Ketahui Bahaya Hepatitis A dan Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Ketika organ hati mengalami peradangan, fungsi pentingnya bagi tubuh akan terganggu. Begitu pula ketika mengalami hepatitis A. Infeksi hati yang disebabkan oleh virus ini dapat menular dengan mudah lewat makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Lantas, apa bahaya yang mengintai jika terinfeksi hepatitis A? Bagaimana pengobatan atau cara mengatasi penyakit ini? Yuk, simak pembahasannya lebih lanjut!
Baca juga: Pengobatan dan Pencegahan Hepatitis A
Bahaya Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai
Hepatitis A sebenarnya termasuk dalam golongan hepatitis akut. Artinya, penyakit ini umumnya akan sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan. Infeksi hepatitis A biasanya tidak menyebabkan penyakit jangka panjang (kronis) dan juga jarang berakibat fatal.
Meski begitu, hepatitis A tetap perlu diwaspadai, karena komplikasi yang fatal berupa gagal hati tetap dapat muncul. Gagal hati sebagai komplikasi hepatitis A berisiko muncul pada pengidap yang berusia lanjut atau pernah mengalami penyakit liver kronis sebelumnya. Jika terjadi komplikasi ini, pengidap harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Infeksi hepatitis A saat hamil juga perlu diwaspadai, karena meningkatkan risiko kelahiran prematur. Tak hanya itu, ibu hamil yang terinfeksi hepatitis A juga berisiko mengalami solusio plasenta dan ketuban pecah dini. Namun, belum diketahui apakah penyakit ini bisa menular ke bayi yang dikandung.
Baca juga: Bisakah Hepatitis A Disembuhkan Total?
Cara Mengatasi Hepatitis A
Tidak perlu penanganan khusus untuk mengobati penyakit hepatitis A karena tubuh memiliki sistem kekebalan yang dapat melawan virus dengan sendirinya. Dokter pun hanya akan memberikan obat-obatan yang berguna untuk meredakan gejala yang ditimbulkan hepatitis A, seperti obat untuk meredakan mual dan muntah.
Jadi, pengidap hepatitis A dapat menjalani perawatan sendiri di rumah dengan mengonsumsi obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter. Selama masa perawatan, pengidap hepatitis A juga perlu membiarkan organ hati beristirahat dengan tidak mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan yang bisa berdampak pada hati.
Oleh karena itu, pengidap hepatitis A tidak boleh mengonsumsi obat-obatan apapun tanpa resep dan anjuran dokter. Selain itu, pengidap hepatitis A juga perlu melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah penularan virus ke orang lain:
- Tidak melakukan hubungan intim dulu dengan pasangan sampai benar-benar sembuh.
- Tidak berbagi alat makan dengan penghuni rumah lainnya. Bila ingin berbagi alat makan, pastikan alat makan yang sudah digunakan pengidap sudah dicuci bersih sebelum digunakan oleh orang lain.
- Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, khususnya setelah dari kamar kecil.
- Hindari berbagi handuk dengan orang lain dan jangan mencampur cucian pakaian dengan milik orang lain.
- Untuk sementara, jangan menyiapkan makanan dulu untuk orang lain.
- Sebaiknya tidak bepergian dulu ke luar rumah, setidaknya sampai seminggu setelah gejala mulai terasa.
Baca juga: Ini Langkah-Langkah Mencegah Hepatitis A
Penting juga untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan. Kebanyakan pengidap hepatitis A akan sembuh dalam waktu dua sampai enam bulan tanpa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Namun, bukan berarti hepatitis A bisa dianggap remeh. Terlebih, penyakit ini dapat menular ke orang lain. Jadi, waspadalah jika kamu mengalami gejala hepatitis A seperti demam, mual, muntah, nyeri pada sendi otot, diare, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal.
Segera gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, agar bisa menjalani pemeriksaan. Dengan begitu, diagnosis pasti hepatitis A bisa diketahui, dan segera ditangani. Penanganan yang tepat dapat meningkatkan peluang hepatitis A sembuh tanpa menyebabkan komplikasi atau kondisi medis lain yang lebih serius.