Ketahui 5 Fakta Mengenai Kanker Kolon
“Kanker kolon terjadi ketika sel abnormal tumbuh di bagian akhir dari saluran pencernaan. Adapun fakta dari gangguan ini, yakni ditandai dengan perubahan buang air besar dan disebabkan oleh perubahan mutasi DNA.”
Halodoc, Jakarta – Kanker kolon atau kanker kolorektal adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian akhir dari saluran pencernaan. Masalah ini umumnya menyerang orang tua akibat pola hidup tidak sehat yang dijalani.
Sel kanker bermula dari gumpalan sel kecil yang bersifat jinak atau polip di dalam usus besar. Seiring waktu, gumpalan ini berubah menjadi ganas dan bermetastasis ke bagian usus lainnya serta menimbulkan gejala.
Kanker kolon ditandai dengan diare, sembelit, penurunan berat badan, perdarahan pada rektum, mual dan muntah. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan pembedahan, terapi radiasi dan obat-obatan.
Fakta Mengenai Kanker Kolon
1. Ditandai dengan Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar
Salah satu ciri khas dari kanker kolon yakni perubahan kebiasaan buang air besar (BAB). Kondisi ini termasuk BAB terus-menerus, berdarah, diare, konstipasi atau perubahan tekstur feses.
Selain gangguan yang disebutkan, pengidap juga berpotensi mengalami perdarahan pada dubur. Adapun gejala lainnya, yakni rasa tidak nyaman pada perut akibat penumpukan gas dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
Gejala yang disebutkan tadi biasanya terjadi ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut. Intensitas keparahannya akan tergantung pada ukuran kanker, lokasi dan kondisi kesehatan pasien.
2. Disebabkan oleh Perubahan Mutasi pada DNA
Secara umum, kanker kolon terjadi ketika sel-sel sehat di dalam usus besar mengalami mutasi (perubahan) DNA. Mutasi tersebut menyebabkan penumpukan dan kerusakan sel hingga membentuk tumor.
Seiring waktu, sel kanker tumbuh secara tak terkendali (metastasis) dan menyerang ke area sekitarnya. Di fase ini, pengidap mulai mengalami gejala yang disebutkan pada poin pertama.
3. Dipicu oleh Sindrom Bawaan dalam Keluarga
Sindrom atau penyakit yang diwariskan dari keluarkan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar secara signifikan. Kondisi yang paling umum yakni familial adenomatous polyposis (FAP) dan sindrom Lynch. Keduanya juga dikenal dengan istilah kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC).
4. Dipicu oleh Makanan Tertentu
Kanker usus adalah jenis kanker ganas yang terjadi dan berkembang di dalam usus besar. Salah satu pemicunya yakni mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat, seperti daging merah, daging olahan, biji-bijian olahan, makanan dan minuman tinggi gula, gorengan, serta alkohol.
5. Dapat Dicegah dengan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat seperti mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian mengandung vitamin, mineral, serat serta antioksidan efektif mencegah kanker. Penyakit juga dapat dicegah dengan membatasi minuman beralkohol. Jumlahnya berkisar satu gelas untuk wanita dan dua gelas untuk pria.
Selain itu, disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Lakukan dalam intensitas ringan hingga sedang, seperti berjalan cepat, jogging, bersepeda atau berenang.
Terakhir, pertahankan berat badan ideal. Caranya bisa dilakukan dengan menggabungkan pola makan sehat dan berolahraga. Selain itu, kurangi jumlah kalori dan asupan makanan serta minuman manis.
Meningkatkan kesehatan juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh. Caranya, download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya.