Ketahui Fakta Penting tentang Pemeriksaan SGPT
"Jika kamu mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit perut, mengalami penyakit kuning, hilang selera makan, hingga kelelahan, mungkin dokter akan meminta kamu menjalani pemeriksaan SGPT. Ini adalah tes yang dilakukan bersamaan dengan tes darah, dan termasuk dalam pemeriksaan fungsi hati."
Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan SGPT atau tes alanine aminotransferase mengukur tingkat enzim ALT dalam darah. Seperti halnya SGOT, SGPT adalah enzim yang diproduksi oleh sel yang ada pada organ hati.
Hati adalah kelenjar paling besar yang dimiliki tubuh. Organ ini memiliki berbagai fungsi penting, termasuk membuat protein, menyimpan vitamin dan zat besi, menghilangkan racun, dan memproduksi empedu.
Protein, yang pada organ hati disebut enzim berfungsi membantu hati memecah protein lain, sehingga tubuh dapat menyerapnya dengan lebih mudah. Nah, ALT adalah salah satu dari enzim ini, yang memainkan peran penting dalam metabolisme, proses yang mengubah makanan menjadi energi.
Enzim ALT biasanya ditemukan dalam sel hati. Namun, ketika sel hati mengalami kerusakan atau peradangan, ALT dapat dilepas ke aliran darah, sehingga kadarnya mengalami peningkatan. Oleh karena itu, mengukur tingkat ALT dalam darah seseorang dapat membantu dokter mengevaluasi fungsi hati atau menemukan penyebab masalah hati.
Pemeriksaan SGPT sering menjadi bagian dari skrining awal untuk penyakit hati.
Supaya kamu lebih memahami tentang tes ini, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui:
Kegunaan Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan SGPT dilakukan bersamaan dengan tes darah, dan termasuk dalam pemeriksaan fungsi hati. Tes ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada organ hati.
Tes SGPT dilakukan jika kamu mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit perut, mengalami penyakit kuning, hilang selera makan, hingga kelelahan.
Oleh karena SGPT atau enzim ALT yang berada dalam aliran darah dapat mengindikasikan kerusakan hati bahkan sebelum gejalanya terdeteksi, dokter menganjurkan pelaksanaan tes ini jika kamu berisiko tinggi mengalami kerusakan hati.
Adapun faktor risikonya seperti riwayat keluarga, diabetes, kegemukan, dan perokok serta peminum berat.
Persiapan Sebelum Tes Dilakukan
Umumnya, pemeriksaan SGPT tidak memerlukan persiapan khusus. Jika pemeriksaan dilakukan dengan tes darah, dokter akan menganjurkan untuk melakukan puasa selama setidaknya 10 jam sebelum tes dilakukan.
Beritahukan pula pada dokter jika kamu sedang konsumsi jenis obat tertentu. Pasalnya, beberapa jenis obat bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kadar ALT dalam darah.
Biasanya, dokter akan memberikan arahan untuk tidak mengonsumsi obat jenis tertentu sebelum kamu melakukan tes.
Hasil Pemeriksaan SGPT
Hasil normal untuk pemeriksaan SGPT adalah jika kadar ALT dalam darah berkisar antara 29-33 unit per liter untuk pria, dan antara 19-25 unit per liter untuk wanita.
Meski begitu, hasilnya bisa bervariasi pada setiap rumah sakit, bergantung pada usia dan jenis kelamin pasien.
Tingkat ALT yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan kerusakan hati.
Peningkatan kadarnya mungkin sebagai akibat dari hepatitis, sirosis, tumor, kanker hati, mononukleosis, kurangnya aliran darah ke hati, pankreatitis, dan diabetes.
Itulah fakta penting seputar pemeriksaan SGPT yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu tinggal di Jabodetabek dan Surabaya, kamu bisa lakukan pemeriksaan lab di rumah menggunakan Layanan Home Lab Halodoc.
Dengan begini, kamu jadi tak perlu keluar rumah karena petugas lab akan datang ke tempat kamu.
Praktis bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!