Ketahui 6 Gejala Seseorang yang Terkena Kifosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Februari 2019
Ketahui 6 Gejala Seseorang yang Terkena KifosisKetahui 6 Gejala Seseorang yang Terkena Kifosis

Halodoc, Jakarta - Masalah yang berkaitan dengan tulang sebenarnya enggak hanya osteoporosis saja. Sebab, ada juga masalah lainnya, seperti kifosis (kyphosis) yang bisa menimbulkan berbagai keluhan. Kifosis sendiri merupakan kelainan di lengkungan tulang belakang. Kondisi ini membuat punggung bagian atas terlihat membulat atau bengkok tidak normal.

Sebenarnya setiap orang memang memiliki tulang belakang yang melengkung, kira-kira 25 sampai 45 derajat. Tapi, pengidap kifosis beda lagi, kelengkungan tulang belakang ini bisa mencapai 50 derajat, bahkan lebih. Nah, kondisi inilah yang bisa membuat seseorang jadi bungkuk.

Baca juga:Waspada Kebiasaan Duduk Penyebab Kifosis

Dalam banyak kasus, masalah tulang yang satu ini hanya menimbulkan sedikit masalah. Tapi bila kasusnya cukup parah, kifosis bisa menyebabkan nyeri dan gangguan pernapasan.

Lalu, apa sih yang menyebabkan dan gejala seperti apa yang ditimbulkan oleh kelainan tulang ini?

Ketahui Penyebab Kifosis

Dalam dunia medis, penyebab kelainan tulang ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Postural kyphosis. Jenis ini sering terjadi dan terlihat saat masa pertumbuhan. Kyphosis ini ditandai dengan kondisi tulang belakang yang melengkung hingga 50 derajat atau lebih. Bungkuk pada pengidapnya tergolong lentur, dan bisa diperbaiki dengan fisioterapi rutin. Kyphosis ini jarang menimbulkan nyeri, sehingga tak mengganggu aktivitas sehari-hari pengidapnya. Jenis ini biasanya disebabkan oleh postur tubuh yang salah. Seperti, posisi duduk yang keliru atau membawa tas sekolah yang terlalu berat.

  • Scheuermann’s Kyphosis. Jenis ini terjadi ketika tulang belakang mengalami kelainan pada perkembangannya. Biasanya, kondisi ini terjadi sebelum masa puber dan lebih sering terjadi pada laki-laki. Umumnya, lengkungan kifosis ini kaku dan memburuk seiring pertumbuhan. Di samping itu, jenis ini juga bisa sangat menyakitkan.

  • Congenital Kyphosis. Jenis ini terjadi karena kelainan perkembangan tulang belakang saat masih di dalam kandungan. Congenital kyphosis bisa memburuk seiring pertumbuhan anak, dan bisa terjadi pada satu atau lebih tulang belakang. Kifosis jenis ini membutuhkan tindakan bedah secepatnya untuk mencegah bungkuk bertambah parah.

    Baca juga:Penyebab 3 Kelainan Tulang Belakang

Kenali Gejala-Gejalanya

Pengidap kelainan tulang belakang ini bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Tapi, setidaknya ada beberapa gejala yang umumnya terjadi, seperti:

  1. Perbedaan pada tinggi atau posisi tulang belikat (skapula).

  2. Perbedaan pada tinggi bahu kanan dan kiri.

  3. Nyeri punggung dan kaku.

  4. Terasa kencang pada otot hamstring.

  5. Kepala terlihat lebih condong ke depan dibandingkan dengan bagian tubuh lain.

  6. Tinggi punggung atas terlihat tak normal saat membungkuk.

Cara Penanganan Kyphosis

Pada kebanyakan pengidap kifosis tidak membutuhkan pengobatan dikarenakan hanya kesalahan pada postur tubuh. Walau begitu, pengidapnya harus memperbaiki postur melalui fisioterapi. Selain itu, pada kifosis dengan kelainan tulang belakang, pengobatannya tergantung dari faktor penyebabnya. Faktor tersebut adalah usia dan jenis kelamin juga tingkat keparahan penyakit tersebut.

Penanganan lainnya yang mungkin dilakukan dokter untuk mengatasi kifosis, yaitu dengan cara memberikan obat-obatan. Obat-obatan yang mungkin diberikan oleh dokter, yakni obat pereda nyeri dan obat untuk osteoporosis. Selain memberikan obat, dokter juga akan memberikan saran pada pengidapnya untuk rutin melakukan peregangan.

Baca juga:Awas, Cedera Saraf Tulang Belakang Bisa Berujung Kematian

  • Penanganan kifosis tergantung dari penyebabnya, antara lain:

  • Anti nyeri

  • Pengobatan osteoporosis

  • Fisioterapi

  • Jika menjepit saraf, maka dokter akan menyarankan tindakan pembedahan

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau Si Kecil memiliki keluhan kesehatan lainnya? Ibu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!