Ketahui Ciri-ciri Air Ketuban Pecah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Juni 2018
Ketahui Ciri-ciri Air Ketuban PecahKetahui Ciri-ciri Air Ketuban Pecah

Halodoc, Jakarta - Kelahiran buah hati ke dunia adalah momen yang paling ditunggu oleh ibu hamil. Berbagai hal pun disiapkan untuk menyambut kelahiran buah hati. Meskipun sudah mempersiapkan segala hal, terkadang sesuatu terjadi secara tak terduga. Salah satunya adalah air ketuban pecah sebelum waktunya.

Air ketuban adalah cairan yang melindungi janin ketika berada dalam rahim. Tidak hanya melindungi janin, cairan ini juga berfungsi untuk membuat janin merasa nyaman dalam rahim ibu. Sebab, kehadiran air ketuban dalam rahim ibu memungkinkan janin untuk bergerak dengan bebas dan mengatur suhu dalam rahim supaya bayi tetap terjaga kenyamanannya.

Pada minggu ke-36 sudah sewajarnya air ketuban akan mengalami pengurangan dalam rahim ibu, sebab tubuh ibu sedang mempersiapkan kelahiran sang buah hati. Namun, jika pecahnya atau rembesnya air ketuban dalam jumlah yang banyak, kondisi janin mungkin ada dalam bahaya. Kondisi ini dikenal air ketuban pecah dini dan harus segera mendapat penanganan medis, supaya kondisi ibu hamil dan janin tetap sehat.

(Baca juga: Air Ketuban Berlebih, Apakah Bahaya?)

Ciri-ciri Air Ketuban Pecah Dini

Selama masa kehamilan, sudah sewajarnya Miss V mengeluarkan berbagai cairan. Maka dari itu, banyak yang tidak menyadari jika air ketuban merembes atau pecah dini. Banyak yang mengira cairan yang dikeluarkan adalah urine, sebab tidak banyak yang bisa membedakannya. Oleh karena itu, sebaiknya ibu mengetahui perbedaan air ketuban dengan cairan lain.

Salah satu ciri yang membedakan air ketuban dengan cairan lainnya adalah warnanya. Biasanya, air ketuban berwarna bening. Namun, tidak menutup kemungkinan air ketuban juga akan berwarna kekuningan. Sedangkan, keputihan biasanya berwarna jernih dan kadang juga kekuningan.

Untuk membedakannya dengan urine, air ketuban bisa dikenali dari baunya. Air ketuban cenderung tidak memiliki bau. Berbeda dengan urine yang memiliki bau yang khas. Selain itu, hal yang paling membedakan air ketuban dengan cairan lainnya adalah air ketuban yang merembes atau pecah dini keluar secara terus menerus.

Selain ciri-ciri di atas, air ketuban pecah juga bisa dikenali dengan ciri-ciri berikut. Air ketuban biasanya sering meninggalkan bercak berupa bintik putih di celana dalam. Di samping itu, air ketuban juga biasanya muncul disertai dengan lendir. Bahkan, dalam keadaan tertentu air ketuban bisa dibarengi dengan munculnya darah.

Penyebab Air Ketuban Pecah Dini

Salah satu penyebab umum terjadinya ketuban pecah dini adalah dikarenakan ibu hamil mengalami infeksi pada rahim, leher rahim, atau Miss V. Jika ibu pernah mengalami kecelakaan seperti terjatuh dan ibu mengalami trauma, ada kemungkinan juga ibu akan mengalami pecah ketuban dini. Selain itu, stres selama masa kehamilan dan dibarengi dengan kebiasaan merokok juga akan memicu ketuban pecah terlalu awal.

Kehamilan kembar pun dapat memicu terjadinya air ketuban pecah lebih awal. Sebab, dengan keberadaan janin yang lebih dari satu dapat membuat rahim dan kantung ketuban menjadi melar. Selain itu, jumlah cairan ketuban yang terlalu banyak juga dapat memicu terjadinya ketuban pecah dini.

Jika ibu pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya, ada kemungkinan ibu akan mengalami hal yang sama pada kehamilan selanjutnya. Perdarahan pada trimester kedua dan ketiga masa kehamilan pun juga bisa menjadi pemicu terjadinya pecah ketuban dini. Selain itu, jika ibu juga pernah menjalani operasi atau biopsi serviks, ibu juga berisiko mengalami ketuban pecah dini.

Faktor lain yang bisa menjadi penyebab terjadinya air ketuban pecah dini adalah kondisi kesehatan tubuh ibu hamil. Jika ibu hamil memiliki indeks massa tubuh yang rendah, ada kemungkinan ibu akan mengalami ketuban pecah dini. Selain itu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pun nyatanya bisa membuat ibu berisiko mengalami air ketuban pecah dini.

(Baca juga: Ini Dampak Kekurangan dan Kelebihan Air Ketuban bagi Bayi)

Lebih mudah berkonsultasi dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dengan menggunakan aplikasi ini, ibu dapat menanyakan seputar kehamilan dengan dokter melalui Chat, Voice Call, atau Video. Selain itu, ibu juga bisa membeli produk kesehatan dan suplemen di Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Pesanan akan sampai dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!