Ketahui Komplikasi Akibat Sulam Alis
Halodoc, Jakarta - Tidak ada wanita yang tidak ingin terlihat cantik. Itulah sebabnya banyak wanita yang rela menghabiskan waktu berjam-jam di depan cermin hanya untuk mempercantik alis. Menjawab kebutuhan para wanita akan alis ideal yang diidamkan, metode sulam alis hadir dan langsung memiliki banyak penggemar.
Sulam alis (feathering) merupakan prosedur kecantikan untuk mengisi alis dengan menanamkan pigmen berwarna yang memiliki tekstur menyerupai rambut asli, serta mengikuti jalur pertumbuhan rambut asli. Metode ini banyak diminati karena hasilnya lebih alami, cenderung tidak permanen, dan hanya memengaruhi lapisan epidermis kulit.
Namun, bagi kamu yang berminat mencoba metode ini, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa komplikasi akibat dari sulam alis yang mungkin terjadi berikut ini:
1. Iritasi di Daerah Sekitar Mata
Jenis kulit yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Bagi mereka yang memiliki kulit yang sensitif, kemungkinan munculnya iritasi usai sulam alis cukup besar. Iritasi yang terjadi biasanya berupa munculnya bercak merah di sekitar alis mata, yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Salah satunya adalah tinta yang digunakan. Kamu yang ingin melakukan sulam alis sebaiknya mencari tahu lebih dulu apakah kulit kamu memiliki alergi terhadap sesuatu atau tidak. Cari tahu juga jenis tinta yang digunakan untuk sulam alis. Tinta yang paling bagus digunakan untuk sulam alis adalah yang terbuat dari bahan alami, seperti ekstraksi tumbuhan.
2. Merusak Epidermis Kulit
Meski banyak yang bilang sulam alis cenderung lebih aman dibanding tato alis karena sifatnya yang tidak permanen dan hanya melibatkan lapisan epidermis kulit (lapisan terluar kulit), kamu tetap perlu waspada dengan risiko rusaknya epidermis kulit. Penggunaan jarum yang runcing bisa saja menggores lapisan epidermis dan merusaknya secara perlahan. Epidermis yang rusak dapat menyebabkan peredaran darah menjadi tidak lancar, sehingga saraf-saraf di bagian alis pun akan terganggu.
3. Rentan terhadap Penyakit Kulit
Sulam alis akan membuat pori-pori kulit menjadi lebih terbuka, sehingga kemungkinan masuknya kotoran atau bakteri dari luar semakin tinggi. Hal ini membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap penyakit kulit. Perawatan dengan tenaga profesional secara berkala perlu dilakukan bagi kamu yang telah menjalani sulam alis.
4. Risiko Tertular Penyakit
Penggunaan jarum untuk menyulam alis yang tidak steril juga memungkinkan terjadinya penularan penyakit-penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, sifilis, hepatitis, atau penyakit-penyakit lainnya yang mudah ditularkan lewat jarum suntik.
5. Luka Permanen
Jarum yang digunakan untuk menyulam alis juga berpotensi menyebabkan luka permanen pada kulit alis. Hal ini biasanya terjadi karena ujung jarum yang menusuk terlalu dalam. Luka yang terjadi bisa berupa garis memanjang di area alis dan biasanya tidak bisa dihilangkan.
6. Ketergantungan
Banyak yang memilih sulam alis karena hasilnya yang cenderung alami dan tidak permanen. Namun, di situ lah justru timbul ketergantungan. Alis yang disulam biasanya akan memudar setelah 2 tahun, sehingga para wanita biasanya akan kembali menyulam alisnya. Sebab, metode sulam alis ini akan merusak lapisan kulit alis dan membuat bulu alis mata tidak akan bisa tumbuh kembali.
Itulah komplikasi yang bisa muncul akibat sulam alis. Jika masih ada pertanyaan seputar sulam alis, bagaimana perawatannya, atau pertanyaan apapun yang terkait dengan kulit, terutama kulit wajah, kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter melalui fitur Chat atau Voice/Video Call menggunakan aplikasi Halodoc. Jadi, jangan lupa download aplikasi Halodoc di ponsel kamu ya!
Baca juga: