bisakah Trombositosis Dicegah?
Trombositosis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, di antaranya konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga berat badan dengan rutin berolahraga, dan berhenti merokok. Kalau ada pertanyaan lain seputar trombositosis, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc.
Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan